OLEH KELOMPOK VIII:
MARIANA 201801103
PENA MELINDA 201801102
SRIWAHYUNI 201801110
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Tak
lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah “Keperawatan Anak I” yang telah
memberikan tugas ini kepada kami sebagai upaya untuk menjadikan kami manusia
yang berilmu dan berpengetahuan.
Keberhasilan kami dalam menyelesaikan makalah ini tentunya tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Untuk itu, kami
mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
18 Maret 2020
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang ................................................................................................ 1
B.
Rumusan
Masalah ........................................................................................... 2
C.
Tujuan
............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian imunisasi
....................................................................................... 4
B.
Tujuan imunisasi ............................................................................................. 5
C.
Jenis-jenis imunisasi
........................................................................................ 6
D.
Penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi............................................. 7
E.
Macam-macam imunisasi ................................................................................ 8
F.
Pokok- pokok kegiatan imunisasi................................................................. 11
G.
Faktor
yang berkaitan dengan Pengetahuan Ibu terhadap
imunisasi............. 13
H.
Dampak Yang
Ditimbulkan Apabila Tidak Melakukan Imunisasi................ 13
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
................................................................................................... 16
B.
Saran
............................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Imunisasi telah dilaksanakan di
Indonesia sejak tahun 1956 dan mulai tahun 1977, upaya imunisasi diperluas
menjadi program pengembangan imunisasi dalam rangka pencegahan penularan
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31). Sejak dimulainya
program imunisasi di Indonesia pada tahun 1956, saat ini telah dikembangkan
tujuh jenis vaksinasi yaitu BCG, Campak, Polio, DPT, DT, TT, Hep.B.
Pengembangan Program Imunisasi (PPI)
merupakan program pemerintah dalam bidang imunisasi guna mencapai komitmen
internasional Universal Child
Immunization (UCI) pada akhir 1990. Tujuan
program imunisasi dalam komitmen internasional (ultimate goal) adalah
eradikasi polio (ERAPO), eliminasi tetanus neonatorum (ETN), serta reduksi
campak, yang akan dicapai pada tahun 2000. Sedangkan target UCI 80-80-80
merupakan tujuan antara (intermediate goal) berarti cakupan imunisasi
untuk BCG, DPT, polio, campak dan hepatitis B, harus mencapai 80% baik di
tingkat nasional, propinsi, kabupaten bahkan di setiap desa.
Program imunisasi nasional disusun
berdasarkan keadaan epidemiologi penyakit yang terjadi saat itu. Maka jadwal
program imunisasi nasional dapat berubah dari tahun ke tahun. Oleh
karena itu penting untuk mengetahui jadwal program imunisasi nasional yang
terbaru yakni tahun 2014.
Sampai saat ini penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi masih merupakan masalah dan masih menimbulkan gangguan
dalam proses tumbuh kembang anak,yang memberikan dampak negatif pada
pembentukan anak yang berkualitas.
Selama dalam proses tumbuh kembang, anak
memerlukan asupan gizi yang kuat, penilaian nilai agama dan budaya, pembiasaan
disiplin yang konsisten dan upaya pencegahan. Salah satu upaya pencegahan
penyakit, yaitu pemberian imunisasi. Pemahaman tentang imunisasi diperlukan
sebagai dasar dalam memberikan asuhan kebidanan terutama pada anak
sehat dan implikasi konsep imunisasi pada saat merawat anak sakit,
khususnya pada kasus tuberculosis , difteri, pertussis, tetanus, polio, campak,
dan hepatitis.
Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang
cukup pesat, ini terbukti dengan menurunnya angka kesakitan dan angka kematian
bayi. Angka kesakitan bayi menurun 10% dari angka sebelumnya, sedangkan angka
kematian bayi menurun 5% dari angka sebelumnya menjadi 1,7 juta kematian setiap
tahunnya di Indonesia.
Pada hakekatnya masalah imunisasi tidak
luput dari perhitungan untung rugi. Dengan imunisasi anak pasti dapat mencapai
keuntungan bukan kerugian. Keuntungan pada imunisasi tidak terlihat dalam
bentuk materi.Mungkin pula secara langsung dirasakan. Anak yang tidak mendapat
imunisasi mempunyai resiko tinggi terjangkit penyakit infeksi dan menular.
