Makalah Desain Strategi Pembelajaran



Mata Kuliah: Desain Pembelajaran PAI
DESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN

Dosen Pembimbing
Irwan, S.P d. I.,MA

Disusun Oleh Kelompok V
Nur Hildian Sakti
Nurhudayah
Nurliah
Nur Rahmah
Nurhayati

Semester VI

PROGRAM S1 PAI
STAI AL GAZALI BARRU
TAHUN AKADEMIK 2017/2018

KATA PENGANTAR
                        Puji syukur kehadirat Allah SWT. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat serta salam kepada nabi Muhammad Saw. Serta keluarga dan sahabatnya. Dalam rangka memenuhi dan menyelesaikan tugas mata kuliah Desain Pembelajaran PAI, kami membahas tentang desain strategi pembelajaran
                        Terima kasih kepada semua pihak yang membantu dan memberi dukungan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Maka, kami mengharapkan bantuan berupa kritik dan saran yang dapat membangun kesempurnaan dalam penulisan selanjutnya.
                        Kami mengharapkan agar makalah ini dapat berfungsi dan bermanfaat bagi penulis sendiri dan teman-teman mahasiswa STAI AL GAZALI Barru .




                       







                                                                                                                        Pekkae, April 2018

                                                                                                                        penyusun



DAFTAR ISI
SAMPUL............................................................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
A.       Pengertian desain strategi pembelajaran dan kedudukan strategi pembelajaran......... 3
B.        Strategi yang Sesuai dengan Tingkat Hasil Belajar..................................................... 4
BAB III PENUTUP............................................................................................................ 10
A. Kesimpulan..................................................................................................................... 10
B. Saran............................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 11












BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan secara umum, merupakan suatu usaha untuk menambah kecakapan, pengertian dan sikap belajar dan pengalaman yang diperlukan untuk mementingkan kelangsungan hidup serta mencapai tujuan hidup. Belajar mengajar sebagai salah satu proses merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang  saling berinteraksi di dalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar. Sumber belajar tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Olehnya itu dalam desain pengajaran yang biasa disusun guru terdapat salah satu komponen pengajaran. Begitu juga pendidik atau guru merupakan seorang fasilitator, yang bertugas memfasilitasi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam proses pembelajaran. Seorang pendidik harus mampu membangun suasana belajar yang kondusif sehingga siswa mampu belajar sendiri.
Sebagai sebuah proses yang sengaja dilakukan atau direkayasa, proses pembelajaran memerlukan sebuah perencanaan, agar apa yang dilakukan dapat berjalan dan menghasilkan sesuatu seperti yang diharapkan. Dengan adanya perencanaan tersebut, maka proses yang akan dilaksanakan dalam waktu yang panjang memiliki langkah yang jelas, dapat diprekdisikan hasilnya, dapat diperkirakan sumber daya-sumber daya yang diperlukan, dan dapat pula digunakan untuk menentukan persyaratan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah tersebut.
Masalah yang sering dihadapi pengajar berkenaan dengan proses pembelajaran adalah bagaimana pengajar menyampaikan pesan materi dengan menggunakan strategi pembelajaran. strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang termasuk juga penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti bahwa di dalam penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya disini bahwa arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan, sehingga penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Namun sebelumnya perlu dirumuskan suatu tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya.
Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas tentang desain strategi pembelajaran, yang mungkin bisa menambah pengetahuan dalam mengembangkan desain strategi pembelajaran.
B.  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengertian desain strategi pembelajaran dan kedudukan strategi pembelajaran?
2.      Bagaimana strategi yang sesuai dengan tingkat hasil belajar?
C.  Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian desain strategi pembelajaran dan kedudukan strategi pembelajaran.
2.      Untuk mengetahui strategi yang sesuai dengan tingkat hasil belajar.
















