Makalah Psikologi Perkembangan 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Studi Kasus
Feral
Children atau Mowgli Syndrome adalah mereka yang telah
ditinggalkan atau hilang ditempat yang terisolasi secara sosial selama bertahun
tahun sehingga berpengaruh terhadap pembentukan karakter seorang
anak. Salah satu kasus anak feral adalah kasus yang dialami oleh Genie
Wiley.
Pada
4 November 1970 Genie dibawa ke kantor kesejahteraan di California oleh ibunya,
yang mengaku bahwa ia dan putrinya menjadi korban pelecehan dari suami wanita
itu. Genie kelihatan seperti seorang anak yang berusia sekitar enam atau tujuh
tahun, tetapi ketika pekerja sosial mengetahui bahwa Genie sebenarnya tiga belas
tahun, dia menghubungi polisi. Kemudian terungkap bahwa Genie telah
terkunci di sebuah ruangan sendirian selama lebih dari sepuluh tahun. Kamar tidur itu dipagar dengan kawat. Genie hidup seperti itu selama
13 tahun. Malam hari, ia menghabiskan harinya dengan terkunci di tempat tidur
dan pada siang hari, ia diikat di toilet.Dia tidak bisa mengunyah makanan
padat dan hampir tidak bisa menelan. Dia meludah dan mengendus terus-menerus
dan matanya tidak bisa fokus melebihi 12 meter.
Mowgli Syndrome dipengaruhi oleh :
-Komunikasi
Anak-anak memperoleh keterampilan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi
dengan orang lain di lingkungan mereka. Anak liar hidup dalam isolasi tanpa
manusia lain untuk berkomunikasi. Dengan demikian, Feral children tidak
mengembangkan kemampuan bahasa. Feral children mungkin meniru suara binatang,
seperti panggilan menggonggong atau burung.
-KeterampilanBahasa
Feral children biasanya tidak pernah memperoleh penuh fungsi kemampuan bahasa
setelah kembali ke peradaban manusia. Beberapa dapat belajar beberapa kata atau
bahasa isyarat. Kedua akuisisi bahasa verbal dan bahasa isyarat memerlukan
proses neurologis yang sama.
-TimeFrame
Banyak ilmuwan percaya bahwa perkembangan bahasa harus terjadi selama
bertahun-tahun dari anak usia dini. Setelah anak melewati masa kanak-kanak
tanpa paparan bahasa manusia, kemampuan bawaan untuk belajar bahasa dan proses
dapat sebagian besar hilang karena perubahan neurologis yang terjadi sekitar
waktu pubertas. Secara khusus, anak-anak ini mengalami kesulitan besar mempelajari
aspek tata bahasa dan sintaksis bahasa. Hasil terbaik dari masa belajar adalah
ketika anak-anak menerima pengajaran bahasa sebelum masa pubertas.
1.2. Latar Belakang
Perkembangan adalah perubahan ke arah kemajuan menuju
terwujudnya hakekat manusia yang berkualitas. Perkembangan memiliki sifat
holistik atau kompleks yang terdiri dari berbagai aspek, baik fisik maupun
psikis, terjadi secara bertahap, dan ada variasi individu.
Perkembangan individu memiliki beberapa prinsip yaitu: Never ending process (perkembangan
tidak akan pernah berhenti). Semua aspek perkembangan saling
mempengaruhi, baik itu aspek emosional, aspek disiplin,
aspek agama dan aspek sosial. Perkembangan mengikuti pola atau arah tertentu karena perkembangan individu dapat terjadi perubahan perilaku
yang dapat dipertahankan atau bahkan ditinggalkan.
Perkembangan
merupakan proses yang tidak akan berhenti dan setiap perkembangan memiliki
tahapan-tahapan yaitu :
· masa
prenatal
· masa
bayi
· masa
kanak-kanak awal
· masa
kanak-kanak akhir
· masa
remaja
· masa
awal dewasa
· masa
pertengahan dewasa
· masa
akhir dewasa
Oleh karena itu diperlukan kajian lebih lanjut
mengenai tahapan-tahapan dalam perkembangan manusia ini, yang akan dibahas
pada makalah psikologi perkembangan 1, yang terdiri dari masa prenatal, masa
bayi, masa kanak-kanak awal, dan masa kanak-kanak akhir.
1.3. Rumusan
Masalah
· Apa
yang dimaksud dengan perkembangan?
· Apa
saja teori yang membahas tentang perkembangan?
· Tahap
apa saja yang terjadi dalam perkembangan manusia?
· Bagaimana
pola perilaku individu dalam suatu tahap perkembangan?
1.4. Tujuan
· Untuk mengetahui tingkah laku individu
itu sesuai atau tidak dengan tingkat usia/perkembangannya.
· Untuk mengetahui tingkat pemampuan
individu pada setiap fase perkembangannya.
· Untuk mengetahui kapan individu bisa
diberi stimulus pada tingkat perkembangan tertentu.
· Agar dapat mempersiapkan diri dalam
menghadapi perubahan-perubahan yang akan dihadapi anak.
· Khusus bagi guru, agar dapat memilih
dan memberikan materi dan metode yang sesuai dengan kebutuhan anak.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Dasar Perkembangan
Manusia itu pasti mengalami perkembangan dan pertumbuhan,
yang jadi masalah kemana perkembangan dan pertumbuhan mengarah, positif kah
atau negative kah?. Perkembangan dan Pertumbuhan itu sama- sama memiliki arti
berubah (bertambah atau berkurang), yang membedakannya yaitu dari enis perubahannya.
Perkembangan dalam arti biologi yaitu pematangan pada
fungsi sel sel di tubuh manusia, dalam dunia psikologi berarti perubahan yang
dapat mencerminkan sifat sifat yang dimiliki, sedangkan pertumbuhan dalam arti
biologi yaitu berubah nya ukuran (kuantitatif) seperti tinggi ,
berat dsb, dalam psikologi yaitu perubahan ukuran badan dan fisik fisik lain.
Perkembangan
adalah proses yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan (maturity) yang
berlangsung secara sistematik (Lefrancois,1975), progresif (Witherington,1952,
dan berkasinambungan (Hurlock, 1956) baik pada aspek maupun psikis. (Abin
Syamsudin,1996).
Perkembangan
adalah perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi organ jasmaniah,
bukan organ jasmaniahnya itu sendiri (Muhibbin Syah, 1996).
Dalam perkembangan terdapat fase fase sebagai berikut:
1. Permulaan
kehidupan (konsepsi)
2. Fase prenatal
(dalam kandungan)
3. Proses
kelahiran(+ 0-9 bulan)
4. Masa bayi/anak
kecil (0-1 tahun)
5. Masa kanak kanak
(1-5 tahun)
6. Masa anak-anak
(5-12 tahun)
7. Masa remaja
(12-18 tahun)
8. Masa dewasa awal
(18-25tahun)
9. Masa dewasa (25-45
tahun)
10. Masa dewasa akhir (45-55)
11. Masa
akhir kehidupan (55 tahun keatas)
Prinsip-Prinsip perkembangan
1. Adanya perubahan
ciri - ciri perubahan:
Ø perubahan ukuran
Ø Perubahan proporsi (perubahan
perbandingan antara kepala dan tubuh pada seorang anak
Ø Hilangnya ciri lama (egosentrisme >
prososial)
Ø Mendapatkan ciri baru
2. Perkembangan awal lebih kritis
daripada perkembangan selanjutnya.