Penyakit ini mungkin menyebabkan ia cacat seumur hidup, gangguan pertumbuhan
dan perkembangan anak bahkan dapat berakhir dengan kematian.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian
imunisasi?
2.
Apa manfaat
dan tujuan imunisasi?
3.
Apa saja jenis-jenis
imunisasi ?
4.
Apa saja penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi?
5.
Apa saja macam-macam
imunisasi?
6.
Apa pokok – pokok
kegiatan imunisasi?
7.
Apa saja faktor yang
berkaitan dengan pengetahuan ibu terhadap imunisasi dasar lengkap?
8.
Apa dampak yang
ditimbulkan apabila tidak melakukan imunisasi?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
1.
Adapun tujuan umum
dari penulisan makalah ini yaitu agar para pembaca mengetahui tentang Program
Imunisasi Dasar Pada Bayi
2.
Tujuan Khusus
1.
Untuk mengetahui
pengertian imunisasi
2.
Untuk mengetahui
manfaat dan tujuan imunisasi
3.
Untuk mengetahui
jenis-jenis imunisasi
4.
Untuk mengetahui
penyakit apa saja yang dapat dicegah dengan imunisasi
5.
Untuk
mengetahui macam-macam imunisasi
6.
Untuk
mengetahui pokok-pokok kegiatan imunisasi
7.
Untuk mengetahui faktor apa saja yang berkaitan dengan pengetahuan ibu terhadap imunisasi
dasar lengkap
8.
Untuk mengetahui
dampak yang ditimbulkan apabila tidak melakukan imunisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan
tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar
tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi
seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten.
Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau
resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain
diperlukan imunisasi lainnya.
Imunisasi merupakan salah satu cara
pencegahan penyakit serius yang paling efektif untuk bayi dari segi biaya
(Wahab, 2000).
Imunisasi sebagai salah satu cara untuk
menjadikan kebal pada bayi dan anak dari berbagai jenis penyakit,diharapkan
anak atau bayi tetap tumbuh dalam keadaan sehat.Pada dasarnya dalam tubuh sudah
memiliki pertahanan secara mandiri agar berbagai kuman yang masuk dapat
dicegah,pertahanan tubuh tersebut meliputi pertahanan non spesifik dan
pertahanan spesifik,proses mekanisme pertahanan dalam tubuh pertama kali adalah
pertahanan non spesifik seperti komplemen dan makrofag dimana komplemen dan
makrofag ini pertama kali akan memberikan peran ketika ada kuman yang masuk
kedalam tubuh (Proverawati dan Andhini 2010)
Imunisasi dasar adalah pemberian
imunisasi awal pada bayi yang baru lahir sampai usia satu tahun untuk mencapai
kadar kekebalan diatas ambang perlindungan. (Depkes RI, 2005).
Menurut Proverawati dan Andhini (2010),
Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan bayi dan anak terhadap
penyakit.Imunisasi suatu tindakan dengan sengaja memasukan vaksin berupa
mikroba hidup yang sudah dilemahkan.Dimana imunisasi dapat menimbulkan
kekebalan terhadap tubuh.Imunisasi juga dapat dikatakan suatu tindakan dengan
sengaja memasukkan vaksin yang berisi mikroba hidup yang sudah dilemahkan pada
balita.
Imunisasi adalah pemberian
kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu kedalam tubuh
agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi
seseorang.
Secara khusus, antigen merupakan
bagian protein kuman atau racun yang jika masuk ke dalam tubuh manusia, maka
sebagai reaksinya tubuh harus memiliki zat anti. Bila antigen itu kuman, zat
anti yang dibuat tubuh manusia disebut antibody. Zat anti terhadap
racun kuman disebut antitoksin.
