MAKALAH GEOSTRATEGI
MARIANA
PENA MELINDA
SUMARNI
STIKES
MUHAMMADIYAH SIDRAP
PROGRAM STUDI :
S1 KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMI
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Refleksi
perkembangan konteks dunia terkait dengan sejarah, struktur kemasyarakatan
suatu negara dalam situasi dan kondisi tertentu sangat menentukan konstelasi
geopolitik dan geostrategi kebijakan politik suatu negara dalam suatu interaksi
tatanan dunia yang sangat kompleks. Interaksi banyak negara tersebut memiliki
hubungan struktural dan hierarkis yang kompleks, misalnya hubungan
Utara-Selatan terkait dengan pertumbuhan yang tidak seimbang yang mana
mayoritas negara-negara Utara ialah negara maju yang unggul dalam bidang
informasi, penguasaan teknologi, dengan struktur masyarakat yang mudah menerima
perubahan (dinamis dan terbuka). Sedangkan sebagian besar negara di belahan
Selatan ialah negara berkembang dan terbelakang baik dalam aspek ekonomi,
teknologi, informasi, dengan struktur masyarakatnya yang cenderung tertutup
(isolasionis). Dalam perkembangan negara yang demikian, negara yang lebih
unggul cenderung menggantikan negara yang mengalami kemerosotan sehingga selalu
terdapat kecenderungan jatuh bangunnya suatu supremasi, dicontohkan jatuhnya
supremasi Inggris Raya bersamaan dengan diakuinya hegemoni Amerika Serikat,
hingga sekarang dikenal dengan kebangkitan Asia melalui perekonomian Chna dan
India yang menyaingin Amerika Serikat dan Jepang. Peran perekonomian yang
menggnati secara parsial konsep hardpower militer, angkatan laut yang
mendominasi pasca Revolusi Industri Inggris dan pasca Perang Dingin, menjadikan
tatanan dunia lebih bersifat multipolar daripada bipolar maupun unipolar.
Peranana ekonomi dan munculnya isu-siu baru yang menarik perhatian
negara-negara secara keseluruhan seperti isu lingkungan dan pemanasan global,
mengakibatkan peranan aktor lain seperti organisasi internasional, rezim
internasional, serta perusahaan internasional mutlak diperlukan untuk
melengkapi fungsional peranan negara. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa
konseptualisasi “Geopolitik” yang sarat dengan perlombaan militer, politik
ekspansi, dan kewilayahan kehilangan esensi, meskipun tidak sepenuhnya,
digantikan oleh konseptualisasi “Geopolitics’ yang lebih luas dalam beragam
aspek.
2.
Rumusan Masalah
a.
Apa yang di maksut
dengan goestrategi ?
b.
Bagaimana geostrategi
di lakukan?
3. Tujuan
Penulisan
a. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud
geostrategi
b. Untuk
mengetahui bagaimana cara geostrategi di lakukan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Geostrategi
Geostrategi
merupakan strategi dalam memanfaatkan kondisi geografi negara untuk menentukan
tujuan , kebijakan. Geostrategi merupakan pemanfaatan lingkungan untuk mencapai
tujuan politik. Geostrategi juga merupakan metode mewujudkan cita-cita
proklamasi. Geostrategi juga untuk mewujudkan, mempertahankan integrasi bangsa
dlm masyarakat majemuk dan heterogin
Geostrategic
adalah strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi Negara Indonesia untuk
menentukan kebijakan, tujuan dan sarana – sarana untuk mencapai tujuan nasional
bangsa Indonesia, serta memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi
pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman dan sejahtera.
Geostrategi Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk kepentingan politik
dan perang tetapi untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan Geostrategi
Indonesia dirumuskan dalam wujud konsepsi ”ketahanan nasional” Ketahanan
nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisikan keuletan dan
ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di
dalam mengatasi dan menghadapi segala ancaman, gangguan, hambatan serta
tantangan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun
tidak langsung membahayakan integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara
serta perjuangan mengejartujuan nasional
2. Fungsi
Geostrategi
Fungsi dan sifat
Geostrategi Ketahanan Nasional
- Sebagai
daya tangkal dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi
Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan,
hambatan, dan tantangan (AGHT) terhadap identitas, integritas, eksistensi
bangsa, dan Negara Indonesia dalam aspek ideology, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan.
- Sebagai
pengarah pengembangan kekuatan bangsa. Untuk mengarahkan dan mengembangkan
potensi kekuatan bangsa dalam yang meliputi bidang ideology, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan sehingga tercapai
kesejahteraan rakyat. Dalam hal ini, ketahanan nasional berfungsi
menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja intersekior, dan
multidisipliner.
