MAKALAH KONSEP DASAR LOGIKA

 

BAB I

Pendahuluan


Latar belakang

Secara garis besar untuk menemukan sebuah kebenaran umum di butuhka penalaran alamiah dan ilmiah yang sistematis dan dalam hal ini dapat terwujud dengan aktifitas pola pikir yang di sebut logika.


Adapun untuk mempelajari pola berpikir yang luas dalam logika maka di butuhkan terlebih dahulu pemahaman tentang apa itu logika dan apa saja hal hal yang meliputi logika, karna hal ini akan membantu dasar pemikiran yang berlandaskan penalaran logis, kritis, efisien dan sistematis dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan.


Rumusan masalah

Apa pengertian logika?

Bagaimana sejarah logika?

Apa saja objek logika?

Apa saja hukum logika?

Bagaimana pembagian logika?

Apa saja manfaat dan kegunaan logika?


Tujuan logika

Mampu memahami secara skala besra tentang dsar logika baik pengertian maupun poin poin yang meliputi dasar logika dalam hal objek logika, sejarah logika, hukum logika dan lain sebagainya.

Mampu mendiskripsikan serta menerapkan mata kuliah dasar logika meliputi pengertian logika, objek logika, sejarah logika, hukum logika dan lain sebagainya.



BAB II

Pembahasan


Pengertian logika

      Secara bahasa logika berasal dari yunani dari kata logike dan logos yang berarti “pikiran dan perkataan/ungkapan” jadi kalau di tinjau dari bahasa semata logika merupakan aktifitas akal budi yang menghasilkan penyimpulan yang benar oleh sebab itu dalam bahasa arab logika di sebut ilmu mantiq yang berarti ilmu tentang bertutur kata yang benar.

     Dengan demikia logika merupakan hasil pertimbangan akal pikiran yang di utarakan lewat kata dan di nyatakan lewat bahasa dan dapat di pertanggung jawabkan kerasionalannnya.


Sejarah logika

     Banyak asumsi tentang sejarah logika ada yang menyatakan logika sudah di pelajari semenjak zaman Nabi Daud As yang akhirnya berhilir pada filsuf yunani Ariestoteles, Adapula yang menyatakan logika sudah di pelajari sejak Thales (624 SM – 548) yang merupakan filsuf yunani pertama yang meninggalakan dongeng, takhayyul dan berpaling kepada akal budi untuk memecahkan rahasia alam semesta.

     Namun mengesampikan semua itu, istilah logika untuk pertama kali di kenalkan oleh Zeno dari Citium (334 SM – 226 SM). Adapula refrensi lain yang menyatakan bahwa istilah logika muncul pertama kali pada abad 1 SM oleh filsuf Cicero (muris Ariestoteles)  tetapi logika dalam artian seni berdebat. Sedangkan Alexander A Phrodisias (sekitar abad 3 M) merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah logika dalam arti ilmu yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran, berbada dengan Ariestoteles dia tidak menggunakan istilah logika melainkan istilah lain yaitu Analitica dan Dialektica.


Objek logika

     Objek merupakan bahan atau sasaran dari penelitian, objek logika ada dua yaitu objek formal dan objek material.

     Oleh karna yang berpikir itu manusia, maka yang menjadi objek material (sasaran umum) adalah manusia itu sendiri. Namun dalam objek formal(lebih khusus) logika mempelajari aktifitas berpikir dari manusia itu sendiri.


Hukum logika

Dalam aktivitas berpikir kita tidak boleh melalaikan patokan atau dasar dari berpikir atau berlogika. Karena dasar merupakan asas atau pangkal dari pengertian atas kemunculan sesuatu. Adapun dasar dalam berpikir adalah:

a)    Keyakinan, yaitu: sikap subyek atau senantiasa berifat subyektif. Sehingga berdasarkan subyek yang diketahui dengan sungguh-sungguh saat itu, tidak ada alasan untuk berpendapat lain. Namun, keyakinan mungkin keliru sehingga terkadang diperlukan adanya sebuah pembetulanm higga muncullah keyakinan baru yang benar. Contoh: seseorang meyakini bahwa warna bunga mawar adalah merah.