Dalam keadaan tersebut, jika tubuh
terinfeksi maka tubuh akan membentuk antibody untuk melawan
bibit penyakit yang menyebabkan terinfeksi. Tetapi antibody tersebut
bersifat spesifik yang hanya bekerja untuk bibit penyakit tertentu yang masuk
ke dalam tubuh dan tidak terhadap bibit penyakit lainnya (Satgas IDAI, 2008).
B. Manfaat
dan Tujuan Imunisasi
Pemberian imunisasi memberikan manfaat
sebagai berikut :
1.
Untuk anak, bermanfaat
mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit menular yang sering
berjangkit;
2.
Untuk keluarga, bermanfaat
menghilangkan kecemasan serta biaya pengobatan jika anak sakit;
3.
Untuk negara,
bermanfaat memperbaiki derajat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan
berakal untuk melanjutkan pembangunan negara (Depkes RI, 2001).
Tujuan imunisasi adalah sebagai berikut
:
Tujuan Umum
1.
Yakni untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian bayi akibat Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I). Penyakit dimaksud antara lain, Difteri, Tetanus, Pertusis (batuk
rejam), Measles (campak), Polio dan Tuberculosis.
2.
Tujuan Khusus
a.
Tercapainya
target Universal Child Immunization (UCI), yaitu cakupan
imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di 100% desa Kelurahan
pada tahun 2010.
b.
Tercapainya ERAPO
(Eradiksi Polio), yaitu tidak adanya virus polio liar di Indonesia yang
dibuktikan dengan tidak ditemukannya virus polio liar pada tahun 2008.
c.
Tercapainya ETN
(Eliminasi Tetanus Neonatorum), artinya menurunkan kasus TN sampai tingkat 1
per 1000 kelahiran hidup dalam 1 tahun pada tahun 2008.
d.
Tercapainya RECAM
(Reduksi Campak), artinya angka kesakitan campak turun pada tahun 2006.
C. Jenis-Jenis
Imunisasi
Imunisasi dapat di bagi atas dua yaitu
imunisasi aktif dan imunisasi pasif :
1.
Imunisasi aktif
Merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu
proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang
akan menghasilkan respon seluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori,
sehingga apabila benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat
dapat merespons. Imunisasi aktif ada dua yaitu :
a.
Imunisasi aktif
alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis di peroleh sembuh dari
suatu penyakit.
b.
Imunisasi aktif buatan
adalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang di berikan untuk
mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit.
Dalam imunisasi aktif terdapat empat
macam kandungan dalam setiap vaksinnya antara lain:
1.
Antigen merupakan
bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau mikroba guna
terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa poli sakarida,
toksoid atau virus dilemahkan atau bakteri dimatikan.
2.
Pelarut dapat berupa
air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan.
3.
Preservatif,
stabilizer, dan antibiotika yang berguna untuk menghindari tubuhnya mikroba dan
sekaligus untuk srabilisasi antigen.
4.
Adjuvan yang terdiri
dari garam aluminium yang berfungsi untuk meningkatkan imunogenitas antigen.
2.
Imunisasi Pasif
Merupakan pemberian zat (immunoglobulin) yaitu suatu zat yang dihasilkan
melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau
binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam
tubuh yang terinfeksi. Imunisasi pasif ada dua , yaitu :
a.
Imunisasi pasif
alamiah
Adalah antibodi yang di dapat seorang karena di
turunkan oleh Ibu yang merupakan orang tua kandung , langsung ketika berada
dalam kandungan.
b.
Imunisasi pasif buatan
Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan
serum untuk mencegah penyakit tertentu.
D. Penyakit yang
Dapat Dicegah dengan Imunisasi
Terdapat beberapa jenis penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi yaitu :
a. Tuberculosis
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Cara
penularannya melalui droplet atau percikan air ludah, sedangkan
reservoir adalah manusia, imunisasi yang dapat mencegah penyakit ini adalah
BCG.
b. Difteri
Penyakit ini disebabkan oleh Corynebacterium dyptheriae tipe gravis, milis,
dan intermedium, yang menular melalui percikan ludah yang tercemar. gejala
ringan berupa membran pada rongga hidung dan gejala berat apabila terjadi
obstruksi jalan napas karena mengenai laring, saluran napas bagian atas, tonsil
dan kelenjar sekitar leher membengkak. Imunisasi yang diberikan untuk mencegah
penyakit ini adalah DPT.