3. Contoh Geostrategi
a.
Kasus timor- timur
Angkatan
bersenjata Indonesia memasuki Timor Timur pada bulan Desember 1975 dan kawasan
ini menjadi satu dengan Republik Indonesia di tahun 1976.Hal ini menyebabkan
perdebatan di Australia. Di samping itu, kematian limawartawan Australia di
Timor Timur di tahun 1975 telah menjadi perhatianmasyarakat Australia dan media.
Namun pada akhirnya Australia mengakuikedaulatan Indonesia atas Timor Timur
secara de jure tahun 1979. Namundinamika politik dalam negeri Indonesia telah
berubah secara dramatis denganjatuhnya Pemerintahan mantan Presiden Soeharto.
Pada tanggal 30 Agustus1999, melalui jajak pendapat, rakyat Timor Timur memilih
merdeka (78.5%).Pengumuman hasil pemilihan umum tersebut diikuti dengan
kekerasan yangmeluas oleh unsur-unsur pro-integrasi.
b.
Integrasi Timor Timur
1976
Pada
tahun 1975, ketika terjadi Revolusi Bunga di Portugal dan Gubernur terakhir
Portugal di Timor Leste, Lemos Pires, tidak mendapatkan jawaban dariPemerintah
Pusat di Portugal untuk mengirimkan bala bantuan ke Timor Lesteyang sedang
terjadi perang saudara, maka Lemos Pires memerintahkan untukmenarik tentara
Portugis yang sedang bertahan di Timor Leste untukmengevakuasi ke Pulau Kambing
atau dikenal dengan Pulau Atauro. Setelah itu FRETILIN menurunkan bendera
Portugal dan mendeklarasikan Timor Lestesebagai Republik Demokratik Timor Leste
pada tanggal 28 November 1975.Menurut suatu laporan resmi dari PBB, selama
berkuasa selama 3 bulan ketikaterjadi kevakuman pemerintahan di Timor Leste
antara bulan September,Oktober dan November, Fretilin melakukan pembantaian
terhadap sekitar 60.000 penduduk
sipil (sebagian besarnya wanita dan anak2 karena para suami merekaadalah
pendukung faksi integrasi dengan Indonesia). Berdasarkan itulah,kelompok
pro-integrasi kemudian mendeklarasikan integrasi dengan Indonesiapada 30
November 1975 dan kemudian meminta dukungan Indonesia untukmengambil alih Timor
Leste dari kekuasaan FRETILIN yang berhaluan Komunis.
4. Geostrategi Indonesia Dalam Kepentingan
Teritorial
Indonesia
tentu patut mewaspadai perkembangan yang terjadi terutama di kawasan Asia
Pasifik. Sebab konsekuensi letak geografis Indonesia di persilangan jalur lalu
lintas internasional, maka setiap pergolakan berapapun kadar intensitas pasti
berpengaruh terhadap Indonesia. Apalagi jalur suplai kebutuhan dasar terutama
minyak beberapa negara melewati perairan Indonesia. Jalur pasokan minyak dari
Timur Tengah dan Teluk Persia ke Jepang dan Amerika Serikat, misalnya,
seIndonesiar 70% pelayarannya melewati perairan Indonesia.
Karenanya
sangat wajar bila berbagai negara berkepentingan mengamankan jalur pasokan
minyak ini, termasuk di perairan nusantara, seperti, Selat Malaka, Selat Sunda,
Selat Lombok, Selat Makasar, Selat Ombai Wetar, dan lain-lain. Pasukan Beladiri
Jepang secara berkala dan teratur mengadakan latihan operasi jarak jauh untuk
mengamankan area yang mereka sebut sebagai "life line," yakni, radius
sejauh 1000 mil laut hingga menjangkau perairan Asia Tenggara. Hal yang sama
juga dilakukan Cina, Australia, India, termasuk mengantisipasi kemungkinan
terjadi penutupan jalur-jalur vital tersebut oleh negara-negara di seIndonesiarnya
(termasuk Indonesia.)
Keberadaan
Indonesia dipersilangan jalur pelayaran strategis, memang selain membawa
keberuntungan juga mengandung ancaman. Sebab pasti dilirik banyak negara.
