Dosen : Ns. Sri Sakinah,
S.Kep,. M.Kep
MAKALAH
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
DI SUSUN
OLEH :
MARIANA
STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah “Anatomi Fisiologi
Sistem Integumen”, dengan tepat pada waktunya. Banyak rintangan dan hambatan
yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini. Namun berkat bantuan dan
dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen, sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini. Dengan adanya
makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan para pembaca.
Barru,
18 September 2020
Penulis
DAFTAR
ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR
ISI..................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................
1
A. Latar
Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah................................................................................ 2
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Pengertian
Sistem Integumen............................................................. 3
B. Anatomi Sistem
Integumen Pada Manusia.......................................... 4
C. Fisiologi
Sistem Integumen Pada Manusia.......................................... 17
D. Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia........................................ 21
BAB III
PENUTUP........................................................................................... 11
A.
Kesimpulan.............................................................................................. 26
B. Saran........................................................................................................ 26
DAFTARPUSTAKA..................................
..................................................... 27
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Seluruh
tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem
ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar
(keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan
internal atau lingkungan eksternal).
Sistem
integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ yang
luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah
dehidrasi, menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk
mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu
tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan
tubuh terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu untuk
memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah
organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan
dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen kulit termasuk rambut, kuku,
kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, pembuluh getah bening,
saraf dan otot. Mengenai anatomi sistem yang menutupi, kulit terdiri dari
lapisan jaringan epitel (epidermis) yang didukung oleh lapisan jaringan ikat
(dermis) dan lapisan yang mendasari (hypodermis atau subcutis).
Selain
kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem integumen. Rambut
adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terluar. Rambut muncul dari
epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh
di bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati,
mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari
pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah
melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya
sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari
keratin protein yang kaya akan sulfur.
B. Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dari penyusunan makalah ini antara lain:
1.
Apa pengertian dari Sistem Integumen ?
2.
Bagaimana Anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia?
3.
Bagaimana Fisiologi dari Sistem Integumen pada
Manusia?
4.
Apa sajakah gangguan-gangguan Sistem Integumen pada
Manusia ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sistem Integumen
Seluruh
tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luar. Sistem
ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar
(keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan
internal atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata yang berasal dari
bahasa Latin “integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan
fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau
jaringan dalam manusia dari kontak luar.
Sistem
Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri (self-repairing)
& mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh
dengan dalam tubuh).
Kulit
merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat
tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah
terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen
yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit
juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan
(friction), getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-perubahan fisik di
lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari
stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang
memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut
berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.
B. Anatomi
Sistem Integumen pada Manusia
Kulit
tersusun atas tiga lapisan, yaitu :
1. Epidermis
Epidermis
berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer). Epidermis
sering kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas pada
kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit
tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis
(kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel,
epidermis juga tersusun atas lapisan:
a.
Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin
melalui proses melanogenesis.Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar
epidermis. Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respons
terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit
(melanocyte stimulating hormone, MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus
epidermis yang terutama terlibat dalam produksi pigmen melanin yang mewarnai
kulit dan rambut. Semakin banyak melanin, semakin gelap warnanya. Sebagian
besar orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian kulit yang berwarna gelap
pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu) mengandung pigmen ini dalam
jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang normal bergantung pada ras dan
bervariasi dari merah muda yang cerah hingga cokelat. Penyakit sistemik juga
akan memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh, kulit akan tampak kebiruan
bila terjadi inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya
ultraviolet dan demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran
cahaya ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.
b.
Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag
turunan sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan
merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans
berperan penting dalam imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel
Langerhans terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel
asing atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan suatu serangan
imun. Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan
sel-sel kulit displastik dan neoplastik. Sel Langerhans secara fisik
berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang mengisyaratkan adanya hubungan
antara sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah kanker
kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan meningkatkan
rangsang simpatis. Radiasi ultraviolet dapat merusak sel Langerhans,
mengurangi kemampuannya mencegah kanker.
c.
Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai
mekanoreseptor sensoris dan berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin
difus.
d.
Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas
keratinosit (zat tanduk) dan lapisan ini akan berganti setiap 3-4 minggu
sekali. Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling
dalam sebagai berikut:
1)
Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng,
tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan
lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi keratin yang tersusun tidak
teratur sedangkan serabut elastis dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling
melekat erat.Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan (friction)
dengan permukaan luar, terutama pada tangan dan kaki. Juga merupakan lapisan
keratinosit terluar yang tersusun atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati
dan tidak berinti.
2)
Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat
berupa lapisan tipis yang homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak
terlihat. Stratum lucidum terdiri dari protein eleidin.Merupakan lapisan sel
gepeng yang tidak berinti dan lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan
dan kaki.
3)
Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal
gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel
terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang
bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta
menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3 lapisan ini merupakan lapisan gepeng,
dimana sitoplasma berbutir kasar serta mukosa tidak punya lapisan inti.
4)
Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas
stratum basale. Sel pada lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti
bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop tampak mempunyai tonjolan sehingga tampak
seperti duri yang disebut spinadan terlihat saling berhubungan dan di dalamnya
terdapat fibril sebagaiintercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat
dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas
(kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel
spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan
seperti telapak kaki.
5)
Stratum Basal/Germinativum,
merupakan lapisan paling bawah pada epidermis, tersusun dari selapis sel-sel
pigmen basal, berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya
terdapat melanin.Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.
2. Dermis
Merupakan
bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True
Skin” karena 95% dermis membentuk ketebalan kulit. Terdiri
atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan
jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak
kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung
saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat,
kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah
bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Lapisan ini
elastis dan tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-ujung syaraf,
kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan
rambut dan pembuluh darah yang juga merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan
dalam epidermis.
Dermis
atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis. Penyusun
utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit dengan
memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi
bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung.
Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum
papilare dan stratum reticular.
a.
Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila
dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati
fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi).
Lapisan papila dermis berada langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari
sel-sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu
suatu komponen dari jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan
limfe, serabut saraf , kelenjar keringat dan sebasea, serta akar rambut. Suatu
bahan mirip gel, asam hialuronat, disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat.
Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit menjadi elastis dan
memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai pembuluh darah, saraf
sensorik dan simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut, serta kelenjar keringat
dan palit. Lapisan ini tipis mengandung jaringan ikat jarang.
b.
Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare
dan tersusun atas jaringan ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut
penunjang (kolagen, elastin, retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat
dan kondroitin sulfat serta fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang
memproduksi kolagen dan retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah ,
limfe, akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus. Komponen dari lapisan ini berisi banyak struktur khusus yang
melaksanakan fungsi kulit terdiri dari :
1)
Kelenjar sebaceous / sebasea (kelenjar lemak)
Menghasilkan
sebum, zat semacam lilin, asam lemak atau trigliserida bertujuan
untuk melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel rambut yang
mengandung banyak lipid. pada orang yang jenis kulit berminyak maka sel
kelenjar sebaseanyalebih aktif memproduksi minyak, dan bila lapisan kulitnya
tertutup oleh kotoran,debuatau kosmetik menyebabkan sumbatan kelenjar sehingga
terjadi pembengkakan. Pada gambar dibawah terlihat kelenjar sebasea yang
berwarna kuning dan disebelah kanannya
terdapat kelenjar keringat.
2)
Eccrine sweat glands atau kelenjar keringat
Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400
mL air dapat keluar dengan cara menguap melalui kelenjar keringat tiap
hari. Seorang yang bekerja dalamruangan
mengekskresikan 200 mL keringat tambahan, dan bagi orang yang aktif jumlahnya
lebih banyak lagi. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat jugamerupakan sarana untuk mengekskresikan garam,
karbondioksida, dan dua molekulorganik hasil pemecahan protein yaitu amoniak
dan urea. Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar
keringat apokrin dan kelenjar keringat merokrin.
3) Pembuluh
darah
Dilapisan dermis sangat kaya dengan pembuluh darah
yang memberi nutrisi penting untuk kulit, baik vitamin, oksigen
maupun zat-zat penting lainnya untuk metabolisme
sel kulit, selain itu pembuluh darah juga bertugas mengatur suhu tubuhmelalui
mekanisme proses pelebaran atau dilatasi pembuluh darah.Aliran darah untuk kulit berasal dari subkutan tepat di bawah dermis.