c. Pertusis
Penyakit ini disebabkan oleh Corynebacterium dyptheriae tipe gravis, milis,
dan intermedium, yang menular melalui percikan ludah yang tercemar. gejala
ringan berupa membran pada rongga hidung dan gejala berat apabila terjadi
obstruksi jalan napas karena mengenai laring, saluran napas bagian atas, tonsil
dan kelenjar sekitar leher membengkak. Imunisasi yang diberikan untuk mencegah
penyakit ini adalah DPT.
d. Tetanus
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tetani. Gejala awal ditunjukkan
dengan bayi tidak mau menyusu. Kekebalan pada penyakit ini hanya diperoleh
dengan imunisasi atau vaksinasi lengkap, imunisasi yang diberikan tidak hanya
DPT pada anak, tetapi juga TT pada calon pengantin.
e. Poliomyelitis
Penyakit ini disebabkan oleh virus polio tipe 1, 2, 3, yang menyerang
myelin atau serabut otot. Gejala awal tidak jelas, dapat timbul gejala demam
ringan dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), penularan
penyakit ini melalui droplet atau fekal, reservoarnya adalah manusia yang
menderita polio. Pencegahan dapat dilakukan dengan imunisasi dengan
menggunakan vaksinasi polio, bahkan dapat eradikasi dengan cakupan polio 100%.
f. Campak
Penyebab penyakit infeksi adalah virus morbili yang menular melalui
droplet, gejala awal ditunjukkan dengan adanya kemerahan yang mulai timbul pada
bagian belakang telinga, dahi, dan menjalar ke wajah dan anggota badan,
imunisasi yang diberikan pada usia 9 bulan dengan rasional kekebalan dari ibu
terhadap penyakit campak berangsur akan hilang sampai usia 9 bulan.
g. Hepatitis B
Penyakit infeksi ini disebabkan oleh virus hepatitis B yang menyerang
kelompok resiko secara vertical yaitu bayi dan ibu pengidap, sedangkan secara
horizontal tenaga medis dan paramedic, pecandu narkotika, pasien hemodialisis.
Gejala yang muncul tidak khas, seperti anoreksia, mual dan kadang-kadang
ikterik. Pencegahannya lakukan imunisasi hepatitis B diberikan pada bayi
0-11bulan dengan maksud untuk memutus rantai penularan dari ibu ke bayi.
E. Macam-macam imunisasi
Yang kita tahu bahwa imunisasi adalah
pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
dengan memasukkan sesuatu kedalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang
sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Macam-macam imunisasi diantaranya
adalah :
1.
BCG
a.
Gunanya : memberikan
kekebalan terhadap penyakit tuberkolosis (TBC). Kekebalan yang diperoleh anak
tidak mutlak 100%, jadi kemungkinan anak akan menderita penyakit TBC ringan,
akan tetapi terhindar dari TBC berat-ringan.
b.
Tempat
penyuntikan : pada lengan kanan atas.
c.
Kontra indikasi :
1. Anak yang sakit kulit atau infeksi kulit ditempat penyuntikan.
2. Anak yang telah menderita penyakit TBC.
d. Efek samping
1. Reaksi
normal
a.
Setelah 2-3 minggu
pada tempat penyuntikan akan terjadi pembengkakan kecil berwarna merah kemudian
akan menjadi luka dengan diameter 10 mm.
b.
Hal ini
perlu diberitahukan kepada ibu agar tidak memberikan apapun pada luka tersebut
dan diberikan atau bila ditutup dengan menggunakan kain kasa kering dan bersih.
c.
Luka
tersebut akan sembuh sendiri dan meninggalkan jaringan parut (scar)
dengan diametr 5-7 mm.
2. Reaksi berat
a.
Kadang-kadang
terjadi peradangan setempat yang agak berat/abces yang lebih luas.
b.
Pembengkakan
pada kelenjar limfe pada leher atau ketiak.
