Makalah sosiologi pendidikan islam

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini pendidikan sosiologi sangatlah penting apalagi sosiologi pendidikan islam. Dalam kaitannya dengan hubungan sosial di lingkungan maka pendidikan sosiologi sangatlah dibutuhkan. Sebab hubungan sosial membahas adanya iteraksi antar sesam amanusia sehingga perlu adanya pengetahuan tentang  sosiologi pendidikan. Selain itu dalam berinteraksi antar sesama manusia juga tidak boleh melanggar aturan ataupun norma agama yang ada. Oleh karenanya perlu pula pengetahuan tentang sosiologi pendidikan islam.
Dari semua permasalahan itu maka dibutuhkan suatu lembaga yang mampu memberikan pengajaran tentang hal – hal tersebut. Lembaga tersebut bisa merupakan lembaga formal maupun nonformal.
 Apabila lembaga formal maka lembaga tersebut adalah sekolah, maka sekolah atau lembaga pendidikan tidak hanya mengajarkan tentang materi – materi pendidikan saja melainkan juga mengajarkan bagaimana caranya berinteraksi sosial antar sesama manusia dan interaksi tersebut juga tidak melanggar norma agama.

Dari uraian tersebut di atas, makalah ini akan membahas tentang apa pengertian sosiologi pendidikan islam, latar belakang munculnya sosiologi pendidikan, tujuan sosiologi pendidikan islam dan pendekatan pendekatan dalam kajian sosiologi pendidikan islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi sosiologi pendidikan Islam dan latar belakang munculnya sosiologi pendidikan islam ?

2.  Apa tujuan sosiologi pendidikan islam dan  pendekatan –pendekatan dalam kajian sosiologi pendidikan islam ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui definisi sosiologi pendidikan Islam dan mengetahui penyebab munculnya sosiologi pendidikan islam

2. Untuk mengetahui tujuan sosiologi pendidikan islam dan mengetahui pendekatan- pendekatan dalam kajian sosiologi pendidikan islam.

BAB II 
PEMBAHASAN

A. Pengertian sosiologi pendidikan islam
Menurut bahasa sosiologi  adalah : pengetahuan atau ilmu tentang sifat, perilaku dan perkembangan masyarakat.
Sedangkan menurut terminologi, definisi Sosiologi berdasarkan para pakar adalah sebagai berikut:
Sosiologi adalah studi tentang hubungan antara manusia (human relationship). (Alvin Bertrand)
Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yakni hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal maupun material, baik statis maupun dinamis. (Mayor Polak)
Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. (Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi).
Menurut H.P. Fairchild dalam bukunya ”Dictionary of Sociology” dikatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental. Jadi ia tergolong applied sociology.
Menurut Prof. DR S. Nasution,M.A., Sosiologi Pendidikan dalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
 Menurut E.G Payne, Sosiologi Pendidikan ialah studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu sosiologi yang diterapkan.
Menurut Drs. Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
Sedangkan pengertian sosiologi pendidikan islam menurut  Prof. Dr. S. Nasution, M.A bahwa sosiologi pendidikan islam yaitu ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk memperoleh perkembangan kepribadian individu yang lebih baik. Sosiologi pendidikan adalah analisis ilmiah atau prosessocial dan pola-pola social yang terdapat dalam system pendidikan.
Dari beberapa defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek pendidikan, baik itu struktur, dinamika, masalah-masalah pendidikan, ataupun aspek-aspek lainnya secara mendalam melalui analisis atau pendekatan sosiologis.
Konsep mengenai pengertian sosiologi pendidikan Islam seperti dalam buku sosiologi pendidikan (Prof. Dr. S. Nasution, M.A) kami menemukan sosiologi pendidikan yaitu ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk memperoleh perkembangan kepribadian individu yang lebih baik. Sosiologi pendidikan adalah analisis ilmiah atau proses social dan pola-pola social yang terdapat dalam system pendidikan. Sosiologi pendidikan Islam adalah spesialisasi dalam ilmu sosiologi yang mengkaji sikap dan tingkah laku masyarakat yang terlibat dalam sektor pendidikan Islam.