Arterimembentuk anyaman yang disebut retecutaneum yaitu anyaman pembuluh darah
di jaringan subkutan, tepat di bawah dermis. Cabang-cabang berjalan
ke superficial danke dalam. Fungsi
vaskularisasi yang ke dalam ini adalah untuk memelihara jaringanlemak
dan folikel rambut.Cabang yang menembus stratum reticulare, memberi cabangke
folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea.
4) Serat elastin dan kolagen
Semua bagian pada kulit harus
diikat menjadi satu, dan pekerjaan ini dilakukan oleh sejenis protein
yang ulet yang dinamakan kolagen. Kolagen merupakan komponen jaringan ikat yang utama
dan dapat ditemukan pada berbagai jenis jaringanserta bagian tubuh yang harus diikat menjadi satu. Protein ini
dihasilkan oleh sel-seldalam jaringan ikat yang dinamakan fibroblast. Kolagen
diproduksi dalam bentuk serabut yang menyusun dirinya dengan
berbagai cara untuk memenuhi berbagai fungsiyang
spesifik. Pada kulit serabut kolagen tersusun dengan pola rata yang
saling menyilang.
Kolagen
bekerja bersama serabut protein lainnya yang dinamakan elastin yangmemberikan elastisitas pada kulit. Kedua
tipe serabut ini secara bersama-sama menentukan derajat kelenturan dan
tonus pada kulit. Perbedaan serat Elastin
dankolagen, adalah serat elastin yang membuat kulit menjadi elastin dan
lentur sementara kolagen yang memperkuat
jaring-jaring serat tersebut. Serat elastin dan kolagen itusendiri
akan berkurang produksinya karena penuaan sehingga kulit mengalami kehilangan kekencangan dan
elastisitas kulit.
5) Syaraf nyeri
dan reseptor sentuh
Kulit juga seperti organ lain terdapat
cabang-cabang saraf spinal dan permukaan yang terdiri dari saraf-saraf
motorik dan saraf sensorik. Ujung saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang terdapat pada
kulit, sedangkan saraf sensorik berguna untuk menerima
rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit ujung- ujung , saraf sensorik ini membentuk
bermacam-macam kegiatan untuk menerima
rangsangan.
c. Subkutan
atau Hipodermis
Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan
ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya.Pada lapisan ini
terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening. Untuk sel
lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan
terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak.
Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan.
Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti
otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan
panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak,
pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan
kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan
kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau
penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh
dan sebagai cadangan makanan. Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi
sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat
di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat
bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak,
lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.
3.
Skin Appendages atau /Struktur asesoris kulit
Skin Appendages/adnexa kulit
merupakan struktur tambahan kulit. Derivat kulit berasal dari epidermis, terdiri
dari kelenjar sudorifera, kelompok sebasea, rambut dan folikelrambut serta
kuku. Nama lainnya appendages kulit / adneksa kulit / struktur tambahan kulit.
a. Rambut dan
folikel rambut
Rambut terdiri dari batang yang trletak diatas
permukaan kulit dan akar rambut yang terletak di dalam kulit. Folikel
rambut merupakan jaringan yang meliputi akar rambut. Rambut terdiri dari
medula yang terdiri dari keratin lunak dan kortex serta kutikula yang terdiri dari keratin keras.
1) Medula
merupakan bagian tengah rambut, terdiri dari sel-sel yang mengalami
keratinisasi. Sel-selnya terpisah satu sama
lain, dan antara sel-sel kadang-kadangterdapat udara / cairan. Bagian
ini tak terdapat pada rambut tipis / halus.
2) Kortex
merupakan bagian terbesar dari rambut, terdiri dari sel-sel berbentuk
runcing,yang mengalami keratinisasi dan banyak mengandung pigmen.
3) Kutikula merupakan membran tipis, terdiri dari sel-sel pipih/gepeng yang
mengalamikeratinisasi, transparan. Secara mikroskopis tersusun seperti genting,
terdiri dari 1-3lapis sel-sel yang sebagian mengalami kretinisme.