2. DPT (Diphteri,
Pertusis, Tetanus)
a.
Gunanya : Memberikan kekebalan terhadap penyakit dipteri, pertusis,
tetanus.
b.
Tempat
penyuntikan : Di paha bagian luar
c.
Kontra
indikasi :
1.
Panas
diatas 38º C
2.
Reaksi
berlebihan setelah pemberian imunisasi DPT sebelumnya seperti panas tinggi
dengan kejang, penurunan kesadaran dan syok.
d. Efek samping :
1.Reaksi lokal
a.
Terjadi
pembengkakan dan rasa nyeri pada tempat penyuntikan disertai demam ringan
selama 1-2 hari.
b.
Pada
keadaan pertama (reaksi lokal) ibu tidak perlu panic sebab panas akan sembuh
dan itu berarti kekebalan sudah dimiliki oleh bayi.
2. Reaksi Umum
1.
Demam
tinggi, kejang dan syok berat.
2.
Pada
keadaan kedua (reaksi umum atau reaksi yang lebih berat) sebaiknya ibu
konsultasi pada bidan atau dokter.
3. Hepatitis B
a.
Gunanya : memberi
kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis
b.
Tempat
penyuntikan : Di paha bagian luar
c.
Kontra
indikasi : tidak ada
d.
Efek
samping : Pada umumnya tidak ada
4. Polio
a.
Gunanya
: memberikan kekebalan terhadap penyakit polio nyelitis
b.
Cara
pemberian : Diteteskan langsung kedalam mulut 2 tetes
c.
Kontra
indikasi:
1.
Anak
menderita diare berat
2.
Anak
sakit panas.
d. Efek samping :
1.
Reaksi
yang timbul biasanya
hampir tidak ada, kalaupun ada hanya berak-berak ringan.
2.
Efek samping hampir tidak ada,bila ada hanya berupa kelumpuhan pada anggota
gerak dan tertular kasus polio orang dewasa.
3.
Kekebalan
yang diperoleh dari vaksinasi polio adalah 45-100%.
5. Campak
a.
Gunakan : memberi
kekebalan terhadap penyakit campak.
b.
Tempat
penyuntikan : Pada lengan kiri atas
c.
Kontra
indikasi :
1.
Panas
lebih dari 38ºC
2.
Anak
yang sakit parah
3.
Anak
yang menderita TBC tanpa pengobatan
4.
Anak
yang defisiensi gizi dalam derjat berat
5.
Riwayat
kejang demam
d. Efek samping :
1.
Panas
lebih dari 38ºC
2.
Kejang
yang ringan dan tidak berbahaya pada hari ke 10-12
3.
Dapat
terjadi radang otak dalam 30 hari setelah penyuntikan tetapi kejadian ini
jarang terjadi.
F. Pokok-pokok
Kegiatan Imunisasi
Pokok-pokok kegiatan imunisasi antara lain :
1. Imunisasi rutin
Kegiatan imunisasi rutin ialah kegiatan
imunisasi yang dilaksanakan secara rutin dan terus menerus, yang harus
dilaksanakan pada periode tertentu yang telah ditentukan. Berdasarkan kelompok
sasaran, imunisasi rutin dibagi menjadi :
a.
Imunisasi rutin pada
bayi
b.
Imunisukasi rutin pada
wanita usia subur
c.
Imuniasi rutin pada
usia anak sekolah
2. Imunisasi Tambahan
Imunisasi tambahan adalah kegiatann imunisasi yang tidak rutin di
laksanakan, hanya dilakukan atas dasar ditemukannya masalah dari hasil
pemantauan atau evaluasi. Yang termaksud dalam kegiatan imunisasi tambahan :
a. Backlog fighting
Adalah upaya aktif melengkapi imunisasi dasar pada anak yang berumur 1-3
tahun, pada desa nonUCI setiapa 2 tahun sekali
b. Crash program
Kegiatan ini ditujukan untuk wilayah yang memerlukan intervensi cepat
karena masalah kasus, seperti :
1.
Angka kematan bayi
tinggi
2.