Ada bebrapa unsur aktifitas pendidikan, aktifitas pendidikan tidak berlangsung bila tidak ada unsur pendidikan. Pertama yang memberi dan yang menerima, kedua unsur belum menjadi sama pendidikan bila belum ada unsur ketiga yaitu berniat baik dari yang memberi bagi yang perkembangan atau kepentingan yang menerima. Agar anak pandai, agar orang menjadi ahli, agar orang berkepribadian luhur. TujuanBangunan teoritis kepandidikan Islam itu akan berdiri tegak di atas pondasi pandangan dasar yang telah digariskan oleh Tuhan dalam kitab suci wahyu. Wahyunya dalam kitab suci terus berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat yang menuju masa depan yang maju dan sejahtera apabila Islam telah diyakini dan diamalkan betul oleh umat manusia maka Islam dapat digunakan sebagai sarana pem berdayaan manusia yang bersifat Islami. Walaupun masyarakat sekarang beraneka ragam kultur dan strukturnya.


B. Latar belakang Munculnya Sosiologi Pendidikan Islam

Saat ini fakta menunjukkan bahwa masyarakat mengalami perubahan yang sangat cepat, progresif, dan sering menunjukkan gejala desintegratif (berkurangnya kesetiaan terhadap nilai-nilai umum), jika nilai-nilai umum saja sudah tidak diperhatikan lagi, apalagi dengan nilai-nilai agama. Perubahan sosial yang cepat juga menimbulkan cultural lag (ketinggalan kebudayaan akibat adanya hambatan-hambatan), yang menjadi sumber masalah-masalah dalam sosial masyarakat. Masalah-masalah sosial juga dialami dunia pendidikan. Oleh karena itu, para ahli sosiologi diharapkan mampu menyumbangkan pemikirannya untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental.
Pendidikan formal di sekolah tidak akan pernah lepas dari campur tangan guru. Guru merupakan seorang administrator, informator, konduktor, dan sebagainya, yang diharuskan memiliki kelakuan dan tabiat yang sesuai dengan harapan masyarakat. Sebagai pendidik dan pembangun generasi, seorang guru diharapkan memiliki tingkah laku yang bermoral tinggi yang dapat ditiru dan dijadikan tauladan bagi para siswa demi masa depan bangsa dan Negara.
Kepribadian guru dapat mempengaruhi suasana kelas maupun sekolah, yang akibatnya siswa dapat bebas dalam mengeluarkan pendapat dan mengembangkan kreatifitasnya, atau bahkan sebaliknya, terkekang dan selalu menuruti kemauan guru tanpa bisa berkembang.
Anak dalam perkembangannya dipengaruhi oleh orang tua (pendidikan informal), guru-guru/sekolah (pendidikan formal), dan masyarakat (pendidikan non formal). Dari ketiga aspek tersebut, pengaruh lingkunganlah yang paling menentukan. Pendidikan sendiri dapat dipandang sebagai sosialisasi yang terjadi dalam interaksi sosial. Maka sudah sewajarnya bila seorang guru/pendidik harus berusaha menganalisis pendidikan dari segi sosiologi, mengenai hubungan antar manusia baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat (dengan sistem sosialnya).
                            