Karena itu sangat beralasan bila beberapa negara memperhatikan dengan cermat
setiap perkembangan yang terjadi di Indonesia. Australia misalnya, sangat
kuatir bila Indonesia mengembangkan kekuatan angkatan laut, yang pada
gilirannya dapat memperketat pengendalian efektif semua jalur pelayaran di
perairan nusantara.Penetapan sepihak selat Sunda dan selat Lombok sebagai
perairan internasional oleh Indonesia secara bersama-sama ditolak oleh Amerika
Serikat, Australia, Canada, Jerman, Jepang, Inggris dan Selandia Baru. Tentu
apabila dua selat ini menjadi perairan teritorial Indonesia, maka semua negara
yang melintas di wilayah perairan ini harus tunduk kepada hukum nasional
Indonesia, tanpa mengabaikan kepentingan internasional
5. Konsepsi
Geostrategi
Suatu
strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam menentukan kebijakan,
tujuan, sarana utk mencapai tuj-nas (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam
mewujudkan tujuan politik). Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode
untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam
pembukaan dan UUD 1945. Ini diperlukan utk mewujudkan dan mempertahankan
integrasi bangsa dalam masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pemb dan
UUD 1945.
Geostrategi
Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional. Geostrategi Indonesia
tiada lain adalah ketahan nasional Ketahanan Nasional mrpk kondisi dinamik
suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala ATHG
baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsungg maupun tidak
langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan
Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional. Tannas diperlukan bukan hanya
konsepsi politik saja melainkan sebagai kebutuhan dalam menunjang keberhasilan
tugas pokok pemerintah, seperti Law and order, Welfare and prosperity, Defence
and security, Juridical justice and social justice, freedom of the people.
6.
Konsepsi dasar Ketahan
Nasional
Model
Astagatra merupakn perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang
berlangsung diatas bumi degan memanfaatkan segala kekayaan alam. Terdiri 8
aspek kehidupan nasional
a. Tiga
aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu :
1.
Gatra letak dan
kedudukan geografi
2.
Gatra keadaan dan
kekayaan alam
3.
Gatra keadaan dan kemampuan
penduduk
b. Lima
aspek (panca gatra) kehidupan social, yaitu :
1. Gatra
ideology
2. Gatra
Politik
3. Gatra
ekonomi
4. Gatra
social budaya
5. Gatra
pertahanan dan keamanan.
Terdapat
hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara komprehensif
dan integral.
6. Asas-
Asas Ketahanan Nasional Indonesia
Asas
Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang
tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang terdiri
dari :
a. Asas
Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan
dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan
kebutuhan manusia 8 yang mendasar dan esensial, baik sebagai perorangan maupun
kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan
demikian kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan
nasional dan merupakan nilai intrinsik yang ada padanya. Dalam realisasinya
kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan menitikberatkan pada
kesejahteraan tetapi tidak mengabaikan keamanan. Sebaliknya memberikan
prioritas pada keamanan tidak boleh mengabaikan kesejahteraan. Oleh karena itu,
keduanya harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun sebab keduanya
merupakan salah satu parameter tingkat ketahanan nasional sebuah bangsa dan
negara.
b. Asas
komprehensif intergral atau menyeluruh terpadu
Sistem
kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh
menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang
seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan
segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu
(komprehensif integral)
c. Asas
mawas ke dalam dan mawas ke luar
Sistem
kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang
saling berinteraksi. Disamping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi
dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam prosesnya dapat timbul berbagai dampak
baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke
dalam dan ke luar.
1. Mawas
ke dalam
Mawas
ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional
itu sendiri berdasarkan nilainilai kemandirian yang proporsional untuk
meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. 9 Hal
itu tidak berarti bahwa ketahanan nasional mengandung sikap isolasi dan atau
nasionalisme sempit (chauvinisme).
2. Mawas
ke luar
Mawas
ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi
dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima kenyataan
adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Untuk
menjamin kepentingan nasional, kehidupan nasional harus mampu mengembangkan
kekuatan nasional, agar memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan
daya tawar. Namun demikian, interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk
kerjasama yang saling menguntungkan.
3.
Asas kekeluargaan
Asas
kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan,
gotong-royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan yang harus
dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan serta dijaga agar tidak
berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang saling
menghancurkan.