Infrastruktur (
tenaga, sarana dana) kurang
3.
Untuk memberikan
kekebalan pada kelompok sasaran yang belum mendapatkan pada saat imunnisasi
rutin
c. Imunisasi dalam penanganan KLB ( outbreak respon)
Pedoman pelaksanaan imunisasi dalam penanganan KLB disesuaikan dengan
situasi epidemiologi penyakit
d. Kegiatan-kegiatan imunisasi missal untuk antigen tertentu
dalam wilayah yang luas dan waktu tertentu, dalam rangka pemutusan mata rntai
penyakit. Antara lain :
1.Pekan imunisasi
Merupsksn suatu upaya untuk mempercepat pemutusan siklus kehidupan virus
polioimportasi dengan cara memberikan vaksin polio kepada setiap balita
termaksud bayi baru lahirtanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya.
Pemberian imunisasi dilakukan 2kali, masing” 2 tetes dengan
selang waktu 1 bulan.
2. Sub PIN
Merupakan suatu upaya untuk memutus rantai penularan polio bila di temukan
satu kasus polio dalam wilayah terbatas ((kabupaten ) dengan
pemberian 2 kali imunisasi polio dalam interval waktu satu bulan secara
serentak pada seluruh sasaran berumur kurang dari satu tahun
3. Catch up campaign campak
Merupakan suatu upaya untuk memutuskan trasmisi penularan virus campak pada
anak sekolah dan balita. Ini dilakukan dengan pemberian imunisasi campak secara
serentak pada anak SD tanpa pertimbangan kasus imunisasi sebelumnya. Pemberian
imunisasi campak pada saat cacth up campaign campak disamping untuk memutus
transmisi, juga berguna sebagai booster atau imunisasi ulangan ( dosis ke 2 ) Penyakit
campak merupakan salah satu penyebab kematian utama pada anak. Penyakit ini
sangat potensial menimbulkan kejadian luar biasa (KLB), bahkan penderita dengan
gizi buruk akan memicu terjadinya kematian. Kematan campak di dunia yang
dilaporkan pada tahun 2002 sebanyak 777.000. dari jumlah itu, 202.000
diantaranya berasal dari Negara ASEAN, serta 15% kematian campak tersebut
berasal dari Indonesia.
Untuk menurunkan angka kematian akibat campak di Indonesia, selam
pembangunan Indonesia sehat 2010, di laksanakann kampanye imunisasi campak
berupa CRASH PROGRAM CAMPAK dengan sasaran balita usia 6-59 bulan dan catch up
campaign campak dengan sasaran anak SD kelas I-VI.
G. Faktor yang berkaitan
dengan Pengetahuan Ibu terhadap Imunisasi Dasar Lengkap.
Faktor-faktor
yang berkaitan dengan pengetahuan ibu terhadap imunisasi dasar lengkap di bagi
3, yaitu :
1.
Umur adalah usia individu yang
terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Semakin cukup umur
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan
bekerja. semakin bertambah usia ibu maka tingkat pengetahuan semakin tinggi.
2.
Pendidikan
berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang
lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu. Jadi semakin tinggi pendidikan
seseorang, maka akan semakin mudah untuk memahami sesuatu.
3.
Paritas
adalah jumlah anak yang pernah di lahirkan baik lahir hidup maupun lahir mati.
Paritas wanita akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan wanita, karena
semakin tinggi paritas ibu maka akan semakin meningkat pengetahuan ibu.
H. Dampak
Yang Ditimbulkan Apabila Tidak Melakukan Imunisasi
Program
imunisasi tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus sesuai jadwal lahir dan
usia dari sang bayi,karena pemberian imunisasi yang terlambat bisa dikatakan
hampir percuma karena biasanya penyakit sudah masuk kedalam tubuh.Berikut
bahaya yang ditimbulkan apabila anak tidak dilakukan imunisasi :
1.