b)   Kepastian, yaitu: keyakinan atas suatu hal yang disampaikan hingga tidak ada keraguan didalamnya. Contohnya dalam ilmu pasti adalah 2 x 2 = 4, sehingga jawaban untuk 2 x 2 = 5 adalah salah.

c)    Wilayah kesungguhan, berawal dari sebuah keyakinan yang melahirkan kepastian lalu muncullah kesungguhan yang biasa disebut realitas. Dan wilayahnya meliputi: kesungguhan yang disebut kongkrit, dan kesungguhan yang merupakan asal dari pemikiran.

d)   Hukum kesungguhan dan hukum pikir, yaitu: keduanya saling berkatian, karena kesungguhan merupakan objek dari berpikir, sehingga gerak dari berpikir harus sejalan dengan hukum kesungguhan.

e)    Hukum buatan, yaitu: hukum-hukum dalam berpikir bukanlah buatan dari logika namun ia hanya mengikuti realitas saja, meskipun yang menemukan hukum tersebut adalah logika

Adapun macam-macam dari dasar pemikirian berdasarkan logika formal adalah:

1)   Asas identitas (principium identitas), adalah dasar dari semua pemikiran manusia. Karena asas ini menerangkan bahwa sesuatu itu adalah dia sendiri dan bukan lainnya. Contoh: jika seseorang mengajui bahwa sesuatu itu Z, maka ia adalah Z dan bukan A.

2)   Asas kontradiksi (Principium Contradictoris), adalah: pernyataan pengingkaran atas sesuatu dan menyatakan bahwa sesuatu itu tidak sesuai dengan pengakuannya. Contoh: Jika kita mengakui bahwa sesuatu itu bukan A, maka tidak mungkin ia adalah A.

3)   Principium Exclusi Tertii (Law of Excluded Middle)Hukum penyisihan jalan tengah adalah kaidah yang menjelaskan bahwa sesuatu itu pasti memiliki suatu sifat tertentu atau tidak memiliki sifat tertentu itu dan tidak ada kemungkinan lain.  Jadi p = q atau p / q.


4) Principium Rationis Sufficientis (Law of Sufficient Reason)Bahwa jika terjadi perubahan pada sesuatu, perubahan itu haruslah berdasarkan alasan yang cukup. Itu berarti tidak ada perubahan yang terjadi dengan tiba-tiba tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.  Hukum ini merupakan pelengkap hukum identitas.


Pembagian logika

Logika menurut The Liang Gie (1980) dapat digolongkan menjadi lima macam, yaitu;a. Logika Makna Luas dan Logika Makna SempitMenurut John C. Cooley, The Liang Gie membagi logika dalam arti yang luas dan dalam arti yang sempit. Dalam arti sempit, istilah dimaksud dipakai searti dengan logika deduktif atau logika formal. Sedangkan dalam arti yang lebih luas, pemakaiannya mencakup kesimpulan dari pelbagai bukti dan bagaimana system-sistem penjelasan disusun dalam ilmu alam serta meliputi juga pembahasan mengenai logika itu sendiri.b. Logika Deduktif dan Logika InduktifLogika deduktif adalah ragam logika yang mempelajari asas penalaran yang bersifat deduktif, yakni suatu penalaran yang menurunkan kesimpulan sebagai keharusan dari pangkal pikirannya sehingga bersifat betul menurut bentuknya saja. Dalam logika ini, yang terutama ditelaah, yaitu bentuk dari bekerjanya akal, keruntutannya, serta kesesuaiannya dengan langkah dan aturan yang berlaku sehingga penalaran yang terjadi adalah tepat dan sah.Logika induktif merupakan suatu ragam logika yang mempelajari asas penalaran yang betul dari sejumlah sesuatu yang khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi. c. Logika Formal dan Logika MaterialLogika formal mempelajari asas, aturan, atau hukum berfikir yang harus ditaati, agar orang dapat berfikir dengan benar dan mencapai kebenaran. kenyataan praktis yang sesungguhnya. Logika material mempelajari sumber dan asal pengetahuan, alat pengetahuan, proses terjadinya pengetahuan, dan akhirnya merumuskan metode ilmu pengetahuan itu sendiri.