BAB II
PEMBAHASAN

C.      Pengertian desain strategi pembelajaran dan kedudukan strategi pembelajaran
1. Pengertian desain strategi pembelajaran
Desain dapat diartikan keseluruhan, struktur, kerangka ataupun outline. Desain menurut Smith dan Ragan merupakan proses perencanaan yang sistematis yang dilakukan sebelum tindakan pengembangan atau pelaksanaan sebuah kegiatan atau proses sistematis yang dilakukan dengan menterjemahkan prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran menjadi rancangan yang diimplementasikan dalam bahan dan aktivitas pembelajaran. Desain yakni suatu cara yang memuaskan untuk membuat suatu kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipasif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan strategi, secara bahasa, strategi bisa diartikan sebagai siasat, kiat, trik, atau cara. Sedang secara umum strategi ialah suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Strategi belajar mengajar bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan murid-guru dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan atau sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. [1]
Sedangkan strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran. Uraian mengenai strategi penyampaian pengajaran menekankan pada media apa yang dipakai untuk menyampaikan pengajaran, kegiatan belajar apa yang dilakukan siswa, dan dalam struktur belajar mengajar yang bagaimana. Strategi pengelolaan menekankan pada penjadwalan penggunaan setiap komponen strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian pengajaran, termasuk pula pembuatan catatan tentang kemajuan belajar siswa. Ada tiga jenis strategi yang berkaitan dengan pembelajaran yaitu strategi pengorganisasian pembelajaran, strategi penyampaian pembelajaran, strategi pengelolaan pembelajaran.[2]
Strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Jadi, desain strategi pembelajaran merupakan proses perencanaan yang sistematis atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu, bukan hanya terbatas prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.

2. kedudukan strategi pembelajaran
              Adapun kedudukan strategi pembelajaraan yaitu sebagai berikut:
a.    Interaksi
     Kedudukan strategi pembelajaran dalam interaksi yakni proses interaksi atau proses saling berhubungan yang dilakukan antar pendidik dengan peserta didik dalam proses pembelajaran. Interaksi tersebut harus dilakukan oleh pendidik dengan peserta didik dengan selalu memiliki banyak cara dan trik yang jitu. Pendidik harus memiliki keahlian dalam membaca situasi dan kondisi peserta didik harus cepat dan tepat. Pendidik harus merancang prosedur untuk melakukan interaksi dengan peserta didik.
b.     Pembelajaran
Pembelajaran merupakan serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memdahkan terjadinya proses belajar. Strategi pembelajaran merupakan rencana, aturan-aturan, langkah-langkah serta sarana yang prakteknya akan diperankan dan akan dilalui dari pembukaan sampai penutupan dalam proses pembelajaran di dalam kelas guna merealisasikan tujuan. Jadi, pembelajaran termasuk di dalamnya startegi pembelajaran.
c.    Materi
Strategi pembelajaran merupakan suatu proses yang sangat terkait dengan penyampaian materi dalam upaya mencapai kompetensi. Dalam menentukan strategi pembelajaran perlu memperhatikan dua hal yaitu : 1) jenis kompetensi 2) jenis materi yang diajarkan. Untuk mengajarkan kompetensi yang berjenis kognitif, atau kompetensi berjenis psikomotor, atau kompetensi yang berjenis afektif pasti akan membutuhkan strategi pembelajaran yang berbeda. Demikian pula jika mengajarkan materi dari jenis materi yang berbeda pasti akan memerlukan strategi pembelajaran yang berbeda pula.
d.   Hasil belajar
Belajar merupakan proses aktivitas yang memiliki keterukuran secara jelas. Ukuran keberhasilan belajar dalam pengertian yang operasional adalah penguasaan suatu bahan ajar yang dinyatakan tujuan pembelajaran khusus dan memiliki konstribusi bagi tujuan di atasnya. Keberhasilan atau kegagalan dalam proses belajar mengajar merupakan sebuah ukuran atas proses pembelajaran. Strategi pembelajaran yang didalamnya termasuk terjadinya interaksi antara pendidik dan peserta didik merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam pemebelajaran.