3. Perkembangan merpakan hasil
proses kematangan dan belajar.
Perkembangan anak akan sangat dipengaruhi oleh proses
kematangan yang secara potensi sudah ada pada individu yang dibawa dari
keturunan. Perkembangan anak juga
dipengaruhi oleh belajar.
4 Pola perkembangan
dapat diramalkan
Chepalocaudal > perkembangan yang menyebar ke seluruh tubuh
dari kepala ke kaki yang berarti perkembangan yang pertama tama terjadi dari
kepala hingga kaki.
Proximodistal > perkembangan dari yang dekat ke jauh.
Contoh kemampuan jari jemari anak yang terlebih dahulu didahului oleh
keterampilan lengan.
5 Pola
perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat diramalkan
6 Terdapat
perbedaan individu dalam perkembangan
7 Setiap tahap
perkembangan memiliki bahaya yang potensial.
2.2. Teori-Teori Perkembangan
1. Teori Nativisme
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan manusia itu
akan ditentukan oleh factor nativus, yaitu factor keturunan yang merupakan
penentu sikap pada saat dilahirkan. Teori berpendapat seolah-olah factor dari
lingkungan seperti belajar atau pendidikan tidak berpengaruh. (Schopenhauer,
bigot, kohstamm, Palland, 1950).
Teori ini menimulkan seakan-akan manusia sudah
ditentukan sifatnya saat dilahirkan. Misalnya dia dilahirkan bersifat baik maka
dia akan baik kedepannya, sebaliknya jika dilahirkan bersifat jelek maka
kedepannya tetap, yang tidak dapat diubah oleh lingkungan.
2. Teori Empirisme
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan manusia akan
dintentukan empirisnya atau pengalamannya yang diperoleh selama perkembangan
individu itu. Penglaman-pengalaman itu bias berupa pendidikan. Menurut teori
ini, manusia dilahirkan seperti kertas putih dan bersih yang belum ada
tulisan-tulisannya. Kemudian apa yang akan terjadi pada individu itukedepannya,
tergantung pada apa yang akan dituliskannya di kertas tersebut. Teori ini dalam
pendidikan menimbulkan pandangan optimis kalau pendidikan merupakan usaha untuk
mengubah individu tersebut atau membentuk pribadinya. (John Locke, teori
tabularasa).
3. Teori Konvergensi
Teori ini
merupakan gabungan dari kedua teori diatas. Teori ini mengatakan bahwa individu
yang dilahirkan akan terbentuk pribadinya dari faktor turunagn (sifat) dan
faktor lingkungan. Seperti yang dikatakan W.Stern bahwa pembawaan atau
pengalaman atau lingkungan mempunyai peranan penting dalam perkembangan
individu.
2.3. Psikologi Perkembangan Masa Bayi
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel
serta jaringan interseluler, bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagian atau keseluruan, sehingga dapat di ukur dengan satuan panjang dan
berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan
bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian. Perkembangan juga dapat diartikan
sebagai perubahan suatu individu dari satu arah ke arah yang lebih baik atau
sempurna, yang dimulai dari proses terbentuknya individu sampai kepada kematian
dan proses ini berlangsung secara terus menerus dalam kehidupan makhluk hidup.
Sedangkan pada perkembangan bayi dapat di amati banyak
hal, mulai dari proses bayi sebelum atau sesudah bayi itu ada dalam kandungan
hingga ia lahir kedunia, ciri – ciri bayi selama di dalam dan di luar kandungan,
pertumbuhan fisik, motorik, mental dan sebagainya, serta cara – cara si bayi
dalam berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya. Proses – proses tersebut
antara lain :
· Perkembangan
Masa Pranatal (kehamilan)
· Perkembangan
Masa Neonatal (Bayi Baru Lahir)
· Perkembangan
Bayi
Setiap Proses memiliki penjelasannya masing – masing
yang dapat menguatkan keberadaan proses tersebut dan membantu pembaca untuk
mengetahui proses perkembangan bayi tersebut secara lebih lengkap.
1. Perkembangan Masa Prenatal
Tahap prenatal adalah tahap awal/proses bagaimana bayi
itu bisa berada dan berkembang di dalam rahim ibunya. Proses tersebut berawal
ketika sperma menembus tempat dimana sel telur berada yang kemudian mengalami
fertilisasi. Dan hasilnya adalah satu atau lebih zigot, yang kemudian zigot
tersebut berkembang menjadi janin dan janin berkembang menjadi bayi yang telah
siap untuk terlahir kedunia.
Lamanya periode prenatal ini adalah 280 hari atau ± 40
minggu sejak dari pembuahan. Seperti yang Hurlock katakana bahwa orang awam
menghitung kehamilan selama 9 bulan kalender. Pada perkembangan pre natal ini
jugalah kita dapat melihat empat hal penting yang akan terjadi saat
perkembangan bayi tersebut, yakni: penentuan bakat bawaan, penentuan jenis kelamin,
penentuan jumlah anak, dan penentuan urutan anak. Semua proses tersebut akan
dibagi lagi kedalam tiga tahap yaitu :
Tahap
Germinal
Tahap ini berajalan dari awal pembuahan hingga 2
minggu pertama. Dimana dalam tahap ini terjadi proses pertemuan antara sel
telur dengan sperma yang kemudian menghasilkan zigot. Pada tahap ini juga
beberapa pembelahan yang diantaranya adalah pembelahan blastocyts, yaitu
lapisan bagian dalam yang nantinya berkembang menjadi embrio. Pembelahan
trophoblast, yaitu lapisan luar yang menyediakan gizi dan dukungan bagi embrio.
Dan yang terakhir adalah pembelahan implantation,
yakni proses melekatnya zigot ke dinding kandungan yang berlangsung 10 hari
setelah pembuahan. Setelah zigot menempel, maka calon bayi tersebut akan terhubung
secara langsung dengan ibunya dari tali placenta yang berujung pada pusat si
calon bayi.
Tahap
Embrio
Tahap ini berlangsung mulai dari minggu ke-3 hingga
minggu ke-8, yang disebut juga sebagai trimester pertama. Pada tahap embrio,
pembelahan sel terus meningkat dari awal tahap germinal. Dan saat zigot benar –
benar menempel pada rahim, maka akan terbentuk dua lapisan, yaitu: laipsan
endoderm, yaitu lapisan dalam yang berkembang menjadi system pencernaan dan
system pernafasan pada bagian dalam tubuh, serta lapisan ectoderm, yaitu
lapisan paling luar yang akan berkembang menjadi system syaraf, reseptor
sensorik, dan bagian kulit pada permukaan kulit.
Kemudian pada bagian tengahnya terdapat lapisan
mesoderm, yaitu yang akan menjadi system peredaran darah , tulang, otot, system
pembuangan, dan system produksi. Secara langsung, sebagian dari organ tubuh
manusia sudah mulai terbentuk pada tahap ini. Namun, karena ukuran panjangnya
hanya berkisar 1 inci, maka bagian – bagian tubuh embrio tersebut belum
sepenuhnya berbentuk tubuh orang dewasa akan tetapi merupakan manusia dalam
bentuk yang kecil.
