BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses keperawatan
bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan dan
masalah klien sehingga mutu pelayanan keperawatan menjadi optimal. Kebutuhan
dan masalah klien dapat diidentifikasi, diprioritaskan untuk dipenuhi, serta
diselesaikan. Dengan menggunakan proses keperawatan, perawat dapat terhindar
dari tindakan keperawatan yang bersifat rutin, intuisis, dan tidak unik bagi
individu klien. Proses keperawatan mempunyai ciri dinamis, siklik, saling
bergantung, luwes, dan terbuka. Setiap tahap dapat diperbaharui jika keadaan
klien klien berubah.
Dalam keperawatan
jiwa, perawat memandang manusia secara holistik dan menggunakan diri sendiri
secara terapeutik. Metodologi dalam keperawatan jiwa adalah menggunakan diri
sendiri secara terapeutik dan interaksinya interpersonal dengan menyadari diri
sendiri, lingkungan, dan interaksinya dengan lingkungan. Kesadaran ini
merupakan dasar untuk perubahan. Klien bertambah sadar akan diri dan situasinya,
sehingga lebih akurat mengidentifikasi kebutuhan dan masalah serta memilih cara
yang sehat untuk mengatasinya. Perawat memberi stimulus yang konstruktif
sehingga akhirnya klien belajar cara penanganan masalah yang merupakan modal
dasar dalam menghadapi berbagai masalah.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimanakah definisi kesehatan
dan keperawan jiwa?
- Bagaimanakah prinsip
keperawatan jiwa?
- Bagaimanakah ciri-ciri sehat
jiwa?
- Bagaimanakah konsep dasar
kesehatan dan keperawatan jiwa?
- Bagaimanakah tanda dan gejala
gangguan jiwa?
- Bagaimanakah penyebab
terjadinya gangguan jiwa?
- Bagaimanakah fungsi perawat
kesehatan jiwa dalam upaya penanganan masalah kesehatan jiwa?
BAB II
PEMBAHASAN
- Definisi Kesehatan dan
Keperawan Jiwa
Kesehatan Jiwa adalah
Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat
menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap positif terhadap
diri sendiri dan orang lain.
a. WHO
Kesehatan Jiwa bukan
hanya suatu keadaan tdk ganguan jiwa, melainkan mengandung berbagai
karakteristik yg adalah perawatan langsung, komunikasi dan management, bersifat
positif yg menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yg mencerminkan
kedewasaan kepribadian yg bersangkutan.
b. UU Kesehatan Jiwa
No.13 Tahun 1966
Kondisi yg
memungkinkan perkembangan fisik, intelektual emosional secara optimal dari
seseorang dan perkebangan ini selaras dgn orang lain. Keperawatan jiwa adalah
pelayanan keperawatan profesional didasarkan pada ilmu perilaku, ilmu
keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan respons
psiko-sosial yang maladaptif yang disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial,
dengan menggunakan diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa ( komunikasi
terapeutik dan terapi modalitas keperawatan kesehatan jiwa ) melalui pendekatan
proses keperawatan untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan memulihkan
masalah kesehatan jiwa klien (individu, keluarga, kelompok komunitas).
c. American Nurse
Association
Keperawatan jiwa
adalah area khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan ilmu tingkah laku
manusia sebagai dasar dan menggunakan diri sendiri secara teraupetik dalam
meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan mental klien dan kesehatan
mental masyarakat dimana klien berada (
Keperawatan jiwa
adalah proses interpersonal yang berusaha untuk meningkatkan dan mempertahankan
perilaku sehingga klien dapat berfungsi utuh sebagai manusia.
d. Yohada
Kes. Jiwa adalah
keadaan yg dinamis yg mengandung pengertian positif, yg dapat dilihat dari
adanya kenormalan tingkalaku, keutuhan kepribadian, pengenalan yg benar dari
realitas dan bukan hanya merupakan nkeadaan tanpa adanya penyakit, gangguan
jiwa dan kelainan jiwa.
2. Prinsip Keperawatan
Jiwa
1) Manusia
Fungsi seseorang
sebagai makhluk holistik yaitu bertindak, berinteraksi dan bereaksi dengan
lingkungan secara keseluruhan. Setiap individu mempunyai kebutuhan dasar yang
sama dan penting. Setiap individu mempunyai harga diri dan martabat. Tujuan
individu adalah untuk tumbuh, sehat, mandiri dan tercapai aktualisasi diri.
