Makalah HIV dan AIDS


1.    Pengertian HIV dan AIDS

HIV dan AIDS adalah dua kondisi yang  berbeda.  Meski berbeda, keduanya saling berhubungan. 
Pertama, HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh secara drastis. Alhasil, infeksi virus ini memberikan peluang besar untuk berbagai bakteri, virus, dan penyebab infeksi lainnya menyerang tubuh Anda. 
HIV adalah kondisi yang  bisa menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
HIV merupakan virus penyakit yang menyerang dan menghancurkan sel CD4. Cell CD4 adalah sel dari sistem kekebalan tubuh yang melawan infeksi. Hilangnya sel CD4 ini menyulitkan tubuh untuk melawan infeksi dan kanker yang disebabkan oleh jenis Human Immunodeficiency Virus  tertentu.
Tidak seperti virus lainnya, tubuh Anda tidak bisa menyingkirkan HIV sepenuhnya. Jadi, jika Anda terinfeksi virus Human Immunodeficiency Virus, Anda akan memilikinya seumur hidup.
Nah, sedangkan AIDS adalah suatu kondisi ketika stadium penyakit HIV sudah cukup parah. Biasanya kondisi ini ditandai dengan munculnya penyakit lain seperti kanker dan berbagai infeksi yang muncul seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh Anda.

2.    Tanda dan Gejala HIV dan AIDS

Meskipun tidak menunjukkan gejala apapun, Anda masih dapat menularkan virus ke orang lain. Ini karena penyakit Human Immunodeficiency Virus adalah kondisi yang dapat memakan waktu hingga 2 sampai 15 tahun sampai bisa memunculkan gejala.
Oleh sebab itu, Anda mungkin memiliki HIV dan masih terlihat sehat dan bisa berkegiatan secara normal layaknya orang sehat lainnya. Biasanya Anda tidak dapat mengetahui secara pasti apakah memiliki penyakit HIV/AIDS sampai Anda diperiksa atau tidak.
HIV tidak akan langsung merusak organ tubuh Anda. Akan tetapi, penyakit ini akan menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga memungkinkan terjadi berbagai penyakit lainnya terutama infeksi,untuk kemudian menyerang tubuh.
Gejala pertama dari Human Immunodeficiency Virus mirip dengan infeksi virus lainnya, yaitu:
  1. Demam
  2. Sakit kepala
  3. Kelelahan
  4. Nyeri otot
  5. Kehilangan berat badan secara perlahan
  6. Pembengkakan kelenjar getah bening di tenggorokan, ketiak, atau pangkal paha
Jika penyakit Human Immunodeficiency Virus dibiarkan, kondisi ini bisa berubah semakin parah menjadi AIDS. Berikut ini adalah berbagai gejala AIDS yang dapat muncul, yaitu:
  1. Sariawan yang ditandai dengan adanya lapisan keputihan dan tebal pada lidah atau mulut. Sariawan ini disebabkan oleh infeksi jamur
  2. Infeksi jamur vagina yang parah atau berulang
  3. Penyakit radang panggul kronis
  4. Infeksi parah dan sering mengalami kelelahan ekstrem yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya dan mungkin muncul bersamaan dengan sakit kepala dan atau pusing
  5. Turunnya berat badan lebih dari 5 kg yang bukan disebabkan karena olahraga atau diet
  6. Lebih mudah mengalami memar
  7. Diare yang lebih sering
  8. Sering demam dan berkeringat di malam hari
  9. Pembengkakan atau mengerasnya kelenjar getah bening yang terletak di tenggorokan, ketiak, atau pangkal paha
  10. Batuk kering yang terus menerus
  11. Sering mengalami sesak napas
  12. Perdarahan pada kulit, mulut, hidung, anus, atau vagina tanpa penyebab yang pasti
  13. Ruam kulit yang sering atau tidak biasa
  14. Mati rasa parah atau nyeri pada tangan atau kaki
  15. Hilangnya kendali otot dan refleks, kelumpuhan, atau hilangnya kekuatan otot
  16. Kebingungan, perubahan kepribadian, atau penurunan kemampuan mental
Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa Anda akan mengalami berbagai gejala di luar yang telah disebutkan. Jika Anda mempunyai pertanyaan tentang suatu gejala, silakan berkonsultasi dengan dokter.
Jika Anda memiliki 1 atau 2 gejala Human Immunodeficiency Virus seperti yang telah disebutkan di atas, segera periksa langsung ke dokter. Pasalnya, kondisi tubuh masing-­masing orang berbeda.
Untuk itu, selalu konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami berbagai gejala yang tak biasa seperti yang telah disebutkan. Anda juga perlu segera berkonsultasi jika kondisi tubuh saat ini menghambat aktivitas keseharian.