Tahap
Fetus
Periode ini dimulai dari minggu ke-9, dimana
sebelumnya embrio telah berkembang menadi sel – sel tulang. Pada
tahap ini, embrio berubah nama menjadi janin hingga akhirnya menjadi bayi,
dimana pertambahan ukurannya terjadi begitu cepat. Organ dan otot menjadi
terorganisir bahkan sudah dapat saling berhubungan satu dengan yang
lainnya.
Pada bulan ke-4, menurut psikologi islam janin
tersebut telah ditiupkan padanya ruh dan janinnya telah berbentuk selayaknya
manusia serta si ibu pun dapat merasakan gerakan – gerakan kecil yang di
lakukan oleh si bayi. Kemudian pada permulaan bulan yang ke-7, pada si
bayi telah mulai tumbuh rambut, dapat bergerak – gerak berupa gerakan menutup,
membuka, mereguk, menelan, bahkan menghisap jari. Pada tahap ini bayi juga
sudah mampu menggerakkan matanya untuk mulai berkedip sedikit demi sedikit.
Selanjutnya, pada minggu ke-13 hingga minggu ke-24,
fetus terus bertambah besar. Neuron pada otak sudah tebentuk sejak minggu
ke-24. Pada minggu berikutnya, fetus telah memiliki pertahanan yang kuat
baginya saat nantinya bayi siap dilahirkan. Lemak pada bawah kulit semakin
bertambah, anti bodi pun ditransfer dari ibu kepada bayi untuk menjaga dari
segala penyakit. Dan pada akhirnya posisi fetus tersebut pun berputar arah
untuk persiapan lahir ke dunia.
Selain dari proses tumbuh kembangnya bayi, pada masa
prenatal ini jugalah kita melihat setiap perubahan yang terjadi pada janin dari
minggu ke minggu. Perubahan secara lebih jelas dan pasti, yaitu:
o Trismester
Pertama
Konsepsi ke - 4 minggu |
4 - 8 minggu |
8 - 12 minggu |
• Panjangnya kurang dari 1/10 inci |
• Panjangnya kurang dari 1 inci |
• Panjangnya sekitar 3 inci dan beratnya sekitar 1
0ns |
• Awal perkembangan susunan tulang belakang, system
syaraf, usus, jantung dan paru - paru |
• Wajah sudah berbentuk dengan mata, telinga, mulut,
dan pucuk gigi yang belum sempurna |
• Dapat menggerakkan lengan, kaki, jari
tangan, dan jari kaki |
• Kantung amniotis membungkus lapisan
dasar seluruh tubuh |
• Lengan dan kaki bergerak |
• Sidik jari muncul |
• Disebut ”telur” (ovum) |
• Otak mulai menbentuk |
• Dapat tersenyum, memberengut, mengisap, dan
menelan |
• Denyut jantung janin dapat dideteksi dengan
ultrasound |
• Jenis kelamin dapat dibedakan, hingga bayi dapat
kencing |
|
• Disebut ”embrio”. |
• Disebut ”fetus” (janin) |
o Trimester
kedua
12 - 16 minggu |
16 - 20 minggu |
20 – 24 minggu |
• Panjangnya sekitar 5,5 inci dan beratnya 4 ons |
• Panjangnya 10-12 inci dan beratnya 0,5-1 pon |
• Panjangnya 11 – 14 inci dan beratnya 1 – 1,5 pon |
• Denyut jantung kuat |
• Denyut jantung dapat didengar dengan
steteskop biasa |
• Kulit mengkerut dan tertutup dengan lapisan
pelindung (vernix caseosa) |
• Kulit tipis, tembus pandang |
• Mengisap ibu jari dan tersedak |
• Mata sudah terbuka |
• Rambut halus (lanugo) menutup
tubuh |
• Rambut, bulu mata,alis mata mucul |
• Meconium berkumpul di dalam usus besar |
• Kuku jari tangan dan kuku jari kaki
sudah berbentuk |
• Mampu memegang dengan kuat |
|
• Gerakan-gerakan terkoordinasi, dapat
berguling di dalam cairan amniotis |
o Trimester
ketiga
24 – 28 minggu |
28 – 32 minggu |
32 – 40 minggu |
• Panjangnya 14–17 inci dan beratnya 2,5–3 ons |
• Panjangnya 16,5 – 18 inci dan beratnya
4 -5 pon |
• Panjangnya 19 inci dan beratnya 6 pon |
• Bertambah lemak tubuh |
• Memiliki periode tidur dan bangun |
• Kulit kurang mengkerut |
• Sangat aktif |
• Berada dalam posisi lahir |
• Vernix caseosa tipis |
• Gerakan pernafasan yang belum
sempurna muncul |
• Tulang kepala lembut dan lentur |
• Lanugo umumnya hilang |
• Zat besi disimpan di dalam hati |
• Kurang aktif |
|
• Memperoleh kekebalan dari ibu |
2. Perkembangan Masa Neo Natal (bayi baru
lahir)
Neonatal berarti baru lahir, sedangkan bayi yang baru
lahir disebut sebagai neonatus dalam istilah medis. Periode neonatal merupakan
masa tersingkat dari masa yang lainnya, dimana perkembangannya dimulai sejak
bayi lahir hingga 2 minggu. Periode ini terbagi atas periode partunate dan
periode neonate. Periode partunate bermula dari keluarnya janin dari rahim ibu
dan berakhir setelah tali pusarnya dipotong dan diikat, dimana proses ini
terjadi selama 15 hingga 30 menit setelah kelahiran bayi. Sampai proses
tersebut selesai, bayi masih disebut sebagai pascamatur (lingkungan di
luar tubuh ibu).
Sedangkan periode neonate adalah periode setelah tali
pusar bayi dipotong dan diikat hingga ia mempunyai kehidupannya sendiri dan
tidak disebut lagi sebagai parasit pada ibunya dan bayi juga harus melakukan
penyesuaian pada lingkungan barunya di luar tubuh ibunya hingga 2 minggu ke
depan. Selain itu juga akan terjadi penyesuaian radikal. Neonatal terkadang
disebut sebagai masa terhentinya perkembangan bagi bayi baru berupa penurunan
berat badan dan cenderung kurang sehat, juga disebut masa yang berbahaya baik
secara fisik maupun psikis, serta pendahuluan dari perkembangan ke kehidupan
bayi selanutnya.
Selain itu, bayi baru lahir juga melakukan beberapa
penyesuaian terhadap kehidupan barunya, diantaranya adalah penyesuaian terhadap
suhu, bernafas yang ditandai sejak tali pusar diputus, mengisap dan menelan,
serta pembuangan yang tidak menggunakan tali pusar lagi. Selain penyesuaian,
bayi juga memiliki rentan bahaya cukup tinggi, dimana berat badannya terus
berkurang, perilakunya yang tidak teratur, bahkan tingginya angka kematian pada
bayi di masa pascanatal ini. Dan bayi juga memiliki batasan untuk
penyesuaiannya hingga batas waktu yang sudah ada, diantaranya:
o Menurut criteria
medis : tali
pusar lepas dari pusarnya
o Menurut criteria
fisiologis : bayi menjadi gemuk
kembali setelah kehilangan berat badan sesudah dilahirkan
o Menurut criteria
psikologis : bayi sudah menunjukkan kemajuan
perkembangan perilaku.