                           
C. Tujuan Sosiologi Pendidikan Islam
Dalam bab di atas kita telah mengetahui sebab-sebab munculnya sosiologi pendidikan, tentunya bukan tanpa tujuan. Adapun konsep tujuan dari sosiologi pendidikan ialah sebagai berikut:
1.Sosiologi pendidikan Islam sebagai proses sosialisasi Dalam hal ini sosiologi pendidikan Islam mengutamakan proses bagaimana kelompok social masyarakat mempengaruhi kelakuan individu. Dengan bermacamnya kultur dan struktur diharapkan dengan pendidikan Islam merupakan wadah bagi individu dalam memperoleh pengalamannya.
2.Sosilogi pendidikan Islam sebagai analisis kedudukan pendidikan dalam masyarakat. pada poin ini lebih mengutamakan fungsi lembaga pendidikan Islam diadakan masyarakat dan hubungan sekolah dengan masyarakat yang terdiri dari beberapa aspek. Apabila pendidikan Islam tidak dapat menempatkan diri dalam masyarakat yang berbeda-beda kulturnya maka manusia tidak sesuai cita-cita Islam yang mencerminkan hakikat Islam tidak bisa terwujud.
3.Sosiologi pendidikan Islam sebagai anilisis social di sekolah dan antara sekolah dan masyarakat. Diharapka terjadinya hubungan antara orang-orang dalam sekolah dengan masyarakat lingkungan sekolah. Peranan social tenaga sekolah dengan masyarakat sekitar sekolah.
4.Sosiologi pendidikan Islam sebagai alat kemajuan perkembagan social Pendidikan Islamn sebagai disiplin ilmu dapat melestarikan dan memajuakan tradisi budaya moral yang Islami sehingga terwujud komunikasi social dalam masyarakat dan membawa kebudayaan kepuncak yang setinggi-tingginya.
5.Sosiologi pendidikan Islam sebagai dasar menentukan tujuan pendidikan  Diharapakan pendidikan Islam mampu mendasari jiwa generasi muda dengan iman dan takwa serta berilmu pengetahuan sehingga dapat memotivasi daya kreativitasnya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang sesuai al-Quran.
6.Sosiologi pendidikan Islam sebagai sosiologi terapan Sosiologi pendidikan dianggap bukan ilmu yang murni akan tetapi sebuah ilmu yang diterapakan untuk mengendalikan pendidikan antara sosiologi dengan pendidikan Islam dipadukan dengan menerapkan prinsip-prinsip sosiologi pada seluruh pendidikan.
7.Sosiologi pendidikan Islam sebagai latihan bagi petugas pendidikan agar para pendidik memahani betul masyarakat dan latar belakang social mengajarnya agar selara dan dapat menjawab sesuai dengan tujuan pendidikan Islam. Prinsip-prinsip pendidikan islam sebagai disiplin ilmu  Sebagai disiplin ilmu, pendidikan islam bertugas mengilmiahkan wawasan tentang kependidikan yang terdapat dalam sumber-sumber pokok dengan bantuan dari penapat para ulama/ilmuan muslim. Nilai-nilai ketuhanan berada di atas nilai-nilai keilmiahan an ilmu pengetahuan. Agama islam bukan ilmu pengetahuan karena bukan ciptaan budaya manusia. Agama islam adalah agama Tuhan yang diturunkan kepada umat manusia melalui rasul-Nya untuk dijadikan pedoman hidup dan harus diyakini kebenarannya.
 Ada tiga komponen yang harus dibaca dalam pendidikan islam, yaitu;
1.Tujuan pendidikan islam harus dirumuskan dan ditetapkan secara jelas dan sma bagi seluruh umat islam sehingga bersifat universal.
2.Metode pendidikan islam yang kita ciptakan harus efektif dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri.
3.Konsepsi al-Quran tentang ilmu pengetahuan tidak membeda-bedakan antaran ilmu pengetahuan agama dan ilmu umum. Kedua ilmu tersebut tidak dapat terpisahkan karena ilmu pengetahuan merupakan manifestasi dari ilmu pengetahuan yang satuy yaitu  ilmu pengetahuan Allah yang tercantum dalam al-Quran.
Tujuan pendidikan islam Pendidikan islam berhubungan erat dengan agama islam itu sendiri, lengkap dengan akidah, syariah, dan system kehidupannya. Keduanya ibarat dua jalur yang berjalan di atas jalur yang seimbang, baik dari segi tujuan maupun rambu-rambunya yang disyariat bagi hamba Allah yang membekali diri dengan takwa, ilmu, hidayah, serta akhlak untuk menempuh perjalanan hidup. “berbekallah, karena sebaik-baik bekal adalah takwa.(Q.s. al-Baqarah,2:197) Hubungan antara pendidikan islam dan agama islam dapat digambarkan dalam pokok-pokok sebagai berikut:
a.Agama islam menyeru manusia agar beriman dan bertakwa. Pendidikan islam berupaya menamkan ketakwaan itu dan mengembangkan agar bertambah terus sejalan dengan pertambahan ilmu. Maka, bertakwalah kamu kepada allah menurut kesanggupanmu. (Q.S. al-Taghabun, 64:16) Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu.(Q.S. al- Baqarah, 2: 282)
b.Agama islam menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan menyeru manusia agar berfikir tentang kerajaan Allah. Sedangkan pendidikan islam dibangun di atas ilmu dan pengetahuan. Ya tuhan kami utuslah untuk mereka seorang rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada engkau ayat-ayat engkau, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab(al-Quran) dan al- Hikmah (al-Sunah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya engkaulah maha perkasa lagi maha bijaksana.(Q.S.al-Baqarah, 2:129) 
c.Agama islam menetapkan amal shalih bahwa iman selalu diwujudkan dengan amal salih tersebut. Hampir semua ayat yang menyebut orang yang beriman selalu diikuti dengan amal salih. Dalam pendidikan islam menekankan pentingnya belajar dengan jalan berbuat (learning by doing); bukan sekedar menghafal teori dan pengetahuan yang tidak membimbing orang untuk tidak melakukan perbuatan baik di berbagai lapangan hidup. ….dan sesunggunya manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. (Q.S. al-Najm, 53:39). Islam harus bisa mencerminkan ilmu-ilmu sains yang dibutuhkan oleh manusia karena antara religious dan ilmu sekuler tidak bias dipisah-pisahkan, semuanya harus dipelajari oleh umat manusia.