Folikel rambut terdiri dari kompnen dermis dan
epidermis. Pada dasarnya folikelrambut
bagian dermis terlihat menonjol, disebut papila yang terdiri dari : jaringan
ikat, pembuluh darah dan sel-sel saraf. Bagian luar papila diliputi
sel-sel epitel yang disebutgerminal matri,
dan ujung folikel rambut tampak membesar. Sel-sel germinal matrik (puncak papila) berproliferasi
membentuk rambut yang dapat tumbuh terus.
Bagiansentral Germinal Matrik (puncak
papila) membentuk bagian medula rambut dan kortex.Bagian perifer
membentuk selubung akar rambut yaitu selubung akar dalam dan selubungakar
luar. Selubung akar dalam hanya pada bagian bawah folikel, terdiri dari 3
lapisan yaitu lapisan kutikula merupakan lapisan dalam, dekat kutikula
dari kortek rambut terdiridari sel-sel pipih. Lapisan Husley,
merupakan lapisan tengah dan Lapisan Henle yaitulapisan
luar, terdiri dari 1 lapis sel
yang seluruhnya mengalami keratinisasi.
Sel-selselubung akar dalam mempunyai keratohialin yang bersifat asidofil
dan disebut granulatrichohyalin, yang dengan H.E. tampak kemerahan.
b. Kuku
Kuku berpoliferasi membentuk matriks kuku, epidermis
yang tepat di bawahnyamenjadi dasar kuku yang berbentuk U bila dilihat dari
atas dan diapit oleh lipatan kulityang merupakan dinding kuku. Lempeng kuku
terdiri dari sisik epidermis yang menyatuerat dan tidak mengelupas. Badan kuku
berwarna bening sehingga kelihatan kemerahankarena ada pembuluh kapiler darah
di dalam dasr kuku.Sel-sel stratum korneum meluas dari dinding kuku ke
permukaan lempeng kukusebgai epikondrium
atau kutikula. Kuku tumbuh dari akarnya yang terletak di bawahlapisan
tipis kulit yang dinamakan kutikula. Pertumbuhan kuku berlangsung
sepanjanghidup dengan pertumbuhan rata-rata 0,1 mm/hari. Pembaruan total kuku
jaringan tanganmemerlukan waktu sekitar 170 hari, sedangkan kaki sekitar 12 –
18 bulan. Bagian darikuku, terdiri dari,
ujung kuku atas ujung batas, badan kuku yang merupakan bagianyang besar.
dan akar kuku (radik).
4. Warna
Kulit
Warna kulit
sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning, coklat, kemerahan atau hitam. Setiap warna
kulit mempunyai keunikan tersendiri yang jika dirawat dengan baik dapat
menampilkan karakter yang menarik. Warna kulit terutama ditentukan oleh :
a.
Oxyhemoglobin yang berwarna merah
b.
Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
c.
Melanin yang berwarna coklat
d.
Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada
kulit, serta
e.
Lapisanstratum corneum yang memiliki warna putih
kekuningan atau keabu-abuan.
Dari semua
bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan warnakulit adalah
pigmen melanin. Banyaknya pigmen melanin di dalam kulit ditentukan oleh
faktor-faktor ras, individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari tirosin
sejenis asam aminodan dengan oksidasi, tirosin diubah menjadi butir-butir
melanin yang berwarna coklat, serta untuk proses ini perlu adanya enzim Tirosinase dan oksigen.
Oksidasi tirosin menjadi melanin berlangsung lebih lancar pada suhu yang
lebih tinggi atau di bawah sinar ultraviolet. Jumlah, tipe, ukuran dan
distribusi pigmen melanin ini akan menentukan variasi warna kulit berbagai golongan ras atau
bangsa di dunia. Proses pembentukan pigmen melanin
kulit terjadi pada butir-butir melanosom yang dihasilkan oleh sel-sel
melanosit yangterdapat di antara sel-sel basal keratinosit di dalam lapisan
benih.
C. Fisiologi
Sistem Integumen pada Manusia
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis
tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi proteksi,
absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan
pembentukan vitamin D.