Kemampuan – kemampuan yang seharusnya manusia dewasa
miliki pun mulai berkembang pada masa ini, antara lain: kemampuan sensorik,
motorik, kognitif, fisik, dan psikososialnya.
· Kemampuan
sensorik
1. Penglihatan :
penglihatannya setengah dari penglihatan orang dewasa, yang dikarenakan batang
matanya belum berkembang kecuali sekitar fovea.
2. Pendengaran :
setelah keluar cairan amniotic yang menyumbat telinga bagian tengah, pendengaran
bayi menjadi normal dan mulai mengetahui dari mana datangnya suara, menentukan
tinggi suara, dan identitas suara.
3. Penciuman :
sejak lahir, sel – sel penciuman pada batang hidung telah aktif, sehingga dapat
membedakan mana bau yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.
4. Pengecapan :
dipengaruhi kemampuan penciuman. Sel – sel pengecapan terletak pada permukaan
lidah dan daerah pipi, dan dapat merespon reaksi positif jika rasanya manis,
reaksi negative jika rasanya asin, asam, dan pahit.
5. Kepekaan
organic : peka terhadap rasa lapar dan
merasa lapar sejak pertama kali dilahirkan.
6. Kepekaan
kulit :
berkembang sejak lahir. Sehingga bayi peka terhadap rabaan, tekanan, dan suhu.
· Kemampuan
motorik
Kemampuan motorik ini terdiri atas motorik kasar dan
motorik halus. Kemampuan motorik kasar meliputi kegiatan – kegiatan otot besar
seperti menggerakkan lengan dan berjalan. Kemampuan motorik kasar ini biasanya
teradi pada usia 12 hingga 13 bulan.
Kemampuan motorik halus meliputi gerakan yang lebih
halus dibandingkan dengan kemampuan motorik kasar, dan mencakup terhadap
keterampilan seperti kecekatan jari. Kemampuan ini banyak terjadi pada masa
bayi, seperti perkembangan keterampilan meraih dan menggenggam.
· Kemampuan
kognitif
Perkembangan kognitif pada neonatal bermulai dengan
segala hal yang berhubungan dengan refleks dan fungsi sensori. Fungsi sensori
disini adalah untuk membantu perkembangan kognitif pada bayi baru lahir untuk
dapat bias focus pada benda yang berjarak berkisar 8 – 10 inci dari wajahnya
dan dapat melihat benda tersebut.
Sedangkan refleks yang dimaksud pada masa neonatal
adalah refleks untuk mempertahankan diri yang berupa: Breathing reflex
(menghirup dan menghembuskan nafas secara berulang – ulang), Eyeblink reflex
(menutup dan mengejapkan mata, Pupilary reflex (menyempitkan pupil mata
terhadap cahaya yang lebih terang), Rooting reflex (memalingkan muka saat ia
disentuh), sucking reflex (menghisap benda – benda di dekat mulut), dan
Swallowing reflex (menelan benda – benda di sekitar mulutnya), serta refleks
Psimitif/subkortikal: Babinski reflex (ketika bagian bawah kaki di elus, maka
tangan mencengkeram), Grasping reflex (jari – jari bayi mencengkeram benda –
benda yang disentuhkan ke bayi).
Selain kognitif jujga dibarengi dengan kemampuan
bahasa yang bayi gunakan dengan menangis. Menangis bagi bayi adalah bahasanya
yang paling komunikatif dan bisa membuat orang tuanya tahu apa yang sedang
ia inginkan. Karena tangisan pertamanya merupakan gerak refleks murni yang
teradi ketika udara masuk ke dalam tali suaranya yang tujjuannya untuk memompa
paru – paru sehingga terjadi pernafasan dan memberi O2 yang
cukup bagi darah. Menurut beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa :
· Immanuel
Kant : sebagai proses rohani manusia terhadap belenggu
kepancainderaan yang akan dideritanya. Selain itu, jiwa manusia itu memiliki
arti yang jauh lebih luhur daripada materi, serta jiwa menentang proses yang
membawanya ke dalam hidup yang tunduk pada materi dan tubuh.
· Sigmund
Freud : sebagai ekspresi keinginan untuk kembali ke dalam
kandungan yang tenang, aman, halus, lembut, dan hangat. Selain itu kelahiran
bagi bayi itu sangat mengejutkan hingga ia merasa takut kemudian menangis.
· Sis
Heyter : sebagai tanda bahwa dia memiliki kesadaran sebagai satu
reaksi spontan yang disebabkan oleh dorongan dari dalam. Sedangkan dari segi
biologisnya, pertanda berfungsinya paru – paru dan organ lain terhadap
kehidupan.
· Kemampuan
fisik
Pada masa neonatal, terjadi penurunan berat badan
akibat dari kesulitan menyesuaikan diri secara cepat dengan lingkungan barunya.
Mulai tumbuh rambut – rambut halus pada bagian kepala dan punggung. Sedangkan
proporsi kepala dengan panjang tubuhnya berkisar 1:4.
· Kemampuan
Psikososial
Selama bulan pertama merupakan awal mulanya ibu dan
bayi membangun hubungan yang kuat tumbuh ke pada kedekatan yang dalam.
Interaksi ibu selama perawatan rutin pada bayi memperbesar atau justru
memperkecil proses kedekatan di antara mereka. Tindakan menyusui, kebersihan
dan memberikan rasa nyaman sebanyak mungkin ketika bayi sedang terjaga.
Interaksi tersebut sangat membantu terjalinnya hubungan yang dalam antara ibu dengan
bayi. Karena periode neonatus merupakan partisipasi yang aktif pada periode
ini.
3. Perkembangan Pasca natal (2
minggu – 2 tahun)
Perkembangan masa bayi adalah periode lanjutan dari
masa prenatal dan neonatal. Dimana perkembangan bayi terus meningkat, dan organ
– organ pada tubuhnya juga berfungsi secara bertahap hingga sempurna dan dapat
melakukan gerakan – gerakan layaknya manusia dewasa. Selain itu, bayi memiliki
tugas pada perkembangannya sendiri, yaitu: belajar makan makanan yang padat,
belajar berjalan, belajar berbicara, dan belajar menguasai alat pembuangan
kotoran.
Perkembangan yang terjadi pada bayi berupa
perkembangan fisik, kognitif, emosi, bicara, reaksi social, dan pola bermain
dari bayi.
Ø Perkembangan
Fisik :
· Pada tahun
pertama, peningkatan berat badan lebih besar dari pada tinggi
badannya.
· Berat badannya
pun bertambah hingga 3 kali lebih berat dari waktu ia lahir dan giginya mulai
tumbuh 4 hingga 6 gigi susu.
· Berat otak bayi
adalah 1/8 dari berat total tubuh bayi.
· Pada bulan ke-2,
bayi sudah dapat mengangkat kepalanya sendiri dan dapat mengambil objek yang
berada di dekatnya.
· Pada bulan ke-2
hingga ke-5, adalah masa transisi perilaku bayi dari yang refleksif menuju
perilaku yang voluntary.
· Bulan ke-6, bayi
sudah mampu membalikkan badannya ke kiri dan ke kanan, mampu duduk sendiri, dan
mulai merangkak.
· Kira – kira usia
bayi satu tahun, bayi sudah mulai berajalan sedikit demi sedikit tanpa dibantu
dan menggapai benda – benda kecil dengan jari mereka sendiri.