Mudah
terserang virus penyakit
Imunisasi pada dasarnya merupakan tindakan
preventif yang dilakukan untuk mencegahserangan virus di masa mendatang. Maka
dari itu ketika imunisasi tdak dilakukan,virus akan lebih mudah melumpuhkan
sistem imun dan menyebabkan penyakit pada tubuh. Tentu saja,jika anak hanya
mendapatkan imunisasi yang seperlunya seperti DPT dan juga BCG,bukan berarti
anak tersebut akan kebal terhadap penyakit menular secara umum.Penyakit
berbahaya seperti Hepatitis A,hepatitis B,polio dan bahkan juga campak akan
sangat mudah dan beresiko menyerang anak tersebut.Dengan kata lain untuk urusan
penyakit di atas kekebalan anak tersebut sama halnya dengan kekebalan anak yang
tidak di imunisasi.
2.
Mudah
tertular
orang yang sakit Sudah
pasti anak-anak akan mudah terserang penyakit berbahaya yang menular seperti
polio,apabila di tubuh anak tidak ada sistem pertahanan yang menjaganya dengan
penuh,tidak perduli itu datang dari bakteri itu sendiri ataupun bahkan dari
hasil penularan yang dilakukan oleh orang lain.Misalkan anak tersebut sudah di
imunisasi dengan polio saat lahir tapi kemudian sejak saat itu anak tersebut
tidak pernah lagi di imunisasi polio maka hasilnya vaksin polio tersebut hanya
melindungi seadanya dan hanya dalam waktu yang singkat,setelah itu anak
tersebut benar-benar tanpa perlindungan apapun untuk mencegah penyakit polio
yang datang padanya dan inilah yang menyebabkan sang anak akhirnya terserang
polio kendati sebelumnya sudah divaksin.
3.
Ada
efek samping
Vaksin sengaja
diberikan secara bertahap karena mengikuti kemampuan dari bayi untuk menerima
vaksin tersebut.Ada bebrapa vaksin awal yang sifatnya adalah aman untuk jangka
waktu tertentu setelah itu akan menimbulkan efek samping. Karena itu ada bentuk
vaksin-2,vaksin-3,vaksin-4 dan seterusnya karena selain memperpanjang usia
vaksin juga berguna untuk menghilangkan efek samping dari vaksin yang ada
sebelumnya.
4.
Daya
tahan tubuh rendah
Bayi yang tidak diberi imunisasi biasanya
cenderung memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Hal ini pada dasarnya sangat
wajar terjadi mengingat imunisasi memang merupakan salah satu upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Ketika imunisasi tidak diberikan
ataupun tidak dilakukan secara lengkap,maka sudah sepantasnya jika daya tahan
tubuh anak menjadi lebih rendah terhadap beberapa macam virus yang berkaitan
dengan program imunisasi tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Imunisasi adalah pemberian kekebalan
tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar
tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi
seseorang.
Menurut Proverawati dan Andhini (2010) :
Imunisasi adalah suatu usaha memberikan
kekebalan bayi dan anak terhadap penyakit.Imunisasi suatu tindakan dengan
sengaja memasukan vaksin berupa mikroba hidup yang sudah dilemahkan.Dimana
imunisasi dapat menimbulkan kekebalan terhadap tubuh.Imunisasi juga dapat
dikatakan suatu tindakan dengan sengaja memasukkan vaksin yang berisi mikroba
hidup yang sudah dilemahkan pada balita.
B. Saran
Sangat penting untuk
melakukan imunisasi sejak dini karena dengan melakukan imunisasi semua
anak-anak akan terhindar dari segala jenis penyakit menular seperti
campak,polio dll. Selain itu Jika dalam penuilisan
makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan, kami mohon maaf. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar kami dapat membuat
makalah yang lebih baik di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi UF,2006. Imunisasi Mengapa Perlu?. Jakarta : PT Kompas
Media Nusantara.
Arsita Eka Prasetyawati,2012. Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Dalam
Millenium Development Goals (MDGs).Yogyakarta : Nuha Medika
Hidayat, 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta : Salemba Medika
Kurniasih, dkk, 2006. Panduan Imunisasi.
Jakarta : PT Gramedia
Markum AH,2001. Imunisasi. Edisi Kedua.Jakarta : Balai Penerbit
FKUI.