Pola kajian pendidikan islam di Indonesia. Kajian islam belum terorganisasi secara serius dan menyeluruh. Pola kajian pendidikan islam jauh tertinggal dan jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan ilmu kalam. Misalnya kajian ini langka dan dapat dikatakan bahwa pemikiran kepandidikan islam juga tidak berkembang sesuai apa yang diharapkan. Seiring perubahan pemikiran dan peradaban umat muslim kepada pendidikan islam semakin banyak. Mereka mengharapkan system pendidikan islam mampu membangun generasi muda ke arah masa depan yang lebih cerah.


D.Pendekatan- Pendekata Dalam Kajian Sosiologi Pendidikan Islam
 Sosiologi pendidikan sebagai disiplin ilmu pengetahuan yang mempelajari secara khusus tentang interaksi diantara individu – individu, antar kelompok, institusi – institusi sosial, proses sosial, relasi sosial dimana di dalam dan denganya manusia memperoleh dan mengorganisir pengalaman. Menurut Abu Ahmadi, sosiologi pendidikan memiliki pendekatan psiko-pedagogis. Pendekatan sosiologi sebagai pendekatan sosiologi pendidikan terdiri dari :
Pendekatan Individual (The Individual Approach)
Dalam sosiologi, individu digunakan untuk menunjuk orang – orang atau manusia perorangan, yang berarti satu manusia bukan kelompok manusia. Individu dibatasi oleh diri sendiri dan tidak terbagi, ibaratnya individu sebagai atom masyarakat, atom sosial. Apabila kita dapat memahami tingka laku individu satu persatu, seperti cara berfikir, perasaan, kemauan, perbuatan, sikap dan ucapannya maka akan dapat dimengerti keberadaan suatu masyarakat.
Pada intinya, individu adalah manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas dan lingkungan sosialnya, maliankan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya, karena dalam diri individu manusia mempunyai tiga aspek, yaitu apek organik jasmani, aspek psikis rohaniah dan aspek sosial kebersamaan. Ketiga aspek tersebut saling mempengaruhi dan keguncangan pada satu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lain
Pendekatan Sosial (The Social Approach)
Secara pribadi manusia merupakan makhluk individu, tetapi dalam kenyataannya sejak lahir manusia sendiri sebenarnya menunjukkan makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Secara ekstrim, manusia tidak dapat dipisahkan dengan keluarganya, teman, kelompok dan masyarakatnya.  Menurut CA. Elwood dalam bukunya The Psycology of Human Society menyatakn bahwa ada 3 unsur biologis yang menyebabkan manusia hidup bermasyarakat dan saling ketergantuungan, yaitu dorongan untuk makan, dorongan untuk mempertahankan diri dan dorongan untuk melangsungkan jenisnya.
Pendekataan sosial beranggapan bahwa tingkah laku individu secara mutlak ditentukan oleh masyarakat dan budaya, dimana iindividualitas tenggelam dalam sosialitas manusia.
Pendekatan Interakksi (The Interaction Approach)
Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih, individu manusia dimana kalakuan individu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu lainnya atau sebaliknya. Definidi ini menekankan pada hubunagn timbak balik interaksi sosial antara dua atau lebih manusia. Interaksi sosial dilakukan dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan afeksi atau cinta kasih, kkebutuhan inklusi atau mendapatkan kepuasan dan mempertahankan serta memenuhi kebutuhan kontrol. Beberapa faktor yang melatarbelakangi tejadinya interaksi adalah adanya imitasi, sugesti, identifikasi, simpati dan motivasi.