· Pada usia 2
tahun, bayi telah mampu berjalan dengan sangat baik, penginderaannya berkembang
dengan pesat, dan pertambahan berat pada otak semakin pesat. Pada usia ini bayi
menerima gelar barunya, yaitu balita.
Ø Perkembangan
Kognitif :
· Perkembangan
intelegensi yang cepat dan intensif terjadi pada tahun - tahun pertama.
· Kemampuan
kognitifnya berupa: kemampuan untuk belajar dan mengingat, mulai menggunakan
symbol – symbol tertentu, sedikit berkembang dalam pemecahan masalahnya, dan
pemahaman serta penggunaan bahasa berkembang dengan cepat.
· Persepsi
awal pada masa bayi diperoleh melalui penjelasan sensorik.
Ø Perkembangan
Emosi :
· Kemarahan: menjerit,
meronta, menendang, mengibaskan tangan, memukul, melonjaklonjak,
berguling-guling, & menahan nafas.
· Ketakutan:
menjauhkan diri, merengek, menangis, & menahan nafas.
· Rasa ingin tahu:
menengangkan otot muka, membuka mulut, menjulurkan lidah, memegang barang,
membolak-balik barang, melempar atau memasukkan barang tsb ke dalam mulut.
· Kegembiraan:
tertawa, tersenyum, menggerakkan tangan & kakinya.
· Afeksi: memeluk,
menepuk, mencium barang atau orang yang dicintainya.
· Kematangan dan
belajar.
Ø Perkembangan
Bicara :
Menurut M.F. Berry & J. Eisenson
perkembangan bicara berupa :
· Refleks
Vokalisasi (mengeluarkan suara dengan reflex)
· Babbling
(mengeluarkan suara akibat membutuhkan sesuatu)
· Lalling
(pengucapan kata atau suku kata yang di ulang – ulang)
· Echollia (meniru
suara – suara yang di dengar dari luar)
· True Speech (bayi
mulai dapat berbicara dengan benar)
Ø Reaksi
Sosial :
· Imitasi
(peniruan)
· Shyness (malu)
· Dependency
(ketergantungan)
· Acceptance of the
authority (menerima kekuasaan)
· Rivalry
(persaingan) & resistant behavior
· Attension seeking
(mencari perhatian)
· Cooperation behavior
2.4. Psikologi Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal
v Perkembangan Fisik
a) Tinggi
Pertumbuhan tinggi badan tiap tahunnya rata-rata tiga
inci. Pada usia enam tahun tinggi anak rata-rata 46,6 inci.
b) Berat
Pertambahan berat tiap tahunnya rata-rata tiga sampai
lima pon. Pada usia enam tahun berat anak harus kurang lebih tujuh kali berat
pada waktu lahir. Anak perempuan rata-rata beratnyan 48,5 pon, dan
anak laki-laki 49 pon.
c) Perbandingan
Tubuh
Penampilan bayi tidak tampak lagi. Wajah tetap kecil
tapi dagu tampak lebih jelas dan leher lebih memanjang. Gumpalan pada
bagian-bagian tubuh berangsur-angsur berkurang dan tubuh cenderung
berbentuk kerucut , dengan perut yang rata, dada yang lebih bidang, bahu lebih
luas, serta lengan dan kaki lebih panjang, lurus dan besar.
d) Postur Tubuh
Perbedaan dalam postur tubuh untuk pertama kalinya
tampak jelas pada masa anak-anak. Ada yang posturnya gemuk lembek (endomorfik),
ada yang kuat berotot (mesomorfik), dan ada yang relatif kurus (ektomorfik).
e) Tulang dan Otot
Tingkat pengerasan otot bervariasi pada bagian-bagian
tubuh mengikuti hukum perkembangan arah. Otot menjadi lebih besar, lebih kuat
dan lebih berat, sehingga anak terlihat lebih kurus meskipun beratnya
bertambah.
f) Lemak
Anak-anak yang cenderung bertubuh endromofik lebih
banyak jaringan lemaknya daripada jaringan otot; yang cenderung mesomorfik
mempunyai jaringan otot yang lebih banyak daripada jaringan lemak; dan yang
bertubuh enktomorfik mempunyai otot yang lebih kecil dan ssedikit jaringan
lemak
g) Gigi
Selama empat sampai enam bulan pertama dari masa awal
kanak-kanak, empat gigi bayi yang terakhir-geraham belakang-muncul. Selama
setengah tahun terakhir terakhir gigi bayi mulai tanggal digantikan oleh gigi
tetap. Yang mula-mula lepas adalah gigi bayi yang pertama kali tumbuh yaitu
gigi seri tengah. Bila masa awal kanak-kanak berakhir, pada umumnya
bayi memiliki satu atau dua gigi tetap di depan dan beberapa celah dimana gigi
tetap akan muncul.
v Perkembangan Kognitif
Teori Piaget
Menurut Jean
Piaget pada tahap masa awal anak, seorang anak telah memasuki perkembangan
kognitif tahap praoperasional yang berlangsung pada usia 2-7
tahun. Piaget menyebut tahap ini sebagai tahap praoperasional karena anak masih
belum memahami aturan dan operasi tertentu.
Karakterisasi tahap
praoperasional adalah :
a. Anak
belajar menggunakan bahasa dan untuk mempresentasikan objek dengan citra dan
kata-kata.
b. Pemikiran anak
masih egosentrik : mengalami kesulitan dalam memandang dari sudut pandang orang
lain.
c. Mengklasifikan
objek dengan ciri tunggal
Perkembangan kognitif tidak hanya mempengaruhi
pemahaman anak tentang dunia fisik, tetapi dunia sosial pula. Karena pemahaman
peraturan moral dan sosial adalah penting dalam sebuah masyarakat, Piaget
tertarik bagaimana anak memahami peraturan tersebut. Piaget mendasarkan teori
awal di bidang ini pada observasi yang dilakukannya terhadap anak-anak berbagai
usia yang bermain kelereng. Ia bertanya kepada anak tersebut tentang asal mula,
makna, dan kepentingan peraturan yangmereka ikuti. Dari jawaban mereka, ia
merumuskan empat stadium perkembangan anak untuk memahami aturan. Dua stadium
pertama masuk dalam periode praoperasional.
*Stadium
pertama timbul pada awal periode praoperasional saat anak mulai
terlibat dalam permainan simbolik. Anak pada tahap ini akan berperan serta
dalam sejenis ‘permainan paralel’, bermain dengan anak lain menggunakan mainan
yang sama tetapi tidak dalam cara terorganisasi secara sosial.
Setiap anak cenderung mengikuti sejumlah peraturan idiosinkratik, menurut
keinginan pribadinya sendiri. Sebagai contohnya, seorang anak mungkin memilih
kelereng dengan warna yang berbeda-beda, atau menggelindingkan kelereng yang
besar diikuti dengan semua yang kecil. Dalam hal ini anak sering mengubah
‘peraturan’ itu sekehendak hatinya, dan mereka tidak memiliki tujuan kolektif
seperti kerja sama atau kompetisi.