D.  Strategi yang Sesuai dengan Tingkat Hasil Belajar
Strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran harus berorientasi pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu, juga harus disesuaikan dengan jenis materi, karakteristik peserta didik, serta situasi atau kondisi dimana proses pembelajaran tersebut akan berlangsung.
Strategi dapat di klasifikasikan menjadi 4, yaitu:
1.      Strategi pembelajaran langsung
Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh guru. Strategi ini efektif untuk menentukan informasi atau membangun keterampilan tahap demi tahap. Pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif.Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan digunakan, sedangkan kelemahan utamanya dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan, proses-proses, dan sikap yang dipergunakan untuk pemikiran kritis dan hubungan interpersonal serta belajar kelompok. Agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan pemikiran kritis, strategi pembelajaran langsung perlu dikombinasikan dengan strategi pembelajaran yang lain.
2.      Strategi pembelajaran tak langsung
Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut induktif. Berlawanan dengan strategi pembelajaran langsung. Pembelajaran tak langsung umumnya berpusat pada peserta didik, meskipun kesempatan peserta didik untuk bereaksi terhadap gagasan, pengalaman, pendekatan, dan pengetahuan guru atau temannya dan untuk membangun cara alternatif untuk berfikir dan merasakan.
3.      Strategi pembelajarn empirik
Strategi pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta didik, dan berbasis aktivitas. Refleksi pribadi tentang pengalaman dan formulasi perencanaan menuju penerapan pada konteks yang lain merupakan faktor kritis dalam pembelajaran empirik yang efektif.
4.      Strategi pembelajaran mandiri
Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil. Dua strategi tersebut dapat saling melengkapi. Peranan guru bergeser dari seorang penceramah menjadi fasilitator. Guru mengelola lingkungan belajar dan memberikan kesempatan peserta didik untuk terlibat.
Macam-macam strategi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran:
1)      Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai
2)      Guru menempelkan gambar dipapan atau ditayangkan lewat proyektor
3)      Guru memberi petunjuk dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan dan menganalisis gambar
4)      Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
5)      Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6)      Mulai dari komentar atau hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
7)      Penarikan kesimpulan
Masih banyak lagi strategi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Beberapa contoh diatas dituliskan dengan maksud untuk memberikan gambaran tentang beragamnya strategi pembelajaran yang dapat dipilih guru dalam membuat perencanaan pembelajaran. Guru juga dapat membuat strategi pembelajaran sendiri dan menamainya sendiri. Namun demikian, patokan utama dalam penggunaan startegi pemebelajaran adalah efektifitasnya dalam mencapai kompetensi. Efektifitas strategi pembelajaran yang paling sering digunakan sebagai alat ukur adalah kecepatannya dalam mencapai kompetensi, sehingga jika suatu strategi efektif maka alokasi waktu yang diperlukan untuk mencapai kompetensi tersebut semakin sedikit.
Adapun contoh rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yaitu sebagai berikut:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah                    : SD
Kelas /Semester                  : IV (Empat) /II (Genap)
Tema / Sub Tema                            : Beriman Kepada Malaikat Allah / makna beriman kepada malaikat Allah
Alokasi Waktu                   : 2x 35 Menit

A.       Kompetensi Inti
KI -1      Menerima dan menjelaskan ajaran agama yang dianutnya.
KI- 2           menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru
KI-3            memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengarkan, melihat, membaca, dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah dan disekolah
KI-4            menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B.       Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
NO
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.
1.4 Meyakini keberadaan malaikat-malaikat Allah SWT.
1.4.1. Menerima keberadaan malaikat.
2.
2.4 Menunjukkan sikap patuh sebagai inplementasi dari pemahaman makna iman kepada malaikat- malaikat Allah.
2.4.1. Menjelaskan makna beriman kepada malaikat Allah.
3.
3.4 Memahami makna iman kepada malaikat-malaikat Allah berdasarkan pengamatan terhadap dirinya dan alam sekitar.
3.4.1. Menjelaskan makna beriman kepada malaikat Allah.
4.
4.4 Melakukan pengamatan diri dan alam sekitar sebagai implementasi makna iman kepada malaikat-malaikat Allah.
4.4.1. Melakukan pengalamatan diri dan alam sekitar sebagai implementasi makna iman kepada malaikat-malaikat Allah.

C.       Tujuan pembelajaran
Peserta didik mampu :
Ø  Menerima keberadaan malaikat
Ø  Menunjukkan sikap patuh sebagai implementasi dari pemahaman makna iman kepada malaikat-malaikat Allah.
Ø  Menjelaskan maknaberiman kepada malaikat Allah.
Ø  Melakukan pengamatan diri dan alam sekitar sebagai inplementasi makna iman kepada malaikat-malaikat Allah.


D.       Materi Pembelajaran

Makna beriman kepada malaikat Allah
Berikut ini adalah beberapa makna beriman kepada malaikat Allah:
1.         Meyakini bahwa malaikat itu ada meskipun tidak bisa dilihat.
2.         Meyakini bahwa malaikat itu makhluk ciptaan Allah dan tidak boleh disembah.
3.         Meyakini bahwa malaikat memiliki sipat-sipat khusus, seperti selalu patu kepada perintah Allah, tidak mati, diciptakan dari cahaya (nur); tidak makan dan tidak minum, dan memiliki tugas-tugas tertentu.