Setiap individu mempunyai kemampuan untuk berubah dan keinginan untuk mengejar
tujuan personal. Setiap individu mempunyai kapasitas koping yang bervariasi.
Setiap individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputuasan. Semua perilaku individu bermakna dimana perilaku tersebut meliputi
persepsi, pikiran, perasaan dan tindakan.
2) Lingkungan
Manusia sebagai
makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam dirinya dan lingkungan
luar, baik keluarga, kelompok, komunitas. Dalam berhubungan dengan lingkungan,
manusia harus mengembangkan strategi koping yang efektif agar dapat
beradaptasi. Hubungan interpersonal yang dikembangkan dapat menghasilkan
perubahan diri individu.
3) Kesehatan
Kesehatan merupakan
salah satu kebutuhan dasar manusia yang menunjukkan salah satu segi kualitas
hidup manusia, oleh karena itu, setiap individu mempunyai hak untuk memperoleh
kesehatan yang sama melalui perawatan yang adekuat.
4) Keperawatan
Dalam keperawatan
jiwa, perawat memandang manusia secara holistik dan menggunakan diri sendiri
secara terapeutik.
- Ciri-ciri Sehat Jiwa
1) Bersikap
positif terhadap diri sendiri
2) Mampu
tumbuh, kembang dan aktualisasi diri
3) Mampu
mengatasi stress dan masalah pada dirinya
4) Bertanggung
jawab atas keputusan dan tindakan yang di ambil
5) Persepsi
realistic
6) Menghargai
perasaan dan sikap orang lain
7) Menyusuaikan
diri dengan lingkungan
- Konsep Dasar Kesehatan dan
keperawatan Jiwa
Kesehatan
Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi tantangan
hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap
positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
Kesehatan jiwa
meliputi :
1) Bagaimana
perasaan anda terhadap diri sendiri
2) Bagaimana
perasaan anda terhadap orang lain
3) Bagaimana
kemampuan anda mengatasi persoalan hidup anda Sehari - hari.
- Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa
Kapan seseorangg
dikatakan mengalamai gangguan jiwa Normal dan Abnormal. Gejala gangguan jiwa
merupakan interaksi dari berbagai penyebab sebagai proses penyesuaian terhadap
stressor. Gejala gangguan jiwa dpt berupa gangguan pada :
1) Kesadaran
2) Ingatan
3) Orientasi
4) Efek
dan emosi
5) Psikomotor
6) Intelegensi
7) Kepribadian
8) Penampilan
9) Proses
pikir, persepsi
10) Pola
hidup
- Penyebab Terjadinya Gangguan
Jiwa
Walaupun gejala utama
terdapat pada unsur kejiwaan tapi penyebab utamanya mugkin di badan
(Somatogenik), di lingkungan sosial (Sosiogenik) atau psike (Psikogenik)
Penyebabnya tidak tunggal tapi beberapa penyebab yg terjadi bersamaan dan
saling mempengaruhi.
Secara umum diketahui
bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh adanya gangguan pada otak tapi tidak
diketahui secara pasti apa yang mencetuskannya. Stress diduga sebagai pencetus
dari gangguan jiwa tapi stress dapat juga merupakan hasil dari berkembangnya
mental illness pd diri seseorang. Reaksi tiap orang terhadap stress
berbeda-beda.
Beberapa kemungkinan
penyebab gangguan jiwa :
1) Somatogenik
- a) Neuroanatomi
- b) Neurofiologi
- c) Neurokimia
- d) Tingkat
perkembangan organik
- e) Faktor
pre and perinatal
- f) Excessive
secretion of the neurotransmitter nor epineprine
2) Faktor
Psikologik
- a) Interaksi
ibu dan anak
- b) Peranan
ayah
- c) Persaingan
antar saudara kandung
- d) Hubungan
dalam keluarga, pekerjaan dan masyarakat
- e) Kehilangan
- f) Kosep
diri
- g) Pola
adaptasi
- h) Tingkat
perkembangan emosi
3) Faktor
Sosial Budaya
- a) Kestabilan
keluarga
- b) Pola
asuh anak
- c) Tingak
ekonomi
- d) Perumahan
- e) Pengaruh
rasial dan keagamaan, nilai-nilai
- Fungsi Perawat Kesehatan Jiwa
dalam Upaya Penanganan Masalah Kesehatan Jiwa
Fungsi perawat
kesehatan jiwa adalah memberikan asuhan keperawatan secara langsung dan asuhan
keperawatan secara tiak langsung. Fungsi ini dapat dicapai dengan aktifitas
perawat kesehatan jiwa yaitu :
- Memberikan lingkungan
terapeutik yaitu lingkungan yang ditata sedemikian rupa sehingga dapat
memberikan perasaan aman, nyaman baik fisik, mental dan social sehingga
dapat membentu penyembuhan pasien.