*Stadium
kedua menempatkan suatu akhir mendadak pada pandangan peraturan yang
mudah berubah itu. Dimulai pada sekitar usia lima tahun, anak mengembangkan
suatu perasaan kewajiban untuk mengikuti peraturan dan memperlakukan peraturan
sebagai perintah moral absolut. Peraturan adalah permanen, sakral, dan tidak
dapat diubah. Sebagai contoh, anak dalam usia ini cenderung menolak saran bahwa
posisi awal pada permainan kelereng dapat diubah untuk mengakomodasi anak kecil
yang mungkin ingin ikut bermain.
Piaget sampai pada kesimpulan bahwa anak pada stadium
ini memiliki realisme moral, suatu konfusi antara hukum moral dan fisik.
Misalnya, jika seorang anak ditanya hukuman apa yang akan terjadi jika anak
berbohong atau mencuri,anak akan menjawab bahwa Tuhan akan menghukum mereka
atau mereka akan ditabrak mobil. Selain itu, anak akan lebih mempertimbangkan
suatu perbuatan berdasarkan konsekuensi daripada maksud dibalik perbuatan itu.
Kemajuan pemikiran praoperasional menurut Piaget :
1. Fungsi
simbolis (symbolic function)
Symbolic function adalah kemampuan anak untuk
menggunakan representasi mental (kata-kata, angka, atau gambar).
2. Pemahaman
identitas
Pemahaman identitas merupakan kemampuan anak untuk
memahami bahwa perubahan artifisial tidak akan mengubah sifat suatu hal.
3. Pemahaman
sebab-akibat (transduction)
Pemahaman sebab-akibat merupakan kemampuan anak secara
mental untuk mengkaitkan fenomena partikuler, terlepas dari ada atau tidaknya
sebab-akibat yang logis.
4. Pemahaman
terhadap angka
Merupakan kemampuan anak untuk dapat menghitung dan
menangani kuantitas.
5. Kemampuan
mengklasifikasi
Merupakan kemampuan anak untuk mengklasifikasikan
sesuatu ke dalam kategori yang bermakna.
6. Empati
Merupakan kemampuan anak untuk bisa membayangkan apa
yang dirasakan oleh orang lain.
7. Teori tentang
pikiran
Merupakan kemampuan anak untuk memahami aktivitas
mental dan fungsi dari pikiran.
Aspek-aspek ketidakmatangan pemikiran praoperasional :
1. Centration
Anak hanya berfokus dari situasi dan mengabaikan aspek
yang lain dan tidak mampu memikirkan berbagai aspek dari sebuah situasi secara
bersamaan. Sebagai contoh, seorang anak akan mengatakan bahwa tanah liat yang
berbentuk panjang lebih banyak dari tanah liat yang berbentuk bulat padahal
banyaknya sama. Anak tidak dapat memperhatikan panjang dan ketebalan tanah liat
secara serantak.
2. Irreversabiltas
Kegagalan anak dalam memahami bahwa dalam sebuah
operasi dapat berlangsung dua arah atau lebih. Sebagai contoh, anak tadi tidak
menyadari bahwa tanah liat yang berbentuk panjang dapat diubah ke bentuk bulat
kembali.
3. Fokus pada
keadaan daripada transformasi
Kegagalan anak dalam memahami signifikasi transformasi
di antara beberapa keadaan. Sebagai contoh, anak praoperasional belum
mendapatkan konservasi, mereka gagal untuk mengetahui bahwa jumlah air akan
tetap meskipun dituang dari gelas pendek dan lebar ke gelas panjang dan kecil.
4. Penalaran
transduktif
Anak melihat sebuah sebab-akibat meskipun pada
kenyataannya tidak ada. Sebagai contoh, Ani memarahi saudaranya, kemudian
saudaranya jatuh sakit, Ani merasa bahwa ia yang membuat saudaraya sakit.
5. Egosentris
Anak mengpersepsikan bahwa semua orang lain merasa hal
yang sama dengan mereka.
6. Animisme
Anak mengatribusikan kehidupan pada benda-benda mati.
7. Ketidakmampuan
membedakan tampilan luar dengan realitas. Sebagai contoh, Ani bingung ketika
melihat gabus yang mirip batu, ia mengatakan bahwa gabus itu adalah batu.
v Perkembangan Sosial
Melalui pergaulan atau hubungan sosial, baik dengan orang tua, anggota keluarga, orang dewasa lainnya maupun teman bermainnyaanak mulai mengembangkan bentuk-bentuk tingkah laku sosial.
Menurut Hurlock (1980 : 81) perilaku sosial anak-anak
pra sekolah dapat dikategorikan menjadi dua pola yaitu pola perilaku sosial dan
tidak sosial:
a) Pola Sosial
1. Meniru
Agar sama dengan kelompok, anak meniru sikap dan
perilaku orang yang sangat ia kagumi.
2. Persaingan
Keinginan untuk mengungguli dan mengalahkan
orang-orang lain.
3. Kerjasama
Pada akhir tahun ketiga bermain kooperatif dan
kegiatan kelompok mulai berkembang dan meningkat dengan baik dalam frekwensi
maupun lamanya berlangsung, bersamaan dengan meningkatnya kesempatan untuk
bermain dengan anak lain.
4. Simpati
Karena simpati menumbuhkan pengertian tentang
perasaan-perasaan dan emosi orang lain.
5. Empati
Seperti halnya simpati, empati menumbuhkan pengertian
tentang perasaan dan emosi orang lain tetapi di samping itu juga membutuhkan
kemampuan untuk membayangkan diri sendiri di tempat orang lain.
b) Pola Tidak Sosial
1. Negativisme
Negativisme atau melawan otoritas orang dewasa.
2. Agresif
Perilaku agresif meningkat antara usia dua atau empat
tahun.
3. Perilaku
Berkuasa
Perilaku Berkuasa
atau merajai mulai usia sekitar tiga tahun.
4. Memikirkan
Diri Sendiri
Karena cakrawala sosial anak terutama terbatas di
rumah, anak-anak seringkali memikirkan diri sendiri, dengan meluasnya cakrawala
lambat laun perilaku memikirkan diri sendiri berkurang tetapi perilaku murah
hati masih sangat sedikit.
5. Mementingkan
Diri Sendiri
Seperti halnya perilaku memikirkan diri sendiri lambat
laun diganti oleh minat dan perhatian kepada orang-orang lain, cepatnya
perubahan ini bergantung pada banyaknya kontak orang-orang di luar rumah dan
berapa besar keinginan mereka untuk diterima teman-temannya.
v Perkembangan Kepribadian
Pola
kepribadian yang dasarnya telah diletakkan pada masa bayi, mulai
berbentuk dalam masa awal kanak – kanak. GLASNER mengatakan : bahwa konsep
diri anak “ terbentuk di dalam rahim hubungan keluarga ”. Dengan
berjalannya periode awal masa kanak-kanak, maka anak semakin banyak berhubungan
dengan teman-teman sebayanya, baik di lingkungan tetangga, sekolah maupun di
pusat perawatan anak. Sikap awal teman-teman, anggota keluarga sangat berperan
penting. Karena sekali dasar untuk konsep diri telah diletakkan maka agak sulit
untuk diubah.
Kondisi – kondisi yang membentuk
konsep diri pada awal masa kanak – kanak :
1. Cara pelatihan anak.
2. Cita – cita orang tua.
3. Posisi urutan.
4. Kelompok minoritas.
5. Ketidaknyamanan lingkungan.
2.5. Psikologi Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Akhir
Masa kanak-kanak akhir (late childhood) berlangsung
dari usia enam tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara
seksual. Pada awal dan akhirnya, masa kanak-kanak akhir ditandai oleh kondisi
yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial anak.