1. Fungsi proteksi
Kulit
menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut:
a.
Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi
(gesekan), panas, dan zat kimia.Keratin merupakan struktur yang keras, kaku,
dan tersusun rapi dan erat seperti batu bata di permukaan kulit.
b.
Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari
permukaan kulit dan dehidrasi. selain itu juga mencegah masuknya air dari
lingkungan luar tubuh melalui kulit.
c.
Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah
kulit dan rambut darikekeringan serta mengandung
zat bakterisid yang berfungsi membunuh bakteri di permukaan kulit. Adanya
sebum ini, bersamaan dengan ekskresi keringat, akanmenghasilkan mantel asam
dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba.
d.
Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang
berbahaya. Pada stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin
ke sel-sel di sekitarnya. Pigmenini bertugas melindungi materi genetik dari
sinar matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan baik.
Apabila terjadi gangguan pada proteksi oleh melanin,maka dapat timbul
keganasan.
e.
Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun
yang protektif. Yang pertamaadalah sel Langerhans, yang merepresentasikan
antigen terhadap mikroba. Kemudianada sel fagosit yang bertugas
memfagositosis mikroba yang masuk melewati keratindan sel Langerhans.
2.
Fungsi absorpsi
Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap
material larut-lipid sepertivitamin A, D, E, dan K, obat-obatan tertentu,
oksigen dan karbon dioksida. Permeabilitaskulit terhadap oksigen,
karbondioksida dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada
fungsi respirasi. Selain itu beberapa material toksik dapat diserap sepertiaseton,dan merkuri. Beberapa obat juga
dirancang untuk larut lemak, sepertikortison,
sehingga mampu berpenetrasi ke kulit dan melepaskan antihistamin di tempat peradangan.
Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum.
Penyerapan dapat berlangsung melaluicelah antarsel atau melalui muara
saluran kelenjar; tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada
yang melalui muara kelenjar.
3.
Fungsi Ekskresi
Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan
dua kelenjar eksokrinnya, yaitukelenjar sebasea dan kelenjar keringat.
4.
Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis
dan subkutis. Terhadaprangsangan panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di
dermis dan subkutis.Terhadap dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang
terletak di dermis, badantaktil Meissner terletak di papila dermis berperan
terhadap rabaan, demikian pula badanMerkel Ranvier yang terletak di epidermis.
Sedangkan terhadap tekanan diperankanoleh badan Paccini di epidermis.
Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnyadi daerah yang erotik.
5.
Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
Kulit berkontribusi terhadap
pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui dua cara: pengeluaran
keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Pada saatsuhu
tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak serta
memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga panas akan
terbawa keluar dari tubuh.Sebaliknya, pada saat suhu rendah, tubuh akan
mengeluarkan lebih sedikit keringat danmempersempit
pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga mengurangi pengeluaran panas
oleh tubuh.
6.
Fungsi pembentukan vitamin D
Sintesis vitamin D dilakukan
dengan mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi kolesteroldengan
bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi
prekursor dan menghasilkan calcitriol,
bentuk vitamin D yang aktif. Calcitriol adalah hormonyang berperan dalam
mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus gastrointestinal kedalam pembuluh darah. Walaupun tubuh mampu
memproduksi vitamin D sendiri,namun belum memenuhi kebutuhan tubuh secara
keseluruhan sehingga pemberianvitamin D sistemik masih tetap diperlukan. Pada
manusia kulit dapat pulamengekspresikan emosi karena adanya pembuluh
darah, kelenjar keringat, dan otot-ototdi bawah kulit.
D. Gangguan
Pada Sistem Integumen Manusia
Macam-macam
Gangguan system integumen pada manusia
1. Kanker Kulit
Penyebab Kanker kulit adalah pertumbuhan sel kanker
yang tidak terkontrol didalam jaringan kulit. jika tidak diobati, sel sel
aknker ini akan menyebar ke organ lain seperti kelenjar getah bening, tulang,
jaringan lunak, dan lain lain. kanker kulit adalah jenis kanker yang paling
dominan didunia. Di Amerika kanker kulit diderita oleh 1 dari 5 orang dengan
prevalensi sekitar 20% menurut Yayasan Kanker Kulit.