- Bekerja untuk mengatasi masalah
klien “here and now” yaitu dalam membantu mengatasi segera dan tiak itunda
sehingga tidak terjai penumpukan masalah.
- Sebagai model peran yaitu
paerawat dalam memberikan bantuan kepada pasien menggunakan dir sendiri
sebagai alat melalui contoh perilaku yang ditampilkan oleh perawat.
- Memperhatikan aspek fisik dari
masalah kesehatan klien merupakan hal yang penting. dalam hal ini perawat
perlu memasukkan pengkajian biologis secara menyeluruh dalam mengevaluasi
pasien kelainan jiwa untuk meneteksi adanya penyakit fisik sedini mungkin
sehingga dapat diatasi dengan cara yang tepat.
- Member pendidikan kesehatan
yang ditujukan kepada pasien, keluarga dan komunitas yang mencakup
pendidikan kesehatan jiwa, gangguan jiwa, cirri-ciri sehat jiwa, penyebab
gangguan jiwa, cirri-ciri gangguan jiwa, fungsi dan ugas keluarga, dan
upaya perawatan pasien gangguan jiwa.
- Sebagai perantara social yaitu
perawat dapat menjadi perantara dari pihak pasien, keluarga dan masyarakat
alam memfasilitasi pemecahan masalah pasien.
- Kolaborasi dengan tim lain.
Perawat dalam membantu pasien mengadakan kolaborasi dengan petugas lain
yaitu dokter jiwa, perawat kesehatan masyarakat (perawat komunitas),
pekerja social, psikolog, dan lain-lain.
- Memimpin dan membantu tenaga
perawatan dalam pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan jiwa didasarkan
pada management keperawatan kesehatan jiwa. Sebagai pemimpin diharapkan
dapat mengelola asuhan keperawatan jiwa an membantu perawat yang menjadi
bawahannya.
- Menggunakan sumber di
masyarakat sehubungan dengan kesehatan mental. Hal ini penting untuk
diketahui perawat bahwa sumber-sumber di masyarakat perlu iidentifikasi
untuk digunakan sebagai factor penukung dalam mengatasi masalah kesehatan
jiwa yang ada di masyarakat.
- Prinsip-Prinsip Keperawatan
Kesehatan Jiwa
- Roles and functions of
psychiatric nurse : competent care (Peran dan fungsi keperawatan jiwa :
yang kompeten).
- Therapeutic Nurse patient
relationship (hubungan yang terapeutik antara perawat dengan klien).
- Conceptual models of
psychiatric nursing (konsep model keperawatan jiwa).
- Stress adaptation model of
psychiatric nursing (model stress dan adaptasi dalam keperawatan jiwa).
- Biological context of
psychiatric nursing care (keadaan-keadaan biologis dalam keperawatan
jiwa).
- Psychological context of
psychiatric nursing care (keadaan-keadaan psikologis dalam keperawatan
jiwa).
- Sociocultural context of
psychiatric nursing care (keadaan-keadaan sosial budaya dalam keperawatan
jiwa).
- Environmental context of
psychiatric nursing care (keadaan-keadaan lingkungan dalam keperawatan
jiwa).
- Legal ethical context of
psychiatric nursing care (keadaan-keadaan legal etika dalam keperawatan
jiwa).
- Implementing the nursing
process : standards of care (penatalaksanaan proses keperawatan : dengan
standar- standar perawatan).
- Actualizing the Psychiatric
Nursing Role : Professional Performance Standards (aktualisasi peran
keperawatan jiwa: melalui penampilan standar-standar professional).