7. Perkembangan
Geostrategi Di Indonesia
Geostrategi
Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan Nasional yang unsur-unsur tamanya
terdiri dari dan kualita kekuatan/ketangguhan. Keuletan sesungguhnya merupakan
satu kualita integratif yang menunjukan adanya kebersamaan diantara sesama
komponen yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan. Keuletan diperlukandalam
menghadapi tantangan/tekanan dari luar yang harus dihadapisecara elastis
konsisten dan berlanjut. Tanpa adanya kualita keuletan maka jaringan sosial
masyarakat akan retak atau bahkan putus apabila dihadapkan pada tantangan /
tekanan yang berkepanjangan . memerlukan keuletan masyarakat agar tidak terjadi
hal-hal yang mengakibatkan perpecahan dalam masyarakat karena masyarakat
memiliki kelenturan yang mampu mengabsorbir tekanan kesulitan ekonomi. Memang,
keuletan masyarakat dapat diandaikan dalam bahasa mekanika seolah-olah sebagai
koefisien kelenturan pegas, yang sudah barang tentu memiliki ambang batas,
diatas mana tekanan dari luar tidak lagi dapat ditahan dan pegaspun akan
kehilangan kelenturannya dan patah. Sebaliknya, unsur kekuatan/ketangguhan
merupakan kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dari masyarakt bangsa ke arah
tata kehidupan yang lebih baik dikemudian hari.Semakin tinggi
kualita/ketangguhan maka semakin besar pula tekanan yang dapat ditahan dan
dilawan tanpa adanya kualita ini masyarakat akan stagnan, dan apabila hal ini
terjadi maka lama kelamaan akan mundur dimakan waktu .
Kekuatan
atau ketangguhan untuk berkembang merupakan kualita kemampuan yang harus
memiliki setiap masyarakat bangsa, sebab
kebutuhan kepentingan meningkat setiap saat sejalan dengan bertambahnya jumlah
penduduk maupun tingkat kesejahteraannya . Tiap generasi anak bangsa
mengharapkan,dan ini sangat wajar, bahwa kehidupannya dikemudian hari lebih
baik dari generasi diatasnya . Ini adalah sikap positif terhadap kemampuan
bangsa secara keseluruhankarena dengan demikian tiap generasi termotivasi
secara positif untuk mengembangkan dirinya sejalan dengan tuntutannya sendiri.
Pemenuhan kebutuhan itu merupakan bagian dari rasa aman dan keamanan (sekuriti)
bangsa. Namun demikian dalam pencapaian
cita-cita itu satu masyarakat bangsa tidak berada dalam ruang hampa, melainkan
berada ditengah-tengah masyarakat kawasan (sub-kawasan) disekitarnya . Karena
itu pencapaian cita-cita harus didasarkan atas pertimbangan lingkungan, apalagi
dalam zaman global yang tanpa batas. Selain dari itu perlu juga disadari bahwa
peningkatan keamanan, dari sisimiliter,untuk pengamanan satu bangsa pada
dasarnya dapat meningkatkan rasa tidak aman (in-security feeling) dari bangsa
sekitarnya sehingga kesadaran ruang amat diperlukan.
8. Tujuan
Pengembangan Konsep Geostrategi Di Indonesia
Menyusun
dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang berbasis pada aspek
ideologi, politik, sosial budaya dan hankam danaspek-aspek alamiah bagi upaya
kelestarian dan eksistensi hidup negara dan bangsa untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi dan tujuan nasional.
Menunjang tugas pokok
pemerintahan Indonesia dalam :
a.
Menegakkan hukum dan
ketertiban
b.
Terwujudnya
kesejahteraan dan kemakmuran
c.
Terselenggaranya
pertahanan dan keamanan
d.
Terwujudnya keadilan
hukum dan keadilan sosial
e.
Tersedianya kesempatan
rakyat untuk mengaktualisasikan diri.
9. Strategi
Perwujudan Geostrategi Indonesia
Dalam menghadapi
tututan dan tantangan perlu digunakan strategi seperti:
a. Jalur Pembinaan
Strategi
pembinaan setiap individu, dimaksudkan untuk membentuk manusia Indonesia
seutuhnya yang berwawasan nasional, dilaksanakan dengan strategi 4 (empat)
jalur, yaitu : Jalur
pembinaan keluarga, ditujukan untuk menjangkau para pemudadan remaja dalam
menghayati norma-norma moralita bangsa didalam suasana lingkungan keluarga .
Upaya ini diharapkan agar sejak awal dapatmenanamkan masalah kebangsaan, rasa
kebangsaan serta kerukunan hidup berkeluarga dan bermasyarakat.
b.