2. Penyakit
Lupus
Penyebab
Lupus adalah penyakit autoimmune atau kekebalan tubuh yang terganggu yang
diderita lebih dari 1.5 juta rakyat Amerika. Normalnya sistem kekebalan tubuh
akan menjaga tubuh dari gangguan penyakit, virus, bakteri dan bentuk lain yang
berbahaya. Dalam hal penyakit lupus, sistem kekebalan tubuh salah
mengidentifikasi bahaya dan sebaliknya menyerang sel tubuh yang sehat dan
merusak jaringan lunak seperti kulit dan organ lainnya. Penyakit lupus dapat
menimbulkan masalah lanjutan pada ginjal, sistem saraf, jaringan darah dan
kulit.
3. Rubeola
atau Penyakit
Campak
Penyebab rubeola adalah infeksi yang disebabkan oleh
virus yang berkembang dalam sel di daerah tenggorokan dan paru paru. Rubeola
sangatlah menular, dan cepat menyebab melalui media udara ketika penderita
rubeola batuk atau bersin. Orang yang menderita Rubeola akan merasakan demam,
batuk, hidung berair, dan ruam ruam pada kulit sebagai puncak dari penyakit
Rubeola. Jika tidak dirawat dapat menyebabkan komplikasi seperti radang infeksi
telinga, pneunomia dan encephalitis (pembengkakan otak).
4. Jerawat
Penyebab penyakit jerawat adalah terhalangnya pori
pori pada tubuh oleh minyak, kulit mati, dan atau bakteri. Setiap pori-pori di
kulit kita terdapat folikel, folikel ini terbuat dari rambut dan kelenjar
minyak. Kelenjar minyak mengeluarkan sebum, yang berjalan melewati rambut/bulu,
keluar melalui pori pori dan berakhir di kulit. Sebum membuat kulit lembab dan
lembut, jika anda menderita penyakit Jerawat, mungkin saja terjadi gangguan
pada proses ini. Hal hal yang paling sering menyebabkan jeawat adalah
· Terlalu
banyak sebum yang dihasilkan kelenjar minyak kulit
· sel kulit
mati yang bertumpuk di pori pori
· bakteri
telah tumbuh berkembang di pori pori
5. Hemangioma
Hemangioma adalah pertumbuhan daging atau kulit tetapi
bukan kanker yang tumbuh karena pertumbuhan jaringan darah abnormal. HEmangioma
biasanya ditemukan dalam lapisan dari organ dalam - biasanya hati-. Karena
Hemangioma tidak disebabkan faktor luar, biasanya orang menderita atau
Hemangioma berkembang sebelum orang lahir, ketika mereka masih didalam
kandungan. Hemangioma didalam hati biasanya tidak menyebabkan kelainan.
Biasanya juga tidak terdeteksi sebelum anda memeriksakan diri dan biasanya
pemeriksaan yang tidak terkait sama sekali dengan Hemangioma.
6. Cold Sore
(Herpes Simplex Virus)
Cold sores adalah keadaan kulit melepuh berentuk bulat
berisi cairan yang biasanya tumbuh disekitar mulut atau sekitar wajah.
Terkadang lepuhan juga muncul di jari, hidung atau didalam mulut, tetapi itu
jarang terjadi. Biasanya Cold Sore disebabkan oleh virus Herpes, dan tidak ada pengobatan
untuk penyakit ini selain mengobati atau membasmi herpes tersebut. Terkadang
penyakit ini akan kambuh tanpa tanda-tanda, dan berhati-hatilah karena cairan
didalam cold sore tersebut sangat mudah menular.
7. Psoriasis
Penyakit psoriasis adalah kondisi gangguan kulit
kronis yang ditandai dengan bercak merah terkadang menyerupai sisik pada kulit.
Psoriasis dapat terlihat berbeda tergantung dimana dan jenis apa yang menyerang
Anda. Jika anda memiliki gejala seperti Psoriasis, lihatlah gambar dibawah ini
untuk lebih mengerti apakah itu Psoriasis Scalp, Psoriasis Guttate atau
Psoriasis Plaque atau apakah itu Eczema (Eksim)? karena memang gejala dan
penampakanna mirip dengan eksim. Jika anda mengerti jenis Psoriasis mana yang
menyerang anda maka anda akan lebih mudah untuk mengobatinya.