E.       Metode pembelajaran

Ceramah, diskusi dalam berntuk the education-diagnosis meeting artinya peserta didik berbincang, poster comment, penugasan, dan tanya jawab.

F.        Media, Alat, dan Sumber Belajar

1.         Media: speaker aktif, proyektor, dan laptop
2.         Alat
3.         Sumber belajar: Buku PAI

G.      Kegiatan Pembelajaran
No.
Kegiatan
wkt
1.
Pendahuluan
*        Guru memulai pembelajaran dengan mengucapakan salam dan berdoa bersama
*        Bessama-sama membaca AlQur’an Surah Al Fatihah
*        Guru memeriksa kehadiran, kerapihan berpakaian, posisi, dan tempat duduk peserta didik disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
*        Mengajukan pertanyaan komunikatif berkaitan dengan pelajaran yang lalu
*        Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan tema beriman kepada malaikat Allah dan sub tema makna beriman kepada malaikat Allah
*        Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai.




10
menit
2.
Kegiatan Inti
*        Guru meminta peserta didik secara berkelompok mengamati gambar yang dibagikan dan meminta mereka mendiskusikan dan menghubungkan dengan apa yang mereka lihat dan rasakan secara nyata, contoh: hembusan angin yang menerpa mereka.
*        Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok lain menyumukakan pertanyaan dan pernyataan.
*        Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi peserta didik dan kemudian menjelaskan apa yang ada dalam gambar tentang makna beriman kepada Malaikat Allah.
*        Pada kolom kegiatan “InsyaAllah kamu bisa”, guru meminta agar peserta didik secara berpasangan menjelaskan kembali tentang makna beriman kepada malaikat Allah sebagai penguatan materi.




50
menit
3.
Penutup
*        Siswa membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing oleh guru
*        Guru melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan dan tanggapan peserta didik dari kegiatan tang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya.
*        Merencanakan kegiatan tingak lanjut dengan memberikan tugas baik secara individu maupun kelompok bagi peserta didik
*        Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
*        Kegiatan pembelajaran ditutup dengan berdoa bersama dipimpin oleh salah satu peserta didik.



10
menit




H.       Penilain






Mengetahui ,                                                                                 Mareto, 08-02-2018
Kepala SD                                                                         Guru Pendidikan Agama Islam

(H. ABDUL HAFID, S.pd., Mpd)                                              ILYAS, S.pd
NIP: 19661231 198611  1  027                                                     NIP: 1501028










BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, desain strategi pembelajaran merupakan proses perencanaan yang sistematis atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu, bukan hanya terbatas prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.
Kedudukan strategi pembelajaran:
1.      Interaksi
2.      Pembelajaran
3.      Materi
4.      Hasil belajar
Strategi pembelajaran merupakan suatu proses yang sangat terkait dengan penyampaian materi dalam upaya mencapai kompetensi. Dalam menentukan strategi pembelajaran perlu memperhatikan dua hal yaitu : 1) jenis kompetensi 2) jenis materi yang diajarkan. Untuk mengajarkan kompetensi yang berjenis kognitif, atau kompetensi berjenis psikomotor, atau kompetensi yang berjenis afektif pasti akan membutuhkan strategi pembelajaran yang berbeda. Demikian pula jika mengajarkan materi dari jenis materi yang berbeda pasti akan memerlukan strategi pembelajaran yang berbeda pula.
B.     Saran
Setelah kita membahas tentang desain strategi pembelajaran, kita sebagai calon guru hendaknya mengerti dan mengetahui serta memperhatikan akan strategi pembelajaran, dengan memperhatikan keadaan peserta didik. Dengan mempelajari dan memahami ulasan materi yang telah kami sajikan tersebut, diharapakan kita sebagai calon guru mampu mendesain strategi pembelajaran dengan baik sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat kami harapkan, yang nantinya akan membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kita semua.




DAFTAR PUSTAKA
Faisal Muhammad,2014,Desain Strategi Pembelajaran, Bandung: Refika Aditama. Rabu, 01 Oktober 2014
 Uno B Hamzah,2010, Desain Pembelajaran,(Bandung: MQS Publishing,




[1] Muhammad faisal,Desain Strategi Pembelajaran, (Bandung: Refika Aditama, 2014).
[2] Hamzah B Uno, Desain Pembelajaran,(Bandung: MQS Publishing,2010), hal 80

Artikel Terkait