- Hak-hak Pasien Jiwa
- Hak untuk dihormati sebagai
manusia
- Hak memperoleh privacy
- Hak untuk mempunyai kesempatan
yg sama dan warga negara lainnya dlm pelayanan kesehatan pendapatan,
pendidikan pekerjaan perumahan, transportasi dan hokum
- Hak untuk mendapatkan
informasi, pendidikan dan training ttg G.jiwa, pengobatan perawatan dan
pelayanan yg tersedia
- Hak untuk bekerja atau
berinteraksi dgn tenaga kesehatan, khususnya dlm pengambilan keputusan
sehubungan dgn tretment, perawatan dan rehabilitasi
- Hak untuk complain
- Hak untuk mendapatkan advocacy
- Hak untuk menghubungi teman
dan saudara
- Hak mendapatkan pelayanan yg
mempertimbangkan budaya, agama dan jenis kelamin
- Hak untuk hidup, bekerja dan
berpartisipasi dlm masyarakat tanpa diskriminasi
- Pelayanan Keperawatan
Komprehensif
1) Pencegahan
Primer
Target pelayanannya
yaitu anggota masayarakat yang belum mengalami gangguan sesuai dengan kelompok
umur yaitu anak-anak, remaja, dewasa dan usia lanjut.
Aktivitas
- Program pendidikan kesehatan,
program sosialisasi, manajmen stres dan persiapan menjadi orang tua.
- Program dukungan sosial
- Program pencegahan penggunaan
obat.
2) Pencegahan
Sekunder
Target pelayanannya
yaitu anggota masyarakat yang beresiko atau memperlihatkan tanda-tanda masalah
psikososial atau gangguan jiwa.
Aktivitas
- Menentukan kasus sedini mungkin
- Melakukan skrining dan
langkah-langkah lanjut
- Follow up
3) Pencegahan
Tersier
Target pelayanannya
yaitu masayarakat yang sudah mengalami gangguan jiwa pada tahap pemulihan.
Aktivias
- Program dukungan sosial dan
menggerakkan sumber-sumber di masyarakat
- Program rehabilitasi dengan
memberdayakan pasien dan keluarga hingga mandiri
- Program pencegahan stigma.
- Peran Perawat Kesehatan Jiwa
- Pengkajian yg mempertimbangkan
budaya
- Merancang dan
mengimplementasikan rencana tindakan
- Berperan serta dlm pengelolaan
kasus
- Meningkatkan dan memelihara
kesehatan mental, mengatasi pengaruh penyakit mental - penyuluhan dan
konseling
- Mengelola dan
mengkoordinasikan sistem pelayanan yang mengintegrasikan kebutuhan
pasien, keluarga staf dan pembuat kebijakan
- Memberikan pedoman pelayanan
kesehatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan Jiwa adalah
Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat
menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap positif terhadap
diri sendiri dan orang lain.
Secara umum diketahui
bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh adanya gangguan pada otak tapi tidak
diketahui secara pasti apa yang mencetuskannya. Stress diduga sebagai pencetus
dari gangguan jiwa tapi stress dapat juga merupakan hasil dari berkembangnya
mental illness pd diri seseorang.
Prinsip Keperawatan
Jiwa
a. Manusia
b. Lingkungan
c. Kesehatan
d. Keperawatan
Kesehatan jiwa
meliputi :
a.
Bagaimana perasaan anda terhadap diri sendiri
b.
Bagaimana perasaan anda terhadap orang lain
c.
Bagaimana kemampuan anda mengatasi persoalan hidup anda Sehari - hari.
Fungsi perawat
kesehatan jiwa adalah memberikan asuhan keperawatan secara langsung dan asuhan
keperawatan secara tiak langsung. Fungsi ini dapat icapai dengan aktifitas
perawat kesehatan jiwa yang membantu upaya penanggulangan maslah kesehatan
jiwa.
B. Saran
Diharapkan perawat
lebih mempelajari mengenai fungsi dan perannya dalam penanganan masalah
kesehatan jiwa dengan memahami masalah kesehatan jiwa yang ada serta upaya
penanganannya dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna;Panjaitan;Helena. 2005. Proses
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Ed.2. Jakarta: EGC.
Stuart, Gail W.2007.Buku Saku Keperawatan Jiwa.
Jakarta : EGC.
Suliswati, 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan
Jiwa. Jakarta : EGC
Yosep,Iyus.2007. Keperawatan Jiwa. Jakarta: PT. Refika
Aditama.