3.    Penyebab HIV dan AIDS

HIV dan AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus. Adapun AIDS adalah kondisi infeksi HIV yang sudah parah ketika HIV tidak ditangani dengan baik. 

4.    Faktor Risiko HIV dan AIDS

HIV/AIDS adalah penyakit yang bisa ditularkan melalui kontak dengan luka, dara, air mani, dan cairan vagina dari orang yang terinfeksi virus tersebut. Sebagai contoh ketika Anda berhubungan seks tanpa kondom, baik lewat vagina, anal, atau oral dengan orang yang memiliki. Anda berisiko tertular virus ini tanpa sadar Ini karena adanya pertukaran cairan tubuh antara orang yang terinfeksi dengan orang yang sehat. Kondisi ini akan meningkat risikonya jika di organ seksual Anda terdapat luka terbuka. 
Biasanya perempuan remaja sangat rentan terhadap infeksi HIV karena selaput vagina mereka lebih tipis dan lebih rentan luka infeksi dibandingkan wanita dewasa.
Selain kontak seksual, ada berbagai hal lain yang menyebabkan seseorang terkena penyakit yang melemahkan sistem imun ini, yaitu:
  1. Berbagi jarum suntik dan peralatan obat suntik lainnya dengan orang yang terkontaminasi dengan Human Immunodeficiency Virus.
  2. Menggunakan peralatan tato dan body piercing (termasuk tinta) yang tidak disterilkan dan pernah dipakai oleh orang dengan kondisi ini.
  3. Ibu hamil yang memiliki kondisi Human Immunodeficiency Viruskepada bayinya (sebelum atau selama kelahiran) dan saat menyusui.
  4. Memiliki penyakit menular seksual (PMS) lainnya seperti klamidia atau gonore karena virus HIV akan sangat mudah masuk saat sistem kekebalan tubuh lemah.
  5. Adanya kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina dari orang yang memiliki infeksi HIV pada luka terbuka yang Anda miliki.
Namun, jangan salah sangka. Anda TIDAK dapat tertular virus Human Immunodeficiency Virus melalui kontak sehari-hari seperti:
a.     Bersentuhan
b.     Berjabat tangan
c.     Berpelukan 
d.     Batuk dan bersin
e.     Mendonorkan darah ke orang yang terinfeksi
f.      Menggunakan kolam renang atau dudukan toilet yang sama
g.     Berbagi sprei
h.     Berbagi peralatan makan atau makanan yang sama
i.       Dari hewan, nyamuk, atau serangga lainnya

5.    Komplikasi HIV dan AIDS

Komplikasi dari infeksi virus Human Immunodeficiency Virus adalah penyakit AIDS. Artinya, AIDS menjadi kondisi lanjut dari infeksi HIV. Kondisi Human Immunodeficiency Virus dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh, sehingga bisa menyebabkan berbagai infeksi lainnya. Jika Anda juga memiliki AIDS, Anda mungkin memiliki beberapa komplikasi kondisi yang cukup parah, seperti:

1.      Infeksi

Infeksi kuman lain bisa terjadi lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan. Adapun berbagai infeksi yang biasanya muncul yaitu tuberkulosis, infeksi sitomegalovirus, kriptokokus meningitis, toksoplasmosis, dan cryptosporidiosis.

2.      Kanker 

Orang yang mengalami AIDS juga bisa terkena penyakit kanker dengan mudah. Jenis kanker yang biasanya muncul yaitu kanker paru-paru, ginjal, limfoma, dan sarkoma Kaposi.