8. Rosacea
Rosacea adalah gangguan kulit kronis yang menyerang
lebih dari 16 juta warga Amerika. Penyebab Rosacea masih tidak diketahui dan
juga tidak ada obatnya. Namun ilmuwan belakangan ini mampu mengembangkan jenis
perawatan yang dapat menekan gejala - gejala yang ditimbulkan oleh penyakit
Rosacea.
Terdapat 4 jenis Rosacea, setiap jenisnya membawa
gejala sendiri. Kemungkinan dalam 1 Individu dapat diserang oleh lebih dari 1
jenis Rosacea. Ciri Khas
Rosacea adalah lingkaran kecil berwarna merah berisi nanah yang tumbuh pada
kulit. Biasanya Rosacea hanya tumbuh pada bagian hidung, pipi dan
kening. Rosacea dapat menghilang dan timbul dengan sendirinya,
biasanya memiliki siklus. Jadi ketika anda menderita penyakit ini, bisa saja
gejala2xnya akan hilang namun akan muncul kembali di masa yang akan datang.
9. Seborrheic
Eczema (Eksim Seborrheic)
Eksim Seborrheic adalah suatu kondisi kulit. Juga
dikenal dengan sebutan Dermatitis Seborrheic. Ketika bayi menderita penyakit
ini disebut juga cradle cap. Terdapat 2 penyebab penyakit Eksim Seborrheic,
yaitu pertama adalah produksi minyak sebum pada kulit yang berlebihan, dan
kedua adalah jamur yang disebut Malassezia. Biasana ditemukan didalam kelenjar
minyak kulit dan dipercaya sebagai penyebab iritasi. Walaupun tidak terdapat
obat untuk penyakit ini, tetapi kita dapat mengenali dan mempelajari penyebab dan
pemicu penyakit Eksim ini dan mengembangkan cara untuk menghindarinya, seperti
menjaga kesehatan tubuh khususnya kulit secara teratur dan benar.
10.
Hives / Urticaria (Gatal Alergi)
Hives, Urticaria, gatal karena alergi adalah perasaan
gatal disertai timbulnya benjolan-benjolan kecil pada kulit. Biasanya berwarna
merah dan sakit ketika disentuh. Pada kebanyakan kasus, urticaria disebabkan
oleh reaksi terhadap pengobatan dan atau reaksi alergi terhadap benda yang
menyebabkan iritasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Integumen pada manusia adalah terdiri
dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak dan kelenjar
susu.Anatomi Sistem Integumen pada Manusia kulit tersusun atas tiga lapisan,
yaitu : Epidermis, Dermis, Skin Appendages atau /Struktur asesoris kulit
dan Warna Kulit.
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis
tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi : fungsi proteksi,
absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan
pembentukan vitamin D.
Gangguan
Pada Sistem Integumen Manusia diantaranya yaitu Kanker Kulit, penyakit
pupus, Rubeola atau Penyakit
Campak, Jerawat, Hemangioma, Cold Sore
(Herpes Simplex Virus), Psoriasis, Rosacea, Seborrheic
Eczema (Eksim Seborrheic), dan Hives / Urticaria (Gatal Alergi).
B. Saran
Makalah ini hanya mencakup materi-materi umum Sistem
Integumen sehingga masih diperlukan referensi-referensi lain dalam menyusun
makalah maupun pembuatan tugas.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2016.Kelenjar Pada Kulit. http://www.scribd.com/doc/52471266/8/Kelenjar-pada-kulit. (
Diakses 15 September 2017)
Anonim.2015. Anatomi dan Fisiologi Sistem Integumen.http://www.docstoc.com/docs/58180799/Anatomi- dan-fisiologi-sistem-integumen-(kulit).
(Diakses 18 September 2020)
Ethel, Sloane.2003. Anatomi dan fisiologi untuk pemula..Jakarta
: Buku Kedokteran
EGC
Guyton,
Hall.2012.Buku ajar fisiologi
kedokteran.Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta : Salemba Medika