Jalur pembinaan pendidikan, ditujukan untuk secara formal membina keuletan dan
ketangguhan yang diselaraskan dengan tingkat serta perkembangan daya pikir
serta pemikiran anak didik .
c. Jalur pembinaan
lingkungan kerja ditujukan untuk menjangkau lapisan masyarakat yang berada pada
tingkatan umur kerja. Dengan menggunakan pendekatan persuasif dan promotif
terhadap pimpinan lingkungan kerja secara tepat diharapkan jalur ini akan
paling efektifdisini terdapat kesempatan untuk menjangkau secara luas setiap
kepala keluarga, sehingga keberhasilan pada jalur ini akan membantujalur
pembinaan keluarga. Jalur pembinaan lingkungan pergaulan, dimaksudkan untuk
menjangkau lapisan masyarakat yang tidak terjangkau melalui ketiga jalur
pembinaan lainnya.
d. Strategi
Pembinaan Masyarakat dimaksudkan untuk mengendalikan agar perkembangan
masyarakat dan pergeserannya tidak menyimpang dari moralita bangsa serta kondusif
bagi terlaksanakannya kebijaksanaan pokok.
Strategi pembinaan 2
(dua) jalur mencakup :
1. Jalur pembinaan langsung, ditujukan
untuk memperoleh hasil langsung secara lebih cepat dengan menggunakan/ melalui
perangkat organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan yang ada.Peranan
pemerintah sangat aktif dan besar dalam rangka pencapaianhasil segera. Metode
yang digunakan antara lain berupa tatap muka,pemerataan, pengaturan, perijinan
dan kewenangan-kewenangan lainyang dimiliki pemerintah.
2. Jalur pembinaan tidak langsung,
ditujukan untuk merangsang dan menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat.
Penumbuhan motivasi ini dilaksanakan melalui media massa, tokoh-tokoh
pimpinaninformasi, ormas serta orpol dan sebagainya.
e. Strategi Pembinaan Kelembagan
Pembinaan
kelembagaan dimaksudkan untuk menciptakan kelancaran pembangunan nasional dan
dengan demikian juga pemantapan dan peningkatan Ketahanan Nasional.
Keberhasilan pembangunan nasional hanya mungkin diwujudkan manakala
lembaga-lembaga yang terlibat dalam pembangunan nasional terancam secara
komprehensif integral.
Strategi pembinaan
kelembagaan ditempuh melalui 2 (dua) jalur yaitu :
1 Jalur
pembinaan perangkat lembaga, ditujukan untuk meningkatkan kemampuan setiap
lembaga yang terlibat dalam proses pembangunan pada semua aspek berbangsa dan
bernegara. Termasuk didalamnya adalah pengembangan kelengkapan personil,
keahlian personil, mekanisme kerja dan memantapkan koordinasi vertical,
horizontal dan diagonal. Pemantapan peranan tiap lembaga juga mendapatkan prioriitas
pembinaanya terwujud semua mata rantai lembaga yang utuh.
2. Jalur
pembinaan kemampuan manajerial, ditujukan untuk meningkatkan kemampuan
manajerial tiap pejabat pemerintah maupun swasta di dalam bidang pekerjaan
masing-masing. Khusus untuk sektor swasta pembinaan kemampuan manajerial ini
juga ditujukan untuk menumbuhkan kewiraswataan dikalangan masyarakat.
e. Strategi
Pembinaan Lingkungan
Pembinaan
lingkungan dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif terhadap
pembangunan nasional maupun terhadap kehidupanmasyarakat.
Strategi pembinaan 2
(dua) jalur meliputi :
1 Jalur
pembinaan dampak positif dari lingkungan guna menciptakan dan memperbesar
peluang-peluang yang bermanfaat bagi upaya pembangunan maupun bagi kehidupan
dan penghidupan masyarakat.
2 Jalur
penggalangan dampak negatif dari lingkungan untuk menekan akibat dari dampak
negative tersebut agar tetap berada di bawah ambang toleransi keamanan dan
pengamanan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Geostrategi
merupakan seuatu tindakan yang di dasari oleh hakikat ketahanan negara yang
mewujudkan ciri ciri proklamasi serta mencapai tujuan-tujuan wawasan nusantara yang telah di tetapkan,
yaitu mewujudkan kesejahteraan,ketentraman,dan keamanan bagi bangsa Indonesia,
dengan demikian ikut serta juga dalam membina kebahagiaan dan perdamaian bagi
seluruh umat manusia
B. Saran
Konsep
geostrategi ini hendaknya terus diterapkan dan dikembangkan sebagaimana
mestinya, bahkan akan lebih baik bila di
terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Cohen, Saul Bernard. 2002. “Geopolitics
of The World System”. London: Rowman and Littlefield Publishers
Flint, Colin. 2007. “Introduction to
Geopolitics”.. London: Routledge
Marieke, Peters. 2006. “Geopolitics:
From European Supremacy to Western Hegemony”.
Short, Jhon Rennie. 2002. “An
Introduction to Geographical Politics”.