Permulaan masa akhir kanak-kanak ditandai dengan masuknya anak ke kelas satu
Sekolah Dasar (SD). Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan perubahan besar
dalam pola kehidupan anak, juga bagi anak yang telah pernah mengalami situasi pra-sekolah
selama setahun. Sementara menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan baru
dari kelas satu, kebanyakan anak berada dalam keadaan tidak seimbang; anak
mengalami gangguan emosional sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerja
sama.
Selama setahun atau dua tahun terakhir dari masa
kanak-kanak terjadi perubahan fisik yang menonjol dan hal ini juga dapat
mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai dan perilaku dengan menjelang
berakhirnya periode ini dan anak mempersiapkan diri, secara fisik dan psikologis,
untuk memasuki masa remaja.
Tibanya akhir masa kanak-kanak dapat dengan tepat
diketahui, tetapi orang tidak dapat mengetahui secara tepat kapan
periode ini akan berakhir, karena periode kematangan seksual yaitu kriteria
yang digunakan untuk memisahkan masa kanak-kanak dengan masa remaja yang
timbulnya tidak selalu pada waktu yang sama. Ini disebabkan perbedaan
kematangan seksual anak laki-laki dan perempuan . ada anak yang mengalami masa
kanak-kanak yang lebih dan ada pula yang lebih singkat.
1. Pandangan Masa Kanak-Kanak Akhir
ü Pandangan Orang Tua
Bagi banyak orang tua akhir masa kanak-kanak itu
merupakan :
Masa yang menyulitkan : Suatu masa
di mana anak tidak lagi mau mendengar dan tidak menuruti perintah orang tuanya
dan lebih banyak dipengaruhi oleh teman sebaya mereka dibanding orang tua
ataupun keluarga.
Masa yang tidak rapih (The dirty age) : Suatu masa
di mana anak tidak cenderung tidak memperdulikan dan ceroboh dalam penampilan,
dan kamarnya sangat berantakan. Sekalipun ada peraturan yang ketat dalam
keluarga, sang anak hanya mematuhi dalam beberapa aturan, kecuali si orang tua
mengharuskannya ataupun memberikannya hukuman.
Masa bertengkar : Suatu masa
di mana banyak terjadi pertengkaran antar keluarga dan suasana rumah yang tidak
menyenagkan bagi semua anggota keluarga. Dalam keluarga yang terdiri dari anak
laki-laki dan perempuan sudah tak dapat dipungkiri jika anak laki-laki mengejek
saudara perempuannya, suatu pola perilaku yang berasal hubungannya dengan
teman-teman di luar rumah. Kalau anak perempuan membalas, terjadilah
pertengkaran dalam bentuk ejek-ejekan atau serangan fisik. Pola perilaku ini
banyak ditemukan dalam keluarga yang anaknya terdiri dari anak laki-laki dan
anak perempuan.
ü Pandangan Para Pendidik/ Guru
Masa bersekolah : Pada usia
tersebut anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan yang dianggap
penting untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa; dan
mempelajarai pelbagai keterampilan penting tertentu, bvaik keterampilan
kurikuler maupun ekstra kurikuler.
Masa kritis : Para
pendidik/Guru memandang periode ini sebagai periode kritis dalam dorongan
berprestasi. Suatu masa di mana anak membentuk kebiasaan untuk mencapai sukses,
tidak sukses, atau sangat sukses. Sekali terbentuk, kebiasaan untuk bekerja di
bawah, di atas atau sesuai dengan kemampuan cenderung menetap sampai dewasa.
Telah dilaporkan bahwa tingkat perilaku berprestasi pada masa kanak-kanak
mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi pada masa dewasa.
ü Pandangan Ahli Psikologi
Masa berkelompok : Suatu masa
di mana perhatian utama anak tertuju pada keinginan diterima oleh teman-teman
sebaya sebagai anggota kelompok, terutama kelompok yang bergengsi dalam
pandangan teman-temannya.
Masa penyesuaian diri : Oleh
karena itu, anak ingin menyesuaikan dengan standar yang disetujui kelompok
dalam penampilan, berbicara, dan perilaku agar mereka diterima dalam
berkelompok. Seperti yang telah dijelaskan oleh Church dan Stone (28) : Bagi
anak 7 atau 8 tahun, ukuran “dosa”yang paling buruk berbeda dari ukuran anak
lain.. Ia meniru pakaian dan perilaku anak yang lebih tua dan mengikuti
peraturan kelompok sekalipun bertentangan dengan peraturan dirinya, keluarga,
dan peraturan sekolah.
Masa kreatif : Suatu masa
dalam rentang kehidupan di mana akan ditentukan apakah anak-anak akan menjadi
konformis atau pencipta karya yang baru dan orisinil. Meskipun dasar-dasar
untuk ungkapan kreatif diletakkan pada awal masa kanak-kanak, namun kemampunan
untuk menggunakan dasar-dasar ini dalam kegiatan-kegiatan orisinil pada umumnya
belum berkembang sempurna sebelum anak mencapai tahun-tahun akhir masa
kanak-kanak.
Masa bermain : Suatu masa
yang bukan diartikan bahwa pada masa kanak-kanak akhir lebih banyak meluangkan
waktu untuk bermain. Melainkan kanak-kanak akhir disebut usia bermain karena
luasnya minat dan kegiatan bermain. Yakni terdapat tumpang tindih antara
ciri-ciri bermain anak-anak yang lebih muda dengan ciri-ciri bermain anak-anak
remaja
2. Karakteristik Perkembangan Masa
Kanak-Kanak Akhir
Perkembangan
Fisik
Akhir masa
kanak-kanak merupakan periode pertumbuhan yang lambat dan relatif seragam
sampai mulai terjadinya perubahan-perubahan pubertas, kira-kira dua tahun
sebelum anak secara seksual menjadi matang pada saat mana pertumbuhan
berkembang pesat.
Pertumbuhan
fisik mengikuti pola yang dapat diramalkan meskipun sejumlah perbedaan dapat
terjadi. Bentuk tubuh mempengaruhi tinggi dan berat
dalam akhir masa kanak-kanak.
Kesehatan dan gizi yang baik merupakan factor
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Semakin baik kesehatan dan dan
gizi, anak cenderung semakin besar dari usia ke usia dibandingkan dengan anak
yang kesehatan dan gizi nya kurang.
Ketegangan emosional juga mempengaruhi
pertumbuhan fisik, anak yang tenang lebih cepat dari pada anak yang mengalami
gangguan emosiaonal, meskipun gangguan emosional lebih banyak mempengaruhi
berat dari pada tinggi.
Perkembangan
Kognitif
Berdasarkan teori piaget, pada usia 6-12 dikenal
dengan tahap konkret operasional. Pemikiran konkret operasional melibatkan
pemikiran operasional, kemampuan pengategorian, dan penalaran logis dalam
konteks konkret atau bukan abstrak. Anak dapat bernalar secara logis mengenai
kejadian-kejadian konkret dan mengelompokkan benda-benda dalam kategori yang
berbeda-beda. Ketika anak-anak berusia di bawah 7 tahun diperlihatkan dua gelas
lebar berisi air yang sama banyaknya, mereka akan dengan mudah memandang kedua
gelas tersebut memiliki jumlah air yang sama banyaknya. Namun ketika air dalam salah
satu gelas dituangkan ke dalam gelas yang sempit tinggi, mereka biasanya
berpikir gelas tinggi berisi lebih banyak air karena itu lebih tinggi.