BAB III
PENUTUP
 A. Kesimpulan
.       Konsep mengenai pengertian sosiologi pendidikan Islam seperti dalam buku sosiologi pendidikan (Prof. Dr. S. Nasution, M.A) kami menemukan sosiologi pendidikan yaitu ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk memperoleh perkembangan kepribadian individu yang lebih baik. Sosiologi pendidikan adalah analisis ilmiah atau proses social dan pola-pola social yang terdapat dalam system pendidikan. Sosiologi pendidikan Islam adalah spesialisasi dalam ilmu sosiologi yang mengkaji sikap dan tingkah laku masyarakat yang terlibat dalam sektor pendidikan Islam.
.      Banyaknya ahli sepakat bahwa banyak faktor yang melatarbelakangi kelahiran sosiologi adalah karena adanya krisis-krisis yang terjadi di dalam masyarakat. perubahan-perubahan di bidang sosial-politik, meningkatnya individualisme, lahirnya ilmu pengetahuan modern, berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri,
      Adapun tujuan Sosiologi pendidikan Islam sebagai proses sosialisasi Dalam hal ini sosiologi pendidikan Islam mengutamakan proses bagaimana kelompok social masyarakat mempengaruhi kelakuan individu. Dengan bermacamnya kultur dan struktur diharapkan dengan pendidikan Islam merupakan wadah bagi individu dalam memperoleh pengalamannya.
.Sosilogi pendidikan Islam sebagai analisis kedudukan pendidikan dalam masyarakat. pada poin ini lebih mengutamakan fungsi lembaga pendidikan Islam diadakan masyarakat dan hubungan sekolah dengan masyarakat yang terdiri dari beberapa aspek. Apabila pendidikan Islam tidak dapat menempatkan diri dalam masyarakat yang berbeda-beda kulturnya maka manusia tidak sesuai cita-cita Islam yang mencerminkan hakikat Islam tidak bisa terwujud.
3.Sosiologi pendidikan Islam sebagai anilisis social di sekolah dan antara sekolah dan masyarakat. Diharapka terjadinya hubungan antara orang-orang dalam sekolah dengan masyarakat lingkungan sekolah. Peranan social tenaga sekolah dengan masyarakat sekitar sekolah.
4.Sosiologi pendidikan Islam sebagai alat kemajuan perkembagan social Pendidikan Islamn sebagai disiplin ilmu dapat melestarikan dan memajuakan tradisi budaya moral yang Islami sehingga terwujud komunikasi social dalam masyarakat dan membawa kebudayaan kepuncak yang setinggi-tingginya.
5.Sosiologi pendidikan Islam sebagai dasar menentukan tujuan pendidikan  Diharapakan pendidikan Islam mampu mendasari jiwa generasi muda dengan iman dan takwa serta berilmu pengetahuan sehingga dapat memotivasi daya kreativitasnya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang sesuai al-Quran.
adapun pendekatan pendekatan dalam kajian sosiologi pendidikan islam yaitu pendekatan individual, sosioal,interaksi

Artikel Terkait