d. Logika Murni dan Logika TerapanLogika murni merupakan suatu pengetahuan mengenai asas dan aturan logika yang berlaku umum pada semua segi dan bagian dari pernyataan tanpa mempersoalkan arti khusus dalam sesuatu cabang ilmu dari istilah yang dipakai dalam pernyataan dimaksud.Logika terapan merupakan pengetahuan logika yang diterapkan dalam setiap cabang keilmuan, bidang filsafat, dan juga dalam pembicaraan yang mempergunakan bahasa sehari-hari. f. Logika Filsafati dan Logika MatematikLogika filsafati dapat digolongkan sebagai suatu ragam atau bagian logika yang masih berhubungan erat dengan pembahasan dalam bidang filsafat, misalnya logika kewajiban dengan etika atau logika arti dengan metafisika. Adapun logika matematik merupakan suatu ragam logika yang menelaah penalaran yang benar dengan menggunakan metode matematik serta bentuk lambing yang khusus dan cermat untuk menghindarkan makna ganda atau kekaburan yang terdapat dalam bahasa biasa.


Manfaat dan kegunaan logika

Mempelajari ilmu logika sangat besar manfaatnya, antara lain :

1.      Melatih kesanggupan akal dan menumbuhkan serta mengembangkan dengan pembiasaan membahas metode berfikir.

2.      Menempatkan sesuatu pada tempatnya dan menyelesaikan pekerjaan pada waktunya. Jadi sangat bertentang dengan logika, apabila membebani seseorang dengan sesuatu di luar kesanggupannya dan menunda pekerjaan hari ini ke hari esok.

3.      Membuat seseorang mampu membedakan antara pikiran yang benar dan pikiran yang salah. Ini merupakan manfaat yang paling asasi ilmu logika (mantik), antara urut pikir yang benar oleh karenanya, akan menghasilkan kesimpulan yang benar dan urut pikir yang salah yang dengan sendirinya akan menampilkan kesimpulan yang salah. Al-Ghazali memandang ilmu logika (mantik) sangat berperan membina kebenaran berpikir, orang yang tidak mengerti ilmu logika (mantik), pendapatnya atau kesimpulannya yang di kemukakannya tidak bisa dipercaya.

4.      Dan melatih jiwa manusia agar dapat memperhalus pikirannya.


Adapun kegunaan logika adalah : 

1.      Membantu setiap orang agar dapat berpikir secara rasional, kritis, lurus, tepat, tertib, metodis dan koheren.

2.       Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat dan objektif.

3.      Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.

4.      Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis

5.      Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpkir, kekeliruan serta kesesatan.

6.      Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.

7.      Terhindar dari klenik , gugon-tuhon ( bahasa Jawa )

8.      Apabila sudah mampu berpikir rasional, kritis, lurus, metodis dan analitis sebagaimana tersebut point 1 maka akan meningkatkan citra diri seseorang.














Penutup


Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan materi di atas dapat di simpulkan bahwa untuk mengetahui sesuatu hal di butuhkan landasan logika yang benar dalam pengetahuan ilmiah maupun pengetahuan alamiah karna hal tersebut dapat menghindarkan dari kesalahan kesimpulan, bersama logika kita dapat menyelidiki , menyeleksi dan mempertimbangkan pemikiran dengan cara serius dan terpelajar serta bertujuan mendapatkan kebenaran terlepas dari segala kepentingan dan keinginan individual sehinggalah tercipta kebenaran universal.


Saran

Dengan membaca makalah ini penulis berharap semoga pembaca dapat berpikir tepat dan benar sehingga terhindar dari kesempulan yang salah dan kabur khususnya bagi kaum pemuda mahasiswa yang merupakan penyambung lidah demokrasi.

Logika sangat di perlukan begitu pula dengan penerapannya, maka dari itulah cintailah kebenaran jangan mendahulukan kepentingan dan keinginan perorangan.












Artikel Terkait