Anak di atas usia 7 tahun yang berada pada
periode operasional konkret tidak tertipu oleh penampilan dengan cara ini.
Menurut Piaget, anak-anak operasional konkret mampu menangani masalah
konservasi karena pikiran mereka lebih decentered, yang berarti bahwa mereka
bisa memikirkan lebih dari satu hal pada suatu waktu. Konservasi yakni
keyakinan bahwa sifat tertentu dari suatu benda atau peristiwa cenderung
menetap walau terjadi perubahan dangkal.
Perkembangan
Emosi-Sosial
Industry vs inferiority muncul kurang lebih pada usia
6 tahun hingga puber. Anak-anak dapat mencapai industry dengan menguasai
pengetahuan dan keterampilan intelektual. Ketika mereka gagal menguasai hal
tersebut, mereka akan merasa inferior. Pada akhir masa kanak-kanak, mereka akan
siap untuk mengalihkan energi mereka untuk mempelajari kemampuan akademik. Bila
tidak, mereka akan membangun rasa tidak mampu dan tidak produktif.
Tidak seperti pada waktu lainnya, anak-anak menjadi
lebih antusias dibandingkan masa kanak-kanak awal yang dipenuhi imajinasi.
Seiring dengan masuknya anak-anak ke usia sekolah dasar, mereka mengarahkan
energi mereka untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan intelektual. Bahaya
yang dihadapi pada tahap ini melibatkan perasaan tidak mampu dan tidak
produktif.
Anak-anak memasuki periode ini memiliki
hubungan yang dekat dengan orang tua mereka. Meskipun tetap
penting hubungan dengan teman sebaya menjadi semakin signifikan selama
periode tersebut. Sebelum usia 7 tahun, anak-anak memiliki persahabatan,
tetapi mereka umumnya tidak bertahan lama dan biasanya tidak
dekat. Setelah menginjak usia 7 tahun, persahabatan sebaya
menjadi lebih penting untuk anak-anak dan cenderung bertahan lebih
lama. Persahabatan kelompok atau teman dekat juga muncul
selama tahap operasional konkret. persahabatan kebanyakan dengan anggota dari
jenis kelamin yang sama, dan mereka yang lawan jenis pada umumnya
"hanya teman" meskipun istilah pacar bebas digunakan, tapi
tidak dalam arti dewasa.
3. Kategori Keterampilan Masa Kanak-Kanak
Akhir
1) Keterampilan menolong diri sendiri
Anak yang lebih besar harus dapat makan, berpakaian,
mandi, dan berdandan sendiri hampir secepat dan semahir orang dewasa, dan
keterampilan tidak memerlukan perhatian sadar yang penting pada awal masa
kanak-kanak.
2) Keterampilan menolong orang lain
Keterampilan menurut kategori ini bertalian dengan
menolong orang-orang lain. Di rumah mencakup membersihkan tempat tidur,
membersihkan debu dan menyapu; di sekolah mencakup mengosongkan tempat sampah
dan membersihkan tempat tuils; dan di dalam kelompok bermain mencakup menolong
membuat rumah-rumahan atau merencanakan lapangna basket.
3) Keterampilan bersekolah
Di sekolah, anak mengembangkan pelbagai
keterampilanyang diperlukan untuk menulis, menggambar, melukis, memebentuk
tanah liat, menari, mewarnai dengan krayon, menjahit, memasak, dan pekerjaan
tangan dengan menggunakan kayu.
4) Keterampilan bermain
Anak yang lebih besar belajar pelbagai keterampilan
seperti melempar dan menangkap bola, naik sepeda, sepatu roda, dan berenang.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
- Perkembangan adalah pematangan pada fungsi sel
sel di tubuh manusia, dalam dunia psikologi berarti perubahan yang
dapat mencerminkan sifat sifat yang dimiliki, sedangkan pertumbuhan dalam arti
biologi yaitu berubah nya ukuran ( kuantitatif) seperti tinggi ,
berat dsb, dalam psikologi yaitu perubahan ukuran badan dan fisik fisik lain.
- Didalam perkembangan terdapat fase fase sebagai
berikut: Permulaan kehidupan ( konsepsi); Fase prenatal ( dalam kandungan);
Proses kelahiran( + 0-9 bulan); Masa bayi/anak kecil
( 0-1 tahun); Masa kanak kanak ( 1-5 tahun); Masa anak-anak ( 5-12
tahun); Masa remaja ( 12-18 tahun); Masa dewasa awal ( 18-25tahun);
Masa dewasa ( 25-45 tahun); Masa dewasa akhir ( 45-55); Masa akhir kehidupan ( 55 tahun keatas).
- Ada tiga teori perkembangan, yaitu : Nativisme,
Emperisme, Konvergensi.
Perkembangan Masa Bayi
- Perkembangan masa bayi melalui tiga tahap
perkembangan, yakni prenatal, neonatal, dan pascanatal di mana pada setiap
tahapnya terjadi pertumbuhan dan perkembanganbaik dari fisik, kognitif,
dan social learning secara bertahap.
Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal
- Perkembangan fisik ditandai dengan tubuh anak yang
bertambah tinggi dan kurus.
- Perkembangan kognitif anak disebut dengan tahap
praoperasional, yaitu tahap di mana anak belum memahami aturan dan operasi
tertentu.
- Perkembangan sosial anak terdiri dari pola sosial
dan tidak sosial.
- Perkembangan kepribadian anak dipengaruhi oleh
orangtua serta lingkungannya.
Perkembangan Masa Kanak-Kanak Akhir
- Perkembangan fisik pada masa ini yaitu tubuh tumbuh
dengan lambat dan ingatan serta keterampilan meningkat.
- Perkembangan kognitif anak disebut dengan tahap
operasional yaitu tahapan di mana anak sudah dapat berpikir dengan logika dan
lebih konkret.
- Perkembangan emosi dan sosial anak ditunjukkan
dengan anak-anak lebih antusias terhadap sesuatu.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock Elizabeth B. 1980 Psikologi
Perkembangan Jakarta: Erlangga
King Laura A. 2010 Psikologi Umum Sebuah
Pandangan Apresiatif Jakarta: Salemba Humanika
Lahey Benjamin B. 2005 Psychology An
Introduction 9th edition New York: McGraw-Hill Book
Company
Atkinson, Rita L. Atkinson, Richard C. Smith, Edward
E. Bem, Daryl J. Pengantar Psikologi Jilid Satu. Interaksara:
2010
Ahmad Abu. 2009 Psikologi Umum Jakarta:
Rineka Cipta
Blog Alia Fauziah
urbandepan.blogspot.com/2012/04/akhir-masa-kanak-kanak.html
tafany.wordpress.com/2007/10/25/masa-bayi-neonatal-by-lydia-ratna-kiki-dinillah/12:18
tafany.wordpress.com/2007/10/25/masa-bayi-neonatal-by-lydia-ratna-kiki-dinillah/12:25