3.      Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis (TBC) merupakan infeksi paling umum yang muncul saat seseorang mengidap HIV. Pasalnya, orang dengan HIV/AIDS tubuhnya sangat rentan terkena virus. Oleh sebab itu, tuberkulosis menjadi penyebab utama kematian di antara orang dengan HIV/AIDS.

4.      Sitomegalovirus

Sitomegalovirus adalah virus herpes yang biasanya ditularkan dalam bentuk cairan tubuh seperti air liur, darah, urin, air mani, dan air susu ibu. Sistem kekebalan tubuh yang sehat akan membuat virus tidak aktif. Namun, jika sistem kekebalan tubuh melemah, misalnya karena Anda mengidap penyakit HIV dan AIDS, virus dapat dengan mudah menjadi aktif. Sitomegalovirus dapat menyebabkan kerusakan pada mata, saluran pencernaan, paru-paru, atau organ lain.

5.      Candidiasis

Candidiasis adalah infeksi yang juga sering terjadi akibat HIV/AIDS. Kondisi ini menyebabkan peradangan dan menyebabkan lapisan putih dan tebal pada selaput lendir mulut, lidah, kerongkongan, atau vagina.

6.      Kriptokokus meningitis

Meningitis adalah peradangan pada selaput dan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meninges). Meningitis kriptokokal adalah infeksi sistem saraf umum pusat yang bisa didapat oleh orang dengan penyakit HIV/AIDS. Kriptokokus yang disebabkan oleh jamur di dalam tanah.

7.      Toksoplasmosis

Infeksi yang mematikan ini disebabkan oleh Toxoplasma gondii, parasit yang menyebar terutama melalui kucing, Kucing yang terinfeksi biasanya memiliki parasit di dalam tinjanya. 
Tanpa disadari, parasit ini kemudian dapat menyebar ke hewan lain dan manusia. Jika orang dengan HIV/AIDS mengalami toksoplasmosis dan tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan infeksi otak serius seperti ensefalitis.

8.      Cryptosporidiosis

Infeksi ini terjadi disebabkan oleh parasit usus yang umum ditemukan pada hewan. Biasanya seseorang bisa terkena parasit ini cryptosporidiosis ketika Anda menelan makanan atau air yang terkontaminasi. Nantinta, parasit akan tumbuh di usus Anda dan saluran empedu, menyebabkan diare parah kronis pada orang dengan AIDS. Selain infeksi, Anda juga berisiko mengalami kanker dan masalah neurologis, dan masalah ginjal ketika Anda memiliki penyakit AIDS.

9.      Pengobatan

Terapi antiretoviral (ARV) merupakan obat yang biasanya digunakan untuk mengobati infeksi akibat penyakit HIV. Obat ARV tidak dapat menyembuhkan, tetapi bisa membantu orang dengan HIV hidup lebih lama dan lebih sehat. Selain itu, ARV juga membantu mengurangi risiko penularan HIV.
Tujuan utama obat ARV adalah mencegah dan mengurangi jumlah Human Immunodeficiency Virus dalam tubuh dan menghambat virus dalam memperbanyak diri. Dengan begitu, jumlah virusnya di dalam tubuh tidak terus bertambah. Berkurangnya virus HIV memberi kesempatan bagi sistem kekebalan tubuh untuk bisa pulih dan cukup kuat untuk melawan infeksi dan kanker. Selain itu, ketika jumlah virusnya rendah dan tidak terdeteksi, kemungkinan untuk menularkan infeksi Human Immunodeficiency Virus ini ke orang lain pun berkurang.
Saat terdeteksi infeksi Human Immunodeficiency Virus, Anda biasanya diminta untuk minum obat ART sesegera mungkin.  Apalagi jika Anda sedang dalam kondisi berikut:
1.          Hamil
2.          Memiliki infeksi oportunistik (infeksi penyakit lain bersamaan dengan HIV)
3.          Memiliki gejala yang parah
4.          Jumlah sel CD4 di bawah 350
5.          Memiliki penyakit ginjal akibat HIV
6.          Sedang dirawat karena hepatitis B atau C

